Chapter 1

136 13 2
                                    

"Adeeeeekkkkkkkk!! Bangunnnnnn woyyy Bangun" teriak abang nya dari luar  sambil menggedo-gedor pintu kamarnya

"Ebuset dah,,kebo cantik bangun woy" Teriak abang nya lagi sampai seorang gadis di dlam kamarnya itu terbangun. Ya,dia adalah Gadista atau kerap disapa dista. Merasa terganggu dengan suara teriakan dan gedor gedor dari balik pintu kamarnya dista bangun dengan ogah-ogahan ke arah pintu dan berdecak sebal karena ulah abang nya yg membangunkannya selalu sperti ini

"APAA APAAN SIH BANG!" semprot dista saat melihat abangnya yang menampilkan watadosnya di depan pintu. "Kamu tuh ya cantik, pagi-pagi udah marah2 aja" ledek abang nya. Abang nya yang satu ini memang sangat ngeselin 100% karena selalu saja mengganggu ketenangan adek nya.

"Cih,ini aku udah bangun udah sana tunggu di bawah. Aku mandi dulu" ucapnya lalu menutup pintu nya kembali sambil berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah melakukan ritual paginya dan dia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Lalu dia langsung pergi ke ruang makan keluarga dimana disana keluarganya sudah berkumpul untuk sarapan

"Morning,yah bun" sapanya riang sambil mencium pipi ayah dan bundanya "kamu tuh ya bangun nya siang mulut kesian abang mu nanti telat kuliahnya" kata bunda nya. "Tau lu,untung gak gua tinggal" jawab abang nya. "Abang emang tega tinggalin aku" jawab dista sambil memasang wajah polosnya,abang nya yang melihat itu hanya mendengus sebal sambil berkata "Tampang mu jelek banget tau gak" jawab abangnya.
"Udh udah buruan di makan rotinya nanti kalian telat" ayahnya pun bersuara untuk menengahi pembicaraan kedua saudara kandung ini.

Setelah acara sarapan selesai,dista dan abang nya pun pamit untuk berangkat sekolah "yah,bun aku udah selesai aku pamit ya" ucapnya sambil menyalami kedua orang tuanya "asallamualaikum yah,bun daaah. Ayoo abang"
"Aku berangkat yah,bun assalamualaikum" ucap abang nya sambil menyalami kedua orang tuanya dan bergegas menyusul adiknya yang pasti sudah menunggu di depan.
"Ayook de"

Saat di dalam mobil abang nya berkata "kamu gimana d sekolahnya??" "baik,ko" "gaada cogan yang nempelya" goda abang nya sambil menaik turun kan alisnya "apaan sih bang" jawab dista cuek. "Belum ngerasain aja jatuh cinta kayak gimana??" kata abang nya lagi "kenapa jadi bahas cinta2an sih" kesal dista. Merasa adiknya tidak ingin membahas lebih lanjut Randi pun mengalihkan topik pembicaraan. "Setel lagu gih,biar gak bosan" katanya dan d jawab anggukan kepala oleh dista

Ya dista memang gadis yang tidak terlalu terobsesi dengan cinta. Dia memang cantik dan memang banyak cowo2 d sekolah yang mendekatinya tp dista tidak pernah meresponnya karena memang belum ada yang bisa membuka hatinya.

Setelah 30 menit perjalanan ke sekolah nya akhirnya dia sampai d sekolahnya. "Belajar yang pinter ya sayang" ucap abang nya sambil mencium puncak kepala adik tersayang nya itu "iyaa abang juga yang bener kuliahnya biar bisa buru-buru nikah hahahh" setelah mengucapkan kata kata itu ia langsung ngibritt lari keluar mobil sebelum bang randi nya mencubiti pipinya habis2an. Bisa saja pipinya ini jadi kendor seperti nenek nenek.

Saat dia ingin berbelok kearah kelasnya tiba tiba saja ada seseorang yang memanggilnya. "GADISTAAAAAAAAA" ucap orang di belkngnya berbarengan sambil menghampiri gadis yang baru saja dia panggil.
"Eh,ya ampun kalian berdua tuh ya" dista cukup kaget dengan teriakan dua sahabatnya itu Dyvia Ralinka dan Dhea Natasha adlah 2sahabat karibnya dari SMP. "Hehheeh nanti lo gak denger lagi" ucap cewe berambut bob ya itu adalah dhea "Yaudah yuk jalan lagi" ucap cewe di sebelah dhea yang memiliki rambut ikal itu ia lah Dyvia.

"Eh kita kelas 11 Ips 4 ya"tanya Dyvia. "Iya dyv,paling pojok gak asik ah gabisa modus" jawab dhea yang terkenal suka modus liat cogan2 dan diantara mereka ber3 dhea lah yang paling heboh kalo ada cogan disekitarnya. "Yeah dasar, jangan cowo mulu biar fokus belajar" kata dista sambil menjitak pala dhea "aduh sakit tau" dhea mengaduh kesakitan.

If You Can UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang