Chapter 15

68 4 0
                                    

Kamu itu susah di tebak kadang putih kadang hitam dan kamu juga kadang abu abu sulit untuk aku tahu -h

--------

"Selesai" ujar Dyvia lalu tersenyum puas saat melihat luka dista yang sudah tertutup oleh perban.

Ya tadi Dyvia membawa dista ke UKS untuk membersihkan jidat dista yang terluka entah karena apa? Selama Dyvia membersihkan luka dista , dista hanya terdiam dan tidak banyak bicara. Dyvia juga tidak tau kenapa sahabatnya itu bisa terluka di jidatnya? Sepertinya dista tersandung sesuatu lalu ia jatuh dan kepalanya membentur meja, pikir dyvia dalam hati.

"Gimana dis? Masih pusing?" tanya Dyvia sambil menatap dista yang sedang duduk di atas ranjang sambil memegang kepalanya dan sesekali memejamkan matanya.

"Emmm engga kok dyv,aku gak pusing2 banget. Oh iya makasih loh ya udah ngobatin luka aku" ujar dista lalu tersenyum tulus kepada sahabatnya itu.

"Iya sama sama. Eh sekarang kan pelajaran geografi ya, duh aku ke kelas ya gpapa kan?" tanya Dyvia seakan teringat bahwa beberapa menit yang lalu bell masuk telah berbunyi. Dan sekarang di kelas nya adalah jadwal pelajaran geografi dan gurunya adalah pak Dadang.

"Eh iya ya,, udah bell juga tadi. Duh aku minta maaf ya nanti kamu di hukum lagi" ucap dista merasa tidak enak dengan dyvia karena Dyvia yang membantunya untuk membersihkan lukanya dan gara-gara  dia juga jadi telat masuk kelas.

"Gpapa kali. Kan pak dadang dateng nya pas jam ke 2 mulu. Kamu kaya gatau dia aja dis" ujar Dyvia lalu terkekeh. Ya pak dadang adalah guru yang suka sekali datang telat dan dia datang saat jam ke 2. Makanya jangan heran di haru rabu anak anak ips 4 banyak yang datang siang. Lagipula gurunya pun juga begitu.

"Ohahaha, iya juga ya. Yaudah gih sana aku di sini dulu aja deh. Abis istirahat aku baru masuk kelas"

"Okeey, nanti aku mintain surat izin nya. Tas kamu mau aku bawa ke kelas gak(?)"

"Hmm disni aja deh"

"Yaudah klo gitu aku ke kelas ya byeee"

"Byeee"




Cklekk..
Terdengar suara pintu di tutup. Dista menghela nafas panjang lalu ia merebahkan tubuh nya di ranjang UKS.

Ia merogoh tas nya dan mengambil ponselnya. Ada sebuah pesan line dari dirta. Lalu ia membukanya

Gadirta naufal
Kamu udh di sekolah?

Dista bingung apa iya harus membalasnya atau tidak. Dengan perasaan yg berkecamuk akhirnya ia memutuskan untuk mendiamkan pesan line itu. Lalu ia memejamkan matanya berharap tidur sebentar dapat menetralkan apa yg ada di fikirannya saat ini.


------------

Dyvia berjalan sendirian ke arah lorong kelas nya. Jam pelajaran sudah di mulai dan suasana lingkungan sekolah sepi. Hanya ada murid2 yg sedang berolahraga dan bulak balik kamar mandi saja mungkin.

Tiba tiba seseorang di belakang memanggil namanya.

"Dyvvvv" teriak orang itu dengan suara bass nya

Dyvia mencari ke sumber suara dan itu adalah dirta "eh iyaa"

Saat sudah sampai di depan dyvia , dirta memerhatikan perempuan itu seksama. Tas nya masi di pakai apa dia telat.

"Lo telat?" tanya dirta dengan sebelah alis nya yang terangkat

"Engga kok,tadi abis anterin dista ke UKS" jawab dyvia

If You Can UnderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang