Part 17

15.2K 782 0
                                    

Sesampainya di kamar Chacha langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Dia tersenyum setelah mengingat bagaimana tadi Rey masih perhatian padanya.

"Lo ternyata ga berubah Rey. Lo masih tetep Rey gue yg dulu."

Tetapi Chacha tiba tiba teringat pada Refa.

"Terus Refa???"

"Bukannya Refa udah jadian sama Rey?? Bodoh kok gue lupa sih!!"

"Kenapa gue jadi mudah baper gini. Rey sekarang udah punya Refa dan tadi itu Rey cuma nolongin gue sebagai temen ga lebih. Eh tapi tadi Rey ga dateng sama Refa,kalau mereka pacaran kan harusnya Rey bareng Refa dong,"

"Eh tau ah!!! Yang penting malem ini gue bisa ngelihat senyum Rey lagi."

Sementara Rey sepanjang perjalanan pulang tersenyum sendiri mengingat bagaimana tadi dia dan Chacha kembali dekat. Semarah marahnya Rey dia ga akan bisa ga peduli sam Chacha.

"Gue masih sayang lo Cha." Gumam Rey sambil tersenyum.

Tiba tiba ponsel Rey berdering.

"Om Burhan??"

"Haloo Om??"

"Kamu dimana Rey??"

"Rey baru pulang dari rumah teman"

"Rey besok Om akan mengunjungi Panti dan akan mengambil alih hak Refa km ikut ya tapi sebelum itu kita akan memeriksa terlebih dahulu apakah Refa benar anak Ayahmu atau bukan!"

"Baik Om. Besok Rey pulang sekolah bareng sama Refa aja. Siang sepulang sekolah kita bertemu di panti."

"Baik kalo begitu Rey. Sampai ketemu besok."

Rey bernafas lega karena sebentar lagi masalah ayahnya akan segera selesai. Bohong jika Rey tidak kesal kepada ayahnya. Tapi Rey sadar bahwa membenci ayahnya sama sekali tidak akan mengubah segalanya. Yang harus dia lakukan adalah membantu ayahnya menebus semua kesalahannya.

_______________☆☆☆☆__________________

Keesokan paginya Rey menghampiri kelas Refa. Dia bahagia karena ternyata dia tidak sendiri di dunia ini, dia punya saudara.

"Ref..." panggil Rey dari arah pintu kelas.

Refa yg sedang mengerjakan PR tidak mempedulikannya.

"Fa..lo di cari Rey tu!!" Ucap Sani teman sebangku Refa.

"Biarin deh, PR gue lebih penting."

Rey berdecak kesal karena ternyata Refa tidak juga menghampirinya.

"Lo ngapain sih??" Tanya Rey begitu tiba di meja Refa.

"Ngerjain PR."

"Ni anak sama kayak gue, hehe." Batin Rey.

"Pulangnya bareng gue ya. Gue mau mampir ke panti"

"Hmmm..."

"Ya udah gue ke kelas."

"Iyaah iyaa sana!!!"

"Dasar!!" Ucap Rey seraya mengacak pelan rambut Refa.

Anak anak yg melihat kejadian itu mulai berbisik bisik lagi.

"Sweet banget"

"Elahh..iri gue"

"Chacha gimana tu"

Refa memutar kedua bolanya malas mendengar ocehan ocehan temannya.

"Sweet dari hongkong" gumam Refa pelan.

Rey kembali ke kelasnya,disana sudah ada Boy dan Aska yg duduk di meja guru. Rey menghampirinya dan ikut berbaur.

Chacha mendengar suara Rey yg sedang bercanda di depan kelas. Diam diam Chacha melihat Rey dan tersenyum dalam hati. Dia suka melihat Rey yg sekarang. Dia suka dengan Rey yg apa adanya. Jika Rey berubah seperti apa yg orang lain inginkan maka itu bukan Rey namanya.

Rey yg sedang bercanda ternyata juga mencuri curi pandang ke Chacha. Dan saat itulah mata mereka bertemu. Mereka berdua sama sama terkejut tapi kemudian saling mengalihkan pandangan malu.

Sepulang sekolah Rey segera menghampiri Refa. Dia akan menyelesaikan semua masalahnya sekarang. Chacha yg hendak akan pulang tidak sengaja melihat Rey sedang menuju kelas Refa. Ada pandangan cemburu di mata Chacha, dia benar benar harus mencari tau apa sebenarnya hubungan Rey dengan Refa.

"Ada hubungan apa sebenarnya mereka. Kenapa Rey sampai menjemput ke kelas Refa. Gue cemburu kan jadinya" rengek Chacha.




MY BAD BOY (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang