Part 10

6.3K 383 11
                                    



Hari ini irene sudah kembali bekerja dan lansung mendapatkan setumpuk laporan yg harus dikerjakannya.

Irene memijit pelan pelipisnya, kepalanya rasanya ingin pecah melihat begitu banyak laporan yg baru dikerjakan separuh olehnya.

Irene bahkan belum sempat makan siang dan menjenguk sehun diruangannya hari ini.

Seseorang mengetuk pintu dan masuk ke ruangannya.

Dokter suho masuk dan lansung menghampiri irene dengan tergesa gesa.

"kim henna, dia sedang kritis" ucap suho lansung dengan wajah yg gelisah

Irene lansung menghentikan kegiatannya lalu bangkit dari tempat duduknya, dengan setengah berlari menuju kamar henna.

Irene lupa akan keadaan henna karena sibuk merawat sehun.

Irene bahkan tidak menjenguk henna walapun mereka berada dirumah sakit yg sama.

Irene lupa akan janjinya untuk ikut membantu menyembuhkan henna pada jongin, dokter suho dan dirinya sendiri.

Rasa bersalah mulai hinggap dihati irene setelah melihat keadaan henna yg semakin buruk hari ini.

Henna sedang berbaring ditempat tidurnya dengan beberapa alat kedokteran yg sudah terpasang ditubuhnya.

Kim jongin yg baru saja dari kamar mandi melihat irene sudah ada disamping ranjang henna, menghampiri irene dan beridiri disampingnya.

"dia terus menanyaimu, dia merindukanmu" ucap jongon lirih

"maaf" hanya kata itu yg bisa keluar dari mulut irene saat ini

Sungguh irene menyesal karena tidak tahu keadaan henna semakin buruk.

"sekarang kau ada disini, dia pasti bisa merasakan kehadiranmu" jongin mengelus punggung irene

"maaf, maafkan aku" irene menangis, menahan tubuh nya dengan berpegangan pada sisi ranjang henna

"kondisinya sekarang sudah mulai stabil, walaupun tadi sempat drop"
"dokter suho bilang hanya dengan pendonoran henna bisa bertahan" kim jongin menundukan kepalanya sebentar lalu kembali menatap henna yg sedang terbaring lemah ditempatnya

Irene menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

"aku sudah memberitahu oppa ku untuk mencari pendonor itu, secepatnya henna akan mendapatkannya, aku janji"

Kim jongin tentu tahu bahwa kakak irene adalah seorang wakil direktur di hansung hospital dan keluarga irene lah pemilik rumah sakit ini.

Irene dan jongin keluar dari ruangan henna lalu berjalan menuju taman yg berada disamping rumah sakit.

Mereka duduk berselahan dengan bebannya masing masing.

"aku takut kehilangan henna"

"jangan pernah berpikir seperti itu,henna anak yg kuat. Dia pasti bisa bertahan"

"bagaimana jika kita terlambat menemukan pendonor itu?"

"aku akan berusaha semaksimal mungkin, percayalah padaku oppa"

Tanpa sadar irene memanggil kim jongin dengan panggilannya dulu selama mereka masih berpacaran.

Kim jongin menoleh kearah irene

"jangan memanggilku seperti itu, kau mengingatkanku tentang hubungan kita" tatap jongin lirih

"miaan" irene memalingkan wajahnya dari jongin

just you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang