Part 14

6.7K 378 7
                                    



Irene terkejut dengan gerakan pria asing itu yg lansung memeluknya tapi setelah berada dipelukannya sekarang irene baru sadar karena mencium wangi tubuh yg irene sangat rindukan.

Dia oh sehun.

Oh sehun yg memeluknya.

Irene kembali menangis tapi bukan menangis sendiri, melainkan menangis didalam pelukan orang yg teramat dicintainya.

"dasar bodoh"

Irene mengangguk pelan mendengar umpatan sehun untuk dirinya.

Irene memang bodoh, bodoh karena terlalu keras kepala.

Irene dengan senang hati akan mendengar semua umpatan atau omelan dari sehun sekarang.

Irene terlalu rindu dengan suara sehun.

Sehun melonggarkan pelukannya, lalu memegang bahu irene.

"kau bodoh karena berjalan ditengah hujan seperti ini"
"sebenarnya apa yg kau lakukan?"

"aku mencarimu" jawab irene dengan suara bergetar

Bibirnya mungkin sudah biru sekarang karena kedinginan.

"kau bisa menungguku diapartemen"

"aku sudah menunggumu tapi kau belum pulang juga"

"kita akan bicara diapartemenku"

Sehun merangkul bahu irene, mengambil kembali payung yg tergetak dijalan lalu memayungi irene dan menuntunnya untuk ke apartemennya.

Mereka hanya butuh berjalan beberapa meter saja karena tadi irene memang belum begitu jalan jauh dari apartemen sehun.

Irene sudah duduk disofa apartemen sehun, tubuhnya tidak berhenti untuk bergetar.

Sepertinya irene akan sakit setelah ini.

Sehun memberikan handuk tebalnya dan menutupi tubuh irene.

Sehun duduk didepan irene,lutut mereka bahkan bersentuhan.

Irene masih menunduk,tidak sanggup untuk menatap sehun sekarang dan yg terpenting adalah sekarang kepalanya terasa berat dan pusing.

Sehun mengenggam kedua tangan irene, menggosok gosokannya dengan tangannya.

"sebenarnya apa yg kau lakukan ditengah hujan seperti itu?" tanya sehun khawatir

"aku mencarimu"

"kau bisa menelfonku lebih dulu"

"handphone mu tidak aktif"

"aa~benarkah?aku rasa baterai nya habis,maaf"

"tak perlu minta maaf"

Sekarang tangan irene sudah tidak gemetar,itu semua karena sehun yg terus terusan mengenggam tangannya.

Irene tersenyum bisa kembali merasakan tangan sehun yg sudah seminggu ini tidak bisa digenggamnya.

"kenapa kau ingin menemuiku? Kau bahkan menghindar setiap aku kerumah sakit"

Irene menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya perlahan.

"aku ingin minta maaf"

"minta maaf untuk apa?"

"minta maaf untuk sifat keras kepalaku, minta maaf karena mengabaikanmu, minta maaf atas segalanya" air mata irene kembali keluar

Sehun tersenyum lalu menarik irene kedalam pelukannya.

just you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang