vii

10.2K 922 11
                                    

Mentari pagi telah menampakkan dirinya. Pukul 06.00. Taehyung masih betah dengan mimpi indahnya. Padahal ia harus pergi ke sekolah setengah jam lagi.

"Tae, cepat bangun!" Teriak Mrs. Kim dari balik pintu kamarnya. Taehyung hanya menggeliat. Namun, ia malah membenarkan posisi tidurnya.

"Taeee..." eommanya menggedor pintu kamar Taehyung.

Taehyung masih betah dengan tidurnya. Padahal 10 menit telah terbuang sia-sia.

Jimin menghampiri eommanya. Lalu, ia mengecup pipi sang eomma.

"Chim, bangunkan hyungmu itu. Eomma harus menyiapkan sarapan" titah Mrs. Kim pada Jimin. Jimin mengangguk lalu membuka pintu kamar Taehyung yang rupanya tidak dikunci.

Jimin menghampiri Taehyung. Naik ke ranjang dan melompat-lompat.

"Hyungie, palli ireona... Hyungie.. Palli ireonaaa..." Jimin terus melompat membuat badan Taehyung terpental-pental.

"Aish, Chim. Hyungie ngantuk!" Ujar Taehyung malas.

"Hyungiee.. bangun! Nanti terlambat bagaimana? Kalo hyungie tidak sekolah, Chim tidak mau bermain dengan Hyungie." Ancam Jimin.

Taehyung akhirnya bangun. Jimin melempar handuk di wajah Taehyung lalu turun dari ranjang dan menuju ke ruang makan.

Taehyung bersiap-siap hampir 15 menit. Setelah itu ia ke ruang makan untuk mengambil bekal. Jika dalam 5 menit ia tak berangkat, ia yakin nanti pasti dapat hukuman dari songsaenimnya.

"Ini bekalmu Tae!" Mrs. Kim memberikan sekotak bekal kepada Taehyung.

"Lain kali jangan bangun siang lagi kalau ingin sarapan" kali ini ganti Mr. Kim yang angkat bicara.

Taehyung berpamitan pada kedua orang tuanya lalu mengecup sekilas pipi mereka. Jimin mengantar Taehyung sampai ke depan rumah.

"Hati-hati hyungie!" Kata Jimin. Taehyung mensejajarkan dirinya dengan Jimin.

"Hyungie berangkat dulu. Jangan main sama Kookie. Hyung cemburu." Taehyung mencium kedua pipi Jimin lalu mengacak surai Jimin.

Setelah itu, Taehyung melangkahkan kakinya menuju ke sekolah. Meninggalkan Jimin yang tengah memandang Hyungnya itu dengan tatapan khas kepolosan anak kecil.

Setelah taehyung menghilang di belokan, Jimin segera masuk ke dalam rumah dan memeluk serta menenggelamkan kepalanya di eommanya.

"Eh, Chim. Wae?" Mrs. Kim bingung melihat kelakuan putra kecilnya itu. Sedang Mr. Kim hanya tertawa.

"Eommaaa..."

Mrs. Kim memeluk Jimin dengan sayang. Padahal dalam benaknya, beliau masih bertanya-tanya apa yang terjadi pada Jimin kecilnya itu.

Mr. Kim hanya tersenyum melihat Mrs. Kim tengah memeluk putra kecilnya itu. Beliau bersyukur memiliki keluarga yang harmonis dan penyayang.

Tbc

Little Child And Jealousy Tae (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang