Jungkook dan Jimin tengah berangkat bersama menuju sekolah barunya. Mereka tampak riang dan tak henti-hentinya menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya. Taehyung yang mengantar dua bocah itu hanya bisa tersenyum.
"Cha, kita sudah sampai. Sekarang kalian akan bersama songsaenim sampai siang. Nanti Hyungie akan menjemput. Otte?" Ujar Taehyung pada kedua bocah tersebut.
"Oke" seru KookMin bersamaan. Taehyung berhigh five dengan Jungkook dan mencium pipi tembam Jimin. Setelah itu, Jungkook mengajak Jimin berlari menghampiri songsaenim yang sedang menunggu para bocah di depan gerbang.
"Annyeong haseyo, songsaenim" sapa Jungkook dan Jimin.
"Annyeong.." balas songsaenim tersebut.
Jungkook mengajak Jimin duduk di bangku kecil yang dibuat berkelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 bangku.
"Kookie, Chim lelah berlari terus. Chim tidak bisa berlari cepat septerti Kookie tau!" Jimin mengomel.
"Mianhae.. Kookie tidak sabar ingin sekolah" Jungkook menyesal dan meminta maaf pada Jimin.
Setelah 10 menit menunggu, bel masuk telah berbunyi. Nam songsaenim telah masuk ke kelas bunga sakura, kelas di mana Jungkook dan Jimin berada.
"Annyeong haseyo yeorobun.." sapa Nam songsaenim.
"Annyeong haseyo songsaenim.." jawab murid-murid kompak.
"Perkenalkan, Nam Joohyun imnida. Mulai saat ini, kalian akan berada dibimbingan songsaenim." Nam songsaenim memperkenalkan diri.
Setelah Nam songsaenim memperkenalkan diri, kini giliran para bocah untuk memperkenalkan diri sesuai dengan kelompok masing-masing.
"Sekarang giliran kelompok kucing untuk maju" Nam songsaenim menyuruh kelompok Jungkook dan Jimin untuk maju ke depan kelas.
"Annyeong, naneun Jung Daehwa imnida" ujar Daehwa, bocah asli Seoul yang tampan dan ceria.
"Annyeong, naneun Jung Gyuri imnida" kali ini ganti kembaran Daehwa yang berbicara. Bocah cantik namun tomboy.
"Annyeong, Jeon Jungkook imnida" Jungkook menampilkan senyum kelincinya.
"Annyeong, Kim Jimin imnida" giliran Jimin yang memperkenalkan diri dengan malu-malu.
Setelah acara mari memperkenalkan diri, Nam songsaenim mengajak para siswa untuk bermain kata lalu membuat origami.
"Kookie membuat apa?" Tanya Jimin. Yang ditanya masih fokus pada hal yang dikerjakannya.
"Yakk! Kookie tidak boleh mengacuhkan Chim!" Tampaknya Jimin mulai kesal.
"Kookie sedang marah dengan Chim" kata Jungkook tanpa mengalihkan pandangan dari kertas lipat berwarna merah di mejanya itu.
"Waeyo? Memangnya Chim bersalah?" Tanya Jimin dengan mata berkaca-kaca dan tampak menahan tangis.
"Chim daritadi selalu berbicara dengan Daehwa. Kookie tidak suka" jawab Jungkook.
"Mianhae Kookie. Chim salah. Kookie jangan marah. Hiks.. hiks.." Bocah berpipi gembul itu menangis juga. Ia tidak suka jika ada yang marah. Apalagi Kookie kesayangannya itu.
"Sstt.. jangan menangis. Nanti malu lho" Jungkook menepuk punggung Jimin pelan.
"Kookie sudah memaafkan Chim. Tapi Chim tidak boleh dekat-dekat Dae atau yang lain yaaa.. Kookie tidak suka. Chim punya Kookie" ujar jungkook yang mengklaim Jimin itu miliknya.
"Ne. Chim akan selalu bermain dengan Kookie" Jimin tersenyum dan membuat Jungkook mencium pipi gembulnya.
Cup.. cup..
Nam songsaenim yang melihat adegan itu sangat terkejut. Bagaimana bisa bocah sekecil itu melakukan hal hal yang aaahh.. sebenarnya tak hanya dilakukan orang dewasa saja sih. Tapi.. tetap saja aneh.
"Kurasa mereka akan terlibat sebuah masalah percintaan saat besar nanti. Melihat bagaimana Jungkook yang posesif terhadap Jimin. Ah, sudahlah" ujar Nam songsaenim sebelum kembali mengajar.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Child And Jealousy Tae (Complete)
FanfictionKookMin VMin couple #15 on #Kookmin [25052018] #3 on Populer [25052018]