Lanjutan flashback ya! enjoy it!
-
"CASEY LO NGAPAIN KE CLUB?!" Pekik Zayn terkejut ketika mendapati Casey sedang bersama perempuan asing berjalan memasuki kawasan Club.
Zayn pun langsung berlari mengejar Casey, hendak membawa pergi dari tempat tersebut. Zayn tahu Casey benci keramaian, ia akan sangat panik berada di keramaian.
"Casssss!" teriak Zayn dari sebrang Club tersebut. Ia pun berlari menyebrangi lalu lintas ramai yang tak lagi ia pedulikan. Zayn terus memanggil nama Casey, tapi nihil, Casey sudah masuk kedalam Club tersebut.
"Persetan sama mobil disini!" Umpat Zayn kesal dengan mobil - mobil yang menghalangi Zayn. Zayn terus berlari sampai ia tiba di kawasan club tersebut. Tapi ia belum memiliki KTP untuk bisa masuk, bagaimana cara ia masuk? pikir Zayn.
Tapi Zayn adalah Zayn, ia tak peduli, dan ia berniat menerobos orang - orang bertubuh besar yang menjaga pintu masuk club tersebut.
"KTP?" Tanya orang bertubuh besar tersebut sambil mengadahkan tangannya didepan wajah Zayn.
Zayn berdecak, "CASEY! CASEY! INI ZAYN!!. LO KELUAR SEKARANG!" Teriak Zayn membuat 2 orang bertubuh besar dihadapannya terkejut.
"Mana KTP lo? Lo kalo mau masuk harus punya KTP!" Ucap orang bertubuh besar dan berkumis itu.
"Plis om, damai aja ya. Ijinin Zayn masuk bentarrrrr aja." Pinta Zayn sambil merapatkan kedua tangannya didepan mukanya--memohon.
"GABISA!" Ucap seorang bertubuh besar satunya lagi dengan nada ganas. Kaki Zayn gentir, ia sebenarnya ketakutan melihat 2 orang yang seperti monster ini.
Namun niatnya membawa Casey pergi, lebih besar dari rasa takutnya, "CASEEEEYYYYY!" Teriak Zayn sambil mencoba menerobos masuk. Dua orang penjaga pintu club pun menahan tubuh Zayn agar tidak masuk.
"CASEYYYYYYYYYYYYY WOOYYY!" Teriak Zayn sekencang - kencangnya orang berteriak paling kencang.
Sedangkan didalam,
"Eh Cas, denger orang manggil - manggil nama lo ngga?" Tanya perempuan berambut merah sambil menghembuskan asap dari ciggarette nya itu.
Casey menganggukan kepalanya, "Denger, paling itu bukan Casey nama gue, lagian yang namanya Casey kan banyak, udah lah biarin." Ucap Casey tak menghiraukannya.
"Ohh, ohiya lo pernah ngerokok?" Tanya teman baru Casey yang memiliki rambut berwarna merah gelap itu.
Casey menganggukan kepalanya, "Pernah, tapi gue dimarahin sama sahabat gue. Abisnya gue penasaran rokok kaya gimana," Ucap Casey sambil terkekeh.
Sedangkan Zayn, ia masih berjuang masuk kedalam club sambil meneriaki nama sahabatnya.
"CASSSSSSS INI ZAYNNN!" Teriak Zayn untuk kesekian kalinya.
"Heh! Lo mau pake cara kekerasan apa gimana?" Tanya orang bertubuh besar yang berkumis tebal itu pada Zayn dengan membentak. Zayn tak menghiraukannya.
'Hah? Zayn?' Tanya Casey dalam hati ketika merasa mendengar suara Zayn. Namun ia segera menghilangkan pikirannya tentang Zayn, ia masih marah padanya.
"Lo mau ciggarette?" Tawar teman Casey membukakan bungkus ciggarette kepada Casey. Casey mengambil satu, berniat menyalakan ciggarette tersebut. Belum sempat menyalakan apinya,
"CASEYYYY INI ZAYN ASTAGFIRRRR, LO KELUARRRRR DULU!" Teriakan Zayn membuat Casey menoleh, mematikan api yang hampir mengenai puntung rokok yang dipegangnya. Casey bangun dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight//H.S [ON EDITING]
Fanfiction[CERITA SEDANG DIREVISI] "I see pain in her eyes. I know, her empty eyes, her heavy breathe, her cigarettes, the pieces of her heart. She's fragile." - Harry Styles