MB - Chapter 5

69.9K 4.5K 207
                                    

Haiii lama bgt nggak update yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii lama bgt nggak update yaa.. heheheh okay langsung aja... makasih untuk 2K di Chapter kemarin.. kalian benar-benar luar biasa.. hahahahhah

"Fell... Emm.. Karena kita masih berstatus sebagai tunangan... Bolehkah... Aku.. menciummu??"

Pertanyaan Raka benar-benar membuat Felly membulatkan matanya seketika. Jantungnya berdegup lebih kencang dari sebelumnya. Perutnya seakan menegang, Aliran darahnya seakan terhenti saat itu juga karena keterkejutannya saat mendengar permintaan Raka.

Mencium?? Bagaimana mungkin lelaki itu ingin menciumnya dalam keadaan sadar?? Felly ingin menolaknya, tapi ia sendiri tak dapat memungkiri, jika dirinya juga ingin di cium oleh lelaki yang di cintainya dalam keadaan sadar sepenuhnya tanpa pengaruh obat apapun. Bolehkah ia menerima Raka untuk malam ini saja? Melupakan semua status rumit mereka dan menganggap Raka sebagai calon suaminya malam ini saja?? Dan akhirnya, Felly hanya mampu pasrah dan memejamkan matanya untuk menerima sentuhan lembut dari bibir Raka...

***  

Chapter 5

Raka menelan ludahnya dengan susah payah saat di lihatnya Felly yang penuh dengan penyerahan atas tubuhnya. Wanita itu seakan pasrah dengan apa saja yang akan di lakukan Raka, dan itu membuat Raka semakin tak dapat menahan diri.

Raka mendaratkan telapak tangannya pada pipi lembut milik Felly, mengusapnya lembut penuh dengan kasih sayang, lalu ia mulai mendekatkan wajahnya semakin dekat dengan wajah Felly. Bibirnya hampir saja menempel, tapi pada saat itu panggilan di belakangnya membuat Raka mengentikan aksinya.

"Kak Raka? Kalian ngapain?"

Itu Lili. Raka menjauhkan diri seketika dari Felly, pun dengan Felly yang sontak menundukkan kepalanya. Wajahnya sudah merah padam karena kepergok hampir berciuman dengan orang yang seharusnya di anggap sebagai kakaknya.

"Kamu sendiri ngapain di sana?" Tanya raka dengan sedikit kaku.

"Aku? Memangnya kenapa kalau aku di sini? Ini kan rumahku. Harusnya pertanyaan itu kakak tanyakan dengan dia." Ucap Lili dengan ketus sambil menunjuk ke arah Felly.

Tanpa basa basi lagi, Raka menggandeng tubuh Felly, dan itu benar-benar membuat Felly terpekik dengan apa yang di lakukan Raka.

"Lili, mulai saat ini, kamu harus menjaga sikapmu di hadapan calon kakak iparmu." Ucap Raka masih dengan ekspresi datarnya.

Lili membulatkan matanya seketika, begitupun dengan Felly yang sontak menatap tak percaya pada Raka. Felly benar-benar tak menyangka jika Raka akan memberitahukan pada Lili tentang status hubungan mereka, padahal mereka belum tentu akan menikah, karena sampai detik ini pun Felly yakin jika dirinya tidak akan hamil.

"Kak Raka apaan sih?" Felly sedikit menjauhkan diri dari tubuh Raka.

"Kita benar-benar tunangan Fell.. Please, kamu jangan memungkiri kenyataan itu."

My Beloved Man (MBA Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang