MBM - Chapter 8

68.6K 4.5K 194
                                    

Banyak sekali typonya yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak sekali typonya yaa.. karena beberapaa hari terakhir aku memang belom sempat buka2 leppy.. huehheheh happy reading..

Chapter 8

"Oma benar-benar tidak menyangka jika kamu akan membiarkan cucu Oma pergi saat dia dengan mengandung bayi kamu." Ucap Oma Felly sembari menyuguhkan secangkir kopi untuk Raka.

Raka membulatkan matanya seketika. Hamil?? Felly sedang hamil??

"Oma, apa Oma yakin dengan apa yang Oma bicarakan?"

"Kamu pikir saya sedang bercanda? Ya, Felly sedang hamil anak kamu."

"Tapi, kenapa dia...."

"Dia hanya bilang jika dia nggak mau membuat kamu merasa terikat tanpa cinta."

Raka duduk termenung mendengar setiap kalimat yang terucap dari bibir Oma Felly. Satu hal yang membuat Raka terpaku sejak tadi adalah kenyataan jika Felly sedang hamil, wanita itu kini sedang mengandung darah dagingnya. Tapi kenapa wanita itu malah memilih pergi meninggalkannya dengan serangkaian kebohongan seperti ini?? Apa memang Felly tak ingin menikah dengannya?

Di tengah kebisuannya, Raka mendengar sebuah mobil masuk pekarangan rumah Oma Felly. Raka tau jika itu pasti Felly yang baru saja datang. Mungkin wanita itu akan terkejut mendapati dirinya sedang berada di ruangan ini, karena tadi Raka sempat memasukkan mobilnya ke dalam garasi rumah Oma Felly hingga Felly pasti tak menyangka jika Raka sudah duduk di ruangan ini.

Dengan sigap Raka berdiri, ia ingin sekali menghambur kepada wanita yang amat sangat di rindukannya tersebut. Memberondong wanita itu dengan berbagai macam pertanyaan yang kini sudah menari-nari di kepalanya.

"Raka, kamu mau apa?" tanya Oma Felly yang sudah ikut berdiri tepat di sebelah Raka.

"Oma, saya harus menanyakan semuanya pada Felly, kenapa dia memperlakukan saya seperti ini."

"Raka, kamu harus sabar. Felly sedang hamil. Emosinya pasti labil. Dia sangat lemah karena tak bisa memasukkan makanan apapun ke dalam perutnya sejak beberapa hari terakhir. Tolong, tahan diri kamu."

Raka akhirnya hanya menganggukkan kepalanya. Ia memilih berdiri di balik pintu, hingga ketika Felly membuka pintu tersebut Raka akan langsung bertatap mata dengan wanita itu.

Dan benar saja, tak lama pintu tersebut di buka. Dan tampaklah sosok yang selama ini ia rindukan. Sosok yang sudah sebulan terakhir tak di temuinya. Ohh jika saja tak ada masalah yang kini membelenggu mereka, mungkin Raka akan berlari merengkuh tubuh di hadapannya tersebut ke dalam pelukannya.

Felly terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Kulit wanita itu lebih pucat, dan entah kenapa Raka merasakan jika wanita itu terlihat semakin rapuh di matanya.

"Kak.. Kak Raka..." Felly berkata dengan terpatah-patah.

"Cepat bereskan pakaianmu, kita akan pulang malam ini juga." Ucap Raka dengan menahan kemarahannya.

My Beloved Man (MBA Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang