SATU : BERITA

152K 6.3K 73
                                    

Apa yang diharapkan dari pernikahan tanpa cinta ? Tentu saja semua yang dilakukan terasa hambar.

Menurut Shane, keputusan kedua orang tuanya sangatlah konyol. Bagaimana bisa dia yang baru saja menginjak kelas tiga SMA sudah dijodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya. Tentu saja Shane menolak. Perjodohan adalah hal terakhir yang bakal disetujui olehnya jika dia benar-benar tidak laku.

"Kakek kan udah mati, ngapain masih pakai acara jodoh-jodohan alay itu ih ?" Shane menghentakkan kakinya kesal. Papa dan Mamanya sudah menyetujui setelah keluarga dari cowok itu datang siang hari disaat Shane sedang berada disekolah. Cewek itu hampir saja pingsan saat mendengar berita dari Mamanya.

Namanya orang tua pasti ingin yang terbaik oleh anaknya. Hanya saja terkadang mereka tidak tau bagaimana cara menyampaikannya.

"Filter mulut kamu! Bahasa halusnya itu yang mana antara mati dan meninggal ?" Sentak Danu.

Shane mencibir, "udah mati aja masih bikin susah cucunya."

Kakek Shane memang terkenal galak dan suka memerintah. Pria tua  memang suka sekali menggunakan kekuasaannya. Shane beruntung karena kakeknya sudah meninggal dua bulan lalu. Kakeknya memang menyebalkan.

"Papa dan Mama setuju dengan perjanjian itu meski sudah lama sekali. Seharusnya kamu bisa mengerti ini adalah amanah dari Kakek kamu sendiri."

"Ngerti banget aku! Nih Pa, logikanya aja deh. Aku masih SMA, masih muda, masih labil. Dari artikel di internet yang aku baca kalo usia labil begini belum pantas menikah cepat. Nikah itu bukan cuma dua orang aja tapi dua keluarga disatukan. Aku tuh nggak mau nikah terus cere, nikah itu sekali seumur hidup."

"Kami tau, Shane Vania Wiratmadja," Hana menyela, dia tau perasaan anaknya seperti apa karena dia adalah seorang ibu. "Kakek milih Galen bukan karena dia dari keluarga siapa atau kekayaannya apa saja, tapi Mama yakin kalau Kakek kamu nggak asal pilih orang kok. Kakek nggak seperti itu."

"NGGAK!" bentaknya, "sekali aku bilang nggak ya enggak!"

"Nggak ada penolakan."

"SHANE NGGAK MAU!"

"Terserah. Kamu berhak menolak dan Papa berhak memaksa kamu. Terserah kamu mau bagaimana lagi, Papa sudah capek lihat kelakuan kamu. Kami menyetujui keputusan Kakek kamu bukan sekedar main-main saja. Kami sadar bahwa putri semata wayang kami memang anak yang sulit diatur, pembangkang, suka kelayapan tidak jelas. Apa yang bisa Papa harapkan dari anak dengan kelakuan seperti itu ? Meneruskan perusahaan dengan anak yang kerjanya keluar masuk diskotik ? Melihat kelakuan kamu seperti ini saja pastinya pemegang saham di perusahaan bakal berpikir dua kali untuk memilih kamu sebagai CEO nanti."

🌼🌼🌼

"Mati aja Galen kalo gitu."

"GALEN." Bentak Chris, Ayahnya yang memandang marah kearah anaknya, "jaga ucapan kamu!"

"Galen nggak mau dijodohin segala. Apaan sih kayak nggak laku aja."

"Ini adalah perjanjian Kakek kamu. Hormati Kakek kamu yang sudah meninggal. Ayah sudah kerumah Shane, dan berbicara pada orang tuanya. Kami akan memutuskan untuk menikahkan kalian. Jadi kamu tidak perlu repot mengurus pernikahan selama kamu masih sekolah."

Cowok tinggi berkulit putih dan bertubuh jangkung itu berdiri. "Apaan lagi itu ? Kapan Galen setuju sama pernikahan itu sih ?"

"Ayah nggak minta persetujuan kamu," Ucap Chris pada anaknya. "Nanti malam akan ada pertemuan kedua. Ayah harap kamu nggak kemana-mana atau bahkan memberikan alasan bodoh kamu lagi."

"Mas, sudahlah. Jangan terlalu menekan Galen." Lerai Gina saat mendapati wajah Galen yang berubah merah karena amarahnya.

Galen berjalan cepat kedalam kamarnya. Dia sangat marah pada Ayahnya yang suka sekali mengaturnya ini dan itu. Dibantingnya pintu kamar hingga terdengar berdebum dan membuat pemilik kamar disampingnya ikut keluar.

"Apa itu tadi ?" Cewek berusia empat belas tahun itu memekik kaget.

"Galen tutup pintu." Sahut Bundanya.

"Dia kenapa lagi sih ?"

Gina menyuruh anak terakhirnya duduk disampingnya. "Giska, Bunda sama Ayah sudah sepakat untuk menjodohkan Galen dengan cucu dari sahabat alamarhum Kakek kamu."

"Hah ?"

"Insha Allah, mereka akan kami nikahkan"

"Serius, Bun ?"

"Iya. Kami kemarin sudah kerumah Shane dan berbicara pada orang tuanya."

"Terus cewek yang dijodohin sama Bang Galen itu kayak gimana ?"

"Kamu mau lihat fotonya ?"

WEDDING PROPOSALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang