SEMBILAN BELAS : MENJELANG LIBURAN

55.3K 4.1K 37
                                    

"Mama nyuruh kita liburan." Kata Galen saat Shane sedang berada di kelasnya.

Istirahat pertama Shane habiskan untuk duduk di kelas sambil mengobrol dengan Riris dan Recha. Dia ingin menghindar dari Galen, setelah melewati awal pertengkaran mereka sebagai suami dan isteri membuat Shane sadar jika dia belum sepenuhnya siap membangun rumah tangga bersama Galen.

Galenpun sama kesalnya saat Shane meminta cerai. Galen merasa kalau Shane hanya main-main saja dengan pernikahan ini. Lagi pula Galen sudah mau menerima Shane secara perlahan.

Setelah mendengar itu Shane langsung mendongakkan kepalanya, "apa ?"

"Kita, liburan." Kata Galen padanya.

Shane memandang sekeliling, "liburan apaan ?"

"Kemah, mungkin." Jawab Galen tidak yakin.

"Oh." Shane mengangguk paham. "Gue ajak Riris sama Recha deh."

"Oke."




💐💐💐



Bagi Shane, Galen mengajaknya liburan mungkin untuk memperbaiki hubungan di antara mereka dan bukan hubungan yang di maksud oleh kedua orang tua mereka.

Bahkan sekalipun Shane berharap, hal itu nggak bakal terwujud karena Galen sama sekali nggak menyukainya. Shane yakin itu. Meski selalu kesal dengan posisinya sebagai apa, tapi Galen tetap tidak mau cerai dengannya.

Mata Shane jatuh pada Shela yang sedang menggandeng lengan Galen mesra. Keduanya memang akan selalu seperti itu di setiap hari.

"Shane, gila! Saos lo nggak kurang banyak itu!" Riris histeris lantaran saos sambal yang Shane tuang ke dalam baksonya tinggal setengah botol.

Cewek itu terperanjat saat melihat cairan kental sudah menutupi baksonya. Buru-buru dia mengambil piring kecil dari balik mangkuknya dan langsung memindahkan saos tersebut.

"Mata lo kemana sih ?" Gerutu Recha sebal.

Shane berdecak, "Sorry elah."

"Halo semua." Sapa seseorang di depan Shane. Shela tersenyum kearah mereka bertiga.

Ketiga cewek itu lantas tersenyum balik dan menyilahkan Shela untuk duduk.

"Nggak usah deh, gue kesini cuma mau bilang kalau besok gue ikut bareng kalian kemah. Oke!"

Mereka semua terkejut, khususnya Shane yang dia pikir jika Galen nggak bakal membawa Shela, ternyata dia salah. Galen dan Shela itu sepaket, nggak terpisahkan. Harusnya Shane sadar itu.

"Serius ?" Meski terasa kecewa, Shane nggak mungkin menunjukkannya.

"Iya, yeay."

"Bagus dong. Jadi rame yah." Shane tertawa hambar.

"Iya dong. Oh ya udah deh gue samperin Galen dulu ya, bye semua." Pamit cewek itu dan kembali pada Galen.

Riris melirik Shane yang sibuk makan, "gue punya firasat buruk, Cha."

Recha mengangguk pelan, "sama."



💐💐💐


Shane menggeser dirinya agar lebih dekat dengan Darwin. Cowok itu masih sibuk membereskan bukunya setelah bel tanda pulang. Shane memutuskan untuk mengajak Darwin. Entah kenapa dia ingin mengajak cowok itu ikut bersama mereka.

"Awin." Panggil Shane pelan.

"Iya ?"

Shane meremas jemarinya, terlalu gugup. "Gue mau ajak lo kemah. Lo mau ?"

Darwin terdiam sesaat, "kapan ?"

"Besok, tiga hari aja."

"Sama siapa aja ?"

"Gue, Riris, Recha, Shela, Galen dan mungkin bakal nambah orang juga."

Darwin mengangguk, "oke."

Shane menatapnya dengan binar bahagia, "serius ?"

"Iya, Shane." Darwin terkekeh.

"Oke deh, ntar gue sms lokasinya."

WEDDING PROPOSALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang