"Lo lama, tau!!" Bentak Shane saat mobil Galen gerparkir di depan pagarnya.
Sesuai permintaan kedua orang tua mereka. Selama masih menjadi suami dan isteri, mereka di haruskan pergi dan pulang sekolah bersama-sama.
Galen menatapnya kesal, "asal lo tau ya, gue juga terpaksa jemput lo, tau!!" Katanya tak kalah garang.
Memangnya Galen mau apa menjemput Shane kalau tidak karena permintaan orang tua mereka. Yang ada Galen mungkin akan menjemput Shela, pacar terbaiknya itu.
Shela bahkan tidak pernah mengeluh jika Galen tidak menjemputnya. Nggak seperti Shane yang kerjanya menuntut ini dan itu. Apa lagi sekarang dia sudah menjadi seorang isteri dari Galen.
Wah, mungkin bisa kali ya dia yang jadi majikan sementara Galen jadi suruhannya. Habisnya Galen merasa kalau dia itu adalah suami yang merangkap menjadi supir sih. Tapi supir yang ganteng!
Jadi mau tidak mau Shane masuk kedalam mobil Galen. Wah aroma mobilnua seperti berada di kamar yang pengap dan . Tapi sayangnya banyak barang-barang yang berantakan. Seperti kaset, laci dasbor yang terbuka dan digunakan sebagai tempat sampah, atau bahkan plastik bekas belanjaan.
"Iiiihh ini mobil ato apa sih, Gal ?"
"Lo milih gue anterin dan diem ato gue turunin di tengah jalan ntar ?"
"Denger ya, gue ini isteri lo. Jadi mulai sekarang nurut apa kata isteri lo!"
"Berisik."
Shane mangambil kaset yang bertebaran di atas Ac lalu melemparkan keluar. Sampai terdengar bunyi lempengan itu terbanting.
"SHANE!"
"Ha ?"
"Itu kaset gue, bego."
"Terus ?"
"Jangan dibuang elah."
"Makanya jangan jorok lo, Babi."
"Anjing emang isteri gue."
"Eehh melawan lo ya."
Galen mendecak kesal. Ribet deh kalo urusannya adu mulut sama Shane. Nggak bakal menang juga. Kalo ada Awards tentang bacot siapa yang paling banya ya pasti jatuh kepada Shane.
💐💐💐
"Gue pengen nyanyi." Ucap Shane pada Riris dan Recha.
Kedua sahabatnya tengah mencatat jawaban dari buku Shane setelah sang ketua kelas memberikan tugas karena guru bidang studi tidak bisa hadir pada hari itu. Jadilah sang ketua kelas yang sangat rajin itu melapor pada guru piket.
Shane kan kesal jadinya. Kalo aja ketua kelas mereka nggak melapor pada guru piket mungkin nggak bakal ada tugas, mungkin dia bisa kabur ke kantin.
"Gue dapet firasat buruk."
"Gue juga." Sahut Recha pada Risis.
Shane menghela nafasnya jengah. "Kapan sih gue pernah menyimpang ?" Sembur Shane, lalu dia memutar tubuhnya kearah segerombolan cowok yang tengah memainkan gitar di bagian belakang.
Wah kalo sudah dengan Shane pasti kelas jadi ribut. Shane memang biang onar. Tapi dalam batas wajar, ehh... kayak lagu siapa gitu ya.
Shane memang anak yang asik di ajak main. Eiits bukan main sembarangan. Hanya saja orangnya asik gitu. Jadi siapa saja pasti suka dengannya
"Beni, Epan, Galang, Royan kalean pengen denger gue nyanyi ?"
"Nyanyi apaan ? Mo gue iringin ?" Tanya Epan yang sebenarnya nama aslinya itu Evan, cuma Shane bilang itu terlalu bagus jadi nggak cocok sama mukanya.
"Boleh. Lo ada kuncinya ?"
"Petik asal-asalan aja."
"Ya udah. Cepetan."
"Yoook, tu wa ga pat..."
Jreng jreng
"Bukan lautan...oppai dalam kutang...enak di pegang..kenyal-kenyal empuk tak bertulang..kata emak bikin anak itu gampang..buka baju masuk kamar...ikeh-ikehan..terima kasih. Bhay."
"Astagfirullahalazim. Lo dapet lagu dari mana sih ?" Tanya Riris kaget.
"Sepupu gue, namanya Bagas."
"Pinter kamu nak. Tingkatkan prestasimu ya." Teriak Epan.
"Sip Papa." Jawab Shane sambil tertawa, "gue ke toilet bentar."
Shane berjalan keluar. Dia ingin ke toilet karena ingin buang air kecil. Ini berkat air minum dan AC dalam kelasnya yang begitu dingin.
"Eh ada si Babi." Panggil Shane saat dia berpapasan dengan cowok itu di depan toilet pria.
Galen melengos sebal.
"Galen si pelaut pup pup!" Dia bernyanyi dengan irama seperti kartun Popeye.
"Cie Galen nggak mau nyapa gue." Goda Shane.
Tapi Galen masih diam saja.
"Biasanya kalo orang nggak bicara itu antara sariawan sama tunawicara. Lo yang mana Gal ?"
"Diem lo."
"Sadeeesst kamu mas."
Shane tertawa lalu meninggalkan Galen dan pergi menuju toilet. Cowok itu mendengus sebal.
Tapi tidak lama kemudian terdengar suara jeritan pria dari dalam toilet tersebut.
"Aaaaaak. Anjiirr lu Shane."
"Shaneeee!!"
Tiba-tiba Shane keluar dari kamar mandi itu dan langsung berlindung dari balik punggung Galen. Galen mendelik kaget saat Shane keluar dari toilet pria.
"Dasar otak mesum lo." Desis Galen pada Shane.
"Gue nggak sadar, asu."
"Bego sumpah."
Halooooo, yang minta ini di lanjut maaf krn buat kalin nunggu. Ini juga baru kubuat jadi belum sempet di edit. Wkwkwk semoga kalian suka yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING PROPOSAL
Ficção Adolescente"Lo takut nikah sama gue ?" "Enak aja lo! Siapa yang takut ?!' "Oke. Dua minggu lagi kita nikah!" "Gue jabanin kalo menurut lo gue masih takut!" Shane menikah dengan Galen tanpa ada rasa cinta. keduanya masih sekolah tapi sudah harus menikah karena...