Musuh Lama

881 68 0
                                    

PERCY

"Kita bertemu lagi, kawan lama" perempuan terkutuk itu, Keto, menyeringai.

"Keto.." Percy mendesis. Dihunusnya Ripitide. Begitu pula dengan Annabeth, Lucy, dan Will. Mereka menghunus senjata masing-masing.

"Perseus Jackson.." Keto maju selangkah. "Aku bisa membunuhmu kapanpun aku mau. Anakku akan membantuku kali ini"

"Laut adalah teritori rumahku, Keto. Kau--akan--takluk" Percy menekankan kata 'takluk'. Ia memejamkan matanya, berkonsentrasi. Air laut teraduk-aduk. Keto melayang 2 cm dari tanah, lalu terempas ke belakang.

"Kau tidak akan mengalahkanku, Jackson" Keto bangkit. Sekonyong-konyong, muncullah seekor gurita raksasa. Bahkan besarnya lebih besar dari Stormfly. Kedelapan tentakelnya melecut-lecut marah.

"Musnahkan mereka!"Keto mengisyaratkan si gurita untuk maju. Stormfly menyemburkan es dari moncongnya. Gurita itu hanya mundur sedikit, dan meraung marah.

"Percy! Kita harus berpencar!" teriak Annabeth.

Percy berpikir sedetik. "Lucy, Will, bantu Stormfly! Biar aku dan Annabeth bereskan Keto"

"Come, seaweed brain!" Percy dan Annabeth melompat turun dari punggung Stormfly. Pedang mereka terhunus.

"Pedang tak akan berguna untuk mengalahkanku! I'm Keto, mother of sea monsters!" teriak Keto nyaring. Air teraduk-aduk. Percy berusaha mengempaskan Keto lagi, tapi respon air laut lambat. Seperti ada yang melawan kehendaknya.

"Annabeth, aku akan alihkan perhatiannya. Kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan" bisik Percy pada Annabeth. Annabeth mengecup pipi Percy sekilas, lalu mengenakan topi New York Yankee pemberian ibunya dan menghilang.

"Enyahlah kau!" Keto mengangkat bilah bergerigi dan melemparkannya ke arah Percy. Percy membuat tameng dari air, sehingga bilah tersebut memantul. Percy mengangkat Riptide dan menerjang maju.

Percy menebaskan Riptide seperti kesetanan ke arah Keto. Keto mencoba berkelit, namun Percy memerintahkan air untuk menahan gerakan Keto. Pedangnya menggores pipi Keto. Percy menebaskan pedangnya lagi, dan mengenai lengannya. Ichor keemasan mengucur dari lukanya.

"Annabeth! Now!" teriak Percy. Tiba-tiba Keto mematung. Ujung tulang Drakon menancap di perutnya.

"Tidak.." desis Keto. "Phorcys pasti akan--"

Annabeth mencabut pedangnya dan Keto terbuyarkan. Begitu pula dengan gurita raksasa. Stormfly mengembuskan napas bekunya dan gurita itu berubah menjadi es, lalu buyar. Percy terengah. Menatap serpihan es dihadapannya. Annabeth telah melepas topinya. Will menyandang busurnya, dan Lucy menciutkan tombaknya. Percy menyentuhkan ujung Riptide pada tutupnya dan memasukkan pulpen itu ke sakunya.

"Kita harus terus berangkat. Kalian.. Hirup napas Stormfly lagi" Percy menatap Annabeth. Annabeth mengangguk, dan ia menghirup napas Stormfly lagi.

"Sebaiknya kita terus" kata Lucy

"Buru-buru?" suara laki-laki terdengar. "Siapapun yang membunuh saudariku akan binasa" sosok pria gempal muncul dengan pakaian selam, sama seperti terakhir kali Percy melihatnya.

"Berhasil lolos dari kandang ikan?" Percy tersenyum mengejek, menatap Phorcys.

"Tentu saja" Phorcys menyeringai. "Kulihat kau tidak bersama teman koimu. Ataupun satir tua itu"

Percy menggeram menahan amarah. "Kau tak akan kuampuni kali ini, Porky" Percy memerintahkan air untuk mendorong Phorcys. Namun, seperti ada yang menahan air untuk menuruti kehendaknya.

The Missing Sun (Percy Jackson Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang