ANNABETH
Annabeth berlari ke arah Lucy dan memeluknya. "Kau baik-baik saja, kan? Kalau kau terluka, aku akan membunuh anak Apollo itu"
"Hei!" protes Will.
Lucy tertawa. "Tanang saja, aku baik-baik saja. Hanya patah tulang sedikit" kemudian, melihat ekspresi Annabeth, ia buru-buru menambahkan. "Itu bukan salah Will!"
"Patah tulang?!" Annabeth memberi Will tatapan tajam.
"Tenanglah, aku sudah melakukan pertolongan pertama" kata Will cepat.
"Jeez, wise girl.. Tenanglah" kata Percy, kemudian ia memapah Apollo. "Sebaiknya kita cepat kembali ke permukaan"
"Ayo"
~#~
Annabeth menghirup napas lega. Ia sudah berada di Perkemahan Blasteran. Langit masih gelap, hanya bercahayakan sinar bulan dan obor-obor yang dinyalakan. Menurut Malcolm, yang ia temui barusan, sepanjang hari bulan berbentuk purnama. Artemis pasti bekerja keras.
Para pekemah lain, menyadari keberadaan mereka, dan langsung berlari. Ekspresi mereka hanya satu. Cemas. Terutama para pekemah Apollo.
"Tolong, minggir sebentar" kata Percy.
Percy dan Will membaringkan Apollo di dekat api unggun. Will membuka tudung yang menutupi kepala Apollo. Semuanya menarik napas bersamaan. Figur Apollo yang biasanya tegak, gagah, kini seperti budak yang baru dipukuli. Babak belur sana sini.
"Dia jelek banget" kata Drew. Dan seketika, pondok Aprodite terkekeh.
"Diam!" perintah Piper. Gelombang charmspeak membuat semua pekemah bungkam.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Jason.
"Buruk" ucap Will. "Aku tidak tahu bagaimana cara menyembuhkannya"
Annabeth memejamkan matanya, berpikir. Kemudian ia membisikkan sesuatu ke Piper.
Piper berdeham. "Nyanyikanlah lagu api unggun kita!" perintahnya dengan charmspeak.
Sontak, semua pekemah mulai menyanyikan lagu api unggun. Percy menyelipkan tangannya ke pinggang Annabeth, dan Annabeth menyandarkan kepalanya pada bahu Percy. Ia tersenyum. Annabeth sungguh menginginkan akhir bahagia.
Sinar memancar dari tubuh Apollo. Sosok Apollo berkelip, dan berubah menjadi sosoknya yang biasa, hanya saja sedikit lebih tua.
Apollo bangkit dan tersenyum. "Terima kasih:
Kemudian, muncullah Artemis dengan santanya. "Terima kasih telah menyelamatkan adikku.."
"Oh ya.." Apollo seakan teringat sesuatu. "..Terimakasih Will, Lucy, Percy, dan Annabeth. Apa saja, apa saja untuk kalian. Mintalah sesuatu"
Will mendekat. "Hanya satu permintaan kami"
"Kembalikan matahari" lanjut Annabeth.
Apollo tersenyum. Ia menghilang, diiringi matahari yang mendadak terbit. Para pekemah bersorak. Percy mencium Annabeth, Jason merangkul Piper, dan Will memeluk Lucy. Yah, akhir yang cukup bahagia.
"Anak-anak, kembali ke aktivitas!" seru Chiron, membuat semua pekemah mengeluh.
Percy menoleh pada Annabeth. "Akhir bahagia, kan? Seperti yang kita inginkan"
"Yeah, ayo kita nikmati akhir itu"
~THE END~
A/N
Finally cerita ini kelar juga. Maaf kalau ceritanya terlalu pendek. Thanks buat yang udah baca+vote ceritanya.
By the way, saya ada cerita baru. Judulnya 'Time and Space'. Cerita bisa dicek di work saya. Ceritanya tentang Annabeth sama Percy juga. Selengkapnya bisa baca. Udah di-publish juga, don't forget to vote+comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Sun (Percy Jackson Fanfic)
Fanfic"Bulan akan sendirian, Empat blasteran 'kan mulai pencarian, Sang putra laut akan memimpin, Musik dan akal kan patahkan rantai" Percy, Annabeth, Will dan Lucy akan memulai perjalanan baru. Mengarungi laut dengan seekor naga untuk melepaskan dewa yan...