Two [End]

1.5K 124 15
                                    

Two: Im in Love
.

.

Kemudian Jungkook memilih untuk turun di halte berikutnya.

Setelah turun, akhirnya Eunha memuntahkan semua isi yang ada di perutnya. Sangat menjijikkan.

"Aduh, Ha. Kamu kok nggak bilang sih kalau belum pernah naik bus umum. Emang biasanya naik apa?" Tanya Jungkook sembari menyerahkan tisu pada Eunha.

Kemudian Eunha mengambil tisu itu dan mengelap sudut bibirnya untuk membersihkan sisa-sisa muntahannya.
"Jungkook, naik taksi aja yuk. Aku nggak biasa naik bus umum."

"Ya udah biar aku yang cari taksi. Tapi aku nggak ikut naik ya."

"Kenapa?"

Jungkook merogoh saku celananya dan menunjukkan kepada Eunha mata uang berwarna keunguan.
"Aku cuma punya uang sepuluh ribu. Udah kamu aja yang naik."

[Klik simbol audio gaes]

Eunha kembali menatap Jungkook dalam sebuah rasa penasaran. Kerpribadian lelaki dihadapannya ini benar-benar berbeda dari yang lain. Kebanyakan dari laki-laki pasti akan menunjukkan bagaimana dia yang memiliki banyak uang. Namun tidak dengan Jeon Jungkook. Apa yang ia punya, maka itulah yang harus ditunjukkan apa adanya. Bahkan dihadapan gadis secantik Eunha sekalipun. Malu, tidak.

"Enggak, kamu juga harus naik, Jungkook. Soalnya kamu yang udah bantuin aku tadi. Coba kalau nggak ada kamu. Masalah bayar, udah biar aku yang bayar." Eunha menarik lengan Jungkook dan membawanya ke dalam taksi yang baru saja lewat di hadapannya. Jungkook tidak bisa menolak ajakannya, dan perlu digaris bawahi bahwa ini adalah pertama kalinya Jungkook menaiki taksi dan juga ada seorang gadis cantik yang menemaninya. Sungguh, Jungkook sama sekali tidak menyangka hal ini akan terjadi padanya.

"Rumah kamu dimana?" Tanya Eunha.

"Deketnya SD Plus Roushon Fikr."
"Oh, berarti dekat dong sama SMK. Kenapa enggak naik motor aja kalau berangkat?"

Jungkook menatap jari-jarinya yang sejak tadi ia mainkan di dekat paha. "Aku enggak punya motor."

Jujur saja, kalimat itu terasa berat untuk keluar dari bibir Jungkook. Mengungkapkannya saja butuh keberanian yang amat sangat, padahal itu hanya masalah sepele. Entah apa alasannya, yang jelas Jungkook sangat risih jika mengungkapkan latar belakang kehidupannya pada Eunha. Jauh di dalam lubuk hatinya, Jungkook tidak ingin membuat dirinya rendah dimata Eunha. Jungkook tidak ingin Eunha tahu bahwa dirinya berasal dari keluarga yang tergolong pas-pasan. Apa itu salah? Hanya saja, Jungkook tidak memiliki keberanian untuk melakukan kebohongan itu.

"Oh, maafin aku, Jungkook. Aku nggak bermaksud menyinggung perasaan kamu." Ucap Eunha.

"Iya, nggak masalah."

Sesampainya di depan jalanan gang kecil, taksi berwarna biru itu berhenti. Eunha melambaikan tangannya pada Jungkook yang semakin menjauh dari pandangannya. Kemudian Jungkook berbalik dan membalas lambaian tangan Eunha dengan sedikit mengulas senyum di wajahnya. Satu kata yang bisa Eunha simpulkan bahwa Jeon Jungkook sudah berubah menjadi sosok teman sebangku yang asyik, dan bukannya membosankan seperti kata Yoona.

Sedangkan Jungkook kembali melangkah menuju rumah kecilnya, dan tanpa ia sadari pikirannya kembali melayang pada sosok Jung Eunha. Ada sebuah rasa bahwa ia ingin berada di sisi Eunha selamanya. Ada sebuah rasa bahwa ia ingin mengklaim Eunha sebagai miliknya. Namun hal itu ia tepis jauh-jauh karena tidak seharusnya perasaan itu ada untuk Eunha.

Jungkook teringat bagaimana dirinya yang tidak sengaja melihat dokumen pribadi milik Eunha yang masih terbuka di meja Bu Wendy saat ia meletakkan tugas anak-anak ke meja Bu Wendy, wali kelasnya. Disana, lembaran itu tertempel foto berukuran 3x4 milik Eunha. Lembaran kertas itu juga mengatakan bahwa Eunha berasal dari keluarga yang berada. Ayahnya saja adalah seorang anggota legislatif, dan ibunya adalah pemilik butik Zoya. Bagaimana bisa seorang Jeon Jungkook yang diibaratkan seperti golongan Sudra mampu bersanding dengan Jung Eunha yang diibaratkan seperti golongan Brahmana? Itu terlihat seperti mimpi. Tapi tidak jika Jungkook ingin mengubah kehidupannya.

FOREVER [EunKook Twoshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang