Burung berkicauan indah di taman perumahan mewah, Beverly Heights. Syed Naufal dikejutkan oleh bunyi jam dari telefonnya yang menunjukkan sudah pukul 6:30 a.m. Tanpa melengahkan masa, dia bangun dari katilnya terus menuju ke bilik air dan mengambil wudhuk untuk menunaikan solat Subuh.
"Naufal, are you awake ye-", belum sempat Nadrah, satu-satu adik perempuannya, menghabiskan ayatnya, Naufal usai memberi salam terakhir.
"What ? How many times do I have to tell you to knock first ?", muka Naufal menunjukkan reaksi bengang pada Nadrah yang menjengkelkan.
"Okay, okay, sorry... See, I have to go to school early today. Can you send me to school ? Abang Mat had his day off today. So...", pinta Nadrah yang sedang berjalan perlahan ke arah sofa dihadpan katil Naufal.
"Fine. Do I have to fetch you later too ?", tanya Naufal sambil membuka kopiahnya dan diletakkan diatas meja kopinya. Nadrah hanya mengangguk lantas keluar dari bilik Naufal.
"You better get ready in 10 or else I'm going straight to my office !", jerit Naufal disebalik daun pintu. Nadrah hanya melaungkan kata setuju.
Tanpa berlengah, Naufal juga turut bersiap. Dicapainya baju kemeja yang agak menampakkan susuk tubuhnya serta seluar yang hampir membaluti setiap inci kakinya. Selesai bersiap, Naufal hanya turun ke bawah dan meminum sesisip kopi terus keluar menghantar adiknya ke sekolah.
"Take care, love.", Naufal sangat prihatin terhadap satu-satunya adik perempuan yang dia miliki. Pantang Nadrah berkawan dengan lelaki, dicantas habisan.
"Okay, but abang, make sure you fetch me before 5 okay ?", Naufal hanya mengangguk. Nadrah keluar dari kereta Audi milik Naufal setelah mencium tangannya. Ada juga rakan-rakan Nadrah yang tidak lepas pandang melihat kacaknya si Naufal.
---
"I better get some coffee first.", Naufal berkata pada dirinya. Dia pun terus menuju ke Starbucks berdekatan. Naufal masuk ke dalam kafe, terus menuju ke kaunter.
"One Americano please.", pesan Naufal. Pelayan lelaki tersebut mengangguk.
"Name, sir ?",
"Naufal.",
Pelayan itu mengangguk terus berlalu pergi membuat pesanan Naufal. Sedang dia menunggu pesanannya di meja depan kaunter, seorang gadis menghampiri kaunter.
"One Americano please, and make it stronger.", ujar gadis tersebut.
.
.
.
YOU ARE READING
Personal Assistant
RomanceSentiasanya cinta tanpa diduga. Kisah ini menemukan Syed Naufal Bin Tan Sri Syed Akram dengan Munirah Binti Nazri, dari hari ke hari, bulan ke bulan, mereka mencipta memori. Sehinggalah mereka sedar, bahawa ada sesuatu yang tertinggal dalam hati ma...