Dina, itulah nama panggilan gue. Bagus kan, ke jawa – jawa'an gitu. Ya karena memang gue orang Jawa. Hehehe... becanda kok. Gue juga termasuk anak CO2 loh. CO2 is the best. Dulu, waktu gue masih SMP kelas 3, tepatnya di SMP 1 Tidore. Gue ikut kegiatan kemah gabungan antara PMR, PKS, dan Pramuka tingkat SMP.
Pada waktu itu, disaat malam penggodokan di lapangan depan sekolah. Kami anak – anak PMR dipaksa buat makan mie yang udah bengkak. Uekk, rasanya nggak enak dan bikin mau muntah. Tapi mau nggak mau ya harus ketelen. Trus, sekitar jam 02.30 – an, tiba – tiba terlihat seorang pria berambut pendek, tak memakai baju dan sendal. Hanya memakai celana pendek dengan kulit yang gelap sedang berlari kencang mengintari jalan.
Lalu seketika menghilang pada perempatan jalan depan. Wah, serem banget. Tau nggak kenapa serem?! Badanya yang kekar dan besar itu ngebuat tubuh gue kaku nggak bisa bergerak. Dalam hati gue bertanya – tanya, apa itu maling? Atau jangan – jangan kolor ijo? Parah abis. Swear deh, gue nggak bohong. Apalagi jalan yang gelap ngebuat suasana jadi tambah serem. Iiiih, rasa – rasanya pengen lari tapi nggak bisa. Pria bertubuh besar dengan kulit gelap, ngebayangin aja udah bikin bulu kuduk berdiri. Itu juga baru dari belakang ngebayanginnya! Apalagi dari depan, dua rius... sungguh menyeramkan.
Namun tak ada yang tahu akan apa yang gue liat tadi. Hanya aku yang tahu...
Tema : pengalaman horor bin Alay
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror bin Alay
HumorMengisahkan tentang pengalaman horror para sahabat bertemu dengan hantu. Berdasarkan kisah nyata dengan alur alay nan lebay. "Menurut gue sebagai penulis nih cerita, gue rada kaget pas ngebaca cerita buatan gue sendiri. kata - kata yang gue pake mun...