1. Angin malam.
Nama ku Bluerenza Octav Rumanov . Anak dari Thereza Morsheck dan Daniel Rumanov . Usia ku 17 tahun , dan kini sedang menempuh Sekolah menengah atas pertama ku di sebuah Sekolah ternama di Inggris karna sebelumnya aku sekolah di bagian utara kota London , jadi aku memutuskan untuk pindah sekolah saat ibu ku juga berniat pindah ke pusat kota London. Aku sudah 3 tahun menetap bersama Ibu ku di sini . Ayah? Jangan tanya kemana dia . Sejak menjadi seorang miliyarder dan menjadi pemegang saham di sebuah perusahaan terbesar di London , ia justru menghilang tanpa meninggalkan kabar sekalipun. Tapi , beberapa bulan yang lalu aku mendengar jika ia akan menikah dengan seorang janda pemilik brand tas fashion ternama di dunia. Aku senang , jika Ayah ku berkehidupan cukup diluar sana . Ibuku bekerja di sebuah toko mainan yang letaknya tak begitu jauh dari rumah , sesekali aku juga membantunya jika tugas ku juga sedang tak menumpuk .
Keluarga kecil kami sangat rukun , aku dan Mommy belum pernah sedikitpun berselisih . Mommy sudah seperti sahabat ku sendiri , ia pun tak pernah terlihat seperti orang tua yang berlagak sok bijak jika di depan anaknya . Meskipun terkadang ia suka memarahi ku jika aku melanggar daftar kesalahan yang sudah ia buat berkali-kali tapi aku tak merasa ia memarahi ku. Ia bersikap seperti itu karna aku tau ia sangat menyayangi ku.
Mentari pagi mulai bersinar terang , aku sejak 1 jam yang lali terlah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah setelah liburan musim panas .
" Blue , Ayo turun mom's sudah buatkan sarapan untuk mu." teriakan Mommy sudah terdengar dari lantai bawah dan bisa ku tebak ia pasti sedang di ruang Dapur . Aku pun bergegas melangkah kan kaki ke lantai bawah untuk sarapan .
Aku memeluk tubuh Mommy dari belakang dan mengecup pipinya kemudian beranjak ke meja makan." Mom , mungkin malam ini aku akan pulang telat." ujar ku seraya mengambil posisi di meja makan .
" Benarkah? Apa ada acara dengan teman mu malam ini?." Tanya Mommy .
" Hmm... jess meminta ku untuk menemaninya malam ini dirumah nya sampai kakaknya kembali dari kantor." jelas ku .
Mommy tersenyum seraya mengangguk .
" Baiklah , jaga dirimu baik-baik . Mommy berangkat dulu ." tutur Mommy yang langsung meraih tasnya di meja dan bergegas pergi .
Kini sepi kembali melanda ruang makan , aku beranjak dari kursi ku dan mengambil sebuah kotak makan di lemari dapur .
" Lebih baik aku berangkat dan memakan ini nanti." gumam ku sendiri.
Setelah semua kebutuhan ku siapkan , aku langsung pergi bergegas ke Sekolau . Kelas mungkin akan di mulai pukul 8 atau malah lebih awal.
Sesampainya di sekolah , kaki ku langsung melangkah menuju kantin yang biasa ku datangi bersama Jess sebelum bel masuk berbunyi , tapi kali ini Jess belum terlihat di meja yang biasa kami berdua tempati .
Aku memutuskan untuk menempatinya lebih dulu sebelum Debby dan kawanannya menempati area ini dan membuat ke rusuhan yang akan semakin memperburuk citra diri ku disekolah ini . Dari kejauhan aku melihat Grayson dan kawanannya yang baru saja masuk kedalam Cafetaria . Ia menatap ku sambil tersenyum manis tapi senyumannya itu sebagai sebuah seringaian yang sangat membuat ku sangat jijik pada dirinya . Aku mengeluarkan kotak bekal ku yang sengaja ku bawa karna tak sempat sarapan tadi , kemudian melahapnya seperti orang yang sangat kelaparan . Dari kejauhan aku masih bisa merasakan Grayson masih menatap ku , dan tatapan itu makin membuat ku jengah - Karna aku sama sekali bukan tipe orang yang senang jika di pandang berlama-lama. Setelah beberapa menit , jantungku makin berdegup dan darah ku semakin mendesir lebih cepat . Untungnya , Jess muncul dari pintu kaca cafetaria dengan setengah berlari kearah ku .
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUES
Teen FictionInilah kehidupan ku . Dimulai dari dibuang oleh ayah ku , Ibuku menghilang , dan bertemu dengan guru tampan tapi sangat menakutkan . Guru yang sangat menakutkan , mengintimidasi dan punya gaya menjijikan itu justru yang sangat membuat ku mengenal h...