4.

11 2 0
                                    

Cafetaria sangat amat ramai , tidak seperti biasanya . Suara riuh seakan menggema dari sudut-sudut ruangan ini , dan itu seakan membuat kepala ku rasanya ingin pecah .

" Jess , aku tak lihat ada kursi kosong . Lebih baik kita cari makan di luar nanti."  kata ku yang berusaha membuat Jessie berhenti berjinjit untuk mencari kursi kosong diantara kerumunan orang yang seperti ini .

"  aku menemukannya !."  seru Jessie seraya menarik ku - hampir saja aku terjatuh karna Jessie menarik ku secara tiba-tiba hingga aku kehilangan keseimbangan .

" Permisi , boleh aku bergabung? Aku tidak lihat kursi kosong disini."  ujar Jessie pada seseorang .

Aku berbalik badan dan melihat orang yang sedari tadi tak ku dengar suaranya menjawab permintaan Jessie .

Dia ?

Guru baru itu terlihat sangat tenang menyantap makanannya . Ia memyandarkan tubuhnya ke sandaran kurai dan menatap ku bergantian menatap jessie dengan tatapan horor nya itu.

" Silahkan."  ujarnya dengan suara berat nya itu.

" trim's Sir."

Ini mengerikan.

Aku tak pernah melihat guru-guru yang pernah mengajar ku selama ini duduk dan makan dengan santai di Cafetaria bersama para murid - dan aku juga tak pernah menyangka jika aku akan satu tempat dengan guru yang tatapannya seperti monster kelaparan ini . 

Terlalu mengintimidasi -  itulah yang ada di pikiran ku saat duduk bersama Mr.Abe saat ini . Entah mengapa , tapi aku seakan menjadi membeku di tempat ini

"  Hi Jess !."  ujar seseorang yang muncul tiba-tiba membuat ku tersentak .

" Grayson?."  Tanya Jessie seakan tak percaya .

" Untuk apa kau disini?."  kata ku datar .

Grayson hanya tersenyum .

" Ini meja ku juga."

Dadaku serasa sesak saat kata-kata itu terlontar dari mulut Grayson .

Bagaimana bisa aku duduk bersama dua orang yang menjijikan , menakutkan dan menyeramkan seperti mereka  -  batin ku.

Ini menyeram kan !

Rasanya aku ingin cepat mencabut bokong ku dan pergi dari sini , tapi setiap kali aku mengangkat wajah ku . Kedua mata ku selalu bertemu dengan tatapan mengintimidasi dari guru horor itu dan aku selalu mengurungkan niat ku untuk pergi dari situ .

" Gray , aku duluan . Banyak urusan di kantor saat ini."  ujar Mr.Abe yang langsung meraih Jasnya yang tersampir rapih di sandaran kursi yang ia duduki tadi.

" Baiklah Abe , hati-hati."  kata Grayson.

Tunggu ? Abe? Grayson hanya memanggil manusia itu dengan sebutan nama?  -  pikir ku .

" Nona-nona silahkan nikmati makanan kalian." ujarnya yang langsung pergi dari meja yang kami tempati .

Rasanya aku bisa menghirup udara segar kali ini . Sekarang tinggal satu urusan ku .

" Kau memanggilnya dengan nama? Bagaimana bisa?."  ujar ku .

" Dia yang menolak untuk ku panggil Sir , dia bilang ini diluar jam belajar."  jelas Grayson .

BLUESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang