2.

20 2 0
                                    

12 september 2013 .
08.40 pm

Malam ini begitu dingin , di tambah beberapa jam yang lalu hujan baru saja mengguyur daerah london dan sekitarnya . Jessie dan aku menikmati hari panjang ini di rumahnya. Mengingat semalam ia memberitahu ku agar menemaninya selama kakaknya belum kembali dari kantor . Selama ini Jessie hanya hidup bersama kakaknya , maksud ku kakaknya dalam konteks ini adalah kakak tiri nya . Jessie seorang anak yatim piatu yang diangkat oleh pasangan yang sudah menikah 4 tahun dan baru memiliki anak laki-laki yang sama sekali mereka tidak inginkan . Mereka mengangkat Jessie karna pada saat itu , mereka menemukan Jessie duduk sendirian di kursi kedatangan luar negeri di bandara . Dan aku sudah bersahabat dengannya sejak ia belum diangkat oleh keluarga Henry . Aku senang Jessie bisa mendapatkan keluarga yang sangat baik , dan sangat menyayanginya meskipun ia hanya merasakan kehangatan keluarga hanya dalam beberapa tahun yang singkat . Tapi , Jessie tetap merasa bersyukur karna ia masih bagian dari keluarga henry. . Andai saja kecelakaan pesawat itu tidak terjadi. Pasti aku bisa melihat Jessie lebih bahagia dari sekarang.

" Blue , kau mau sandwich?." Seru Jessie yang sedang sibuk menyiapkan bahan-bahannya.

" Tidak Jess , aku masih kenyang." kata ku menolak . Jessie menjulurkan kepalanya dari balik pintu Lemari es yang menutupi seluruh tubuhnya .

" Kau tau , aku sangat tidak suka dengan penolakan." katanya dengan wajah yang tertekuk .

" Baiklah... Aku mau."

" Itu baru My blue's." soraknya .

Aku melirik jam di dinding yang telah menunjukan pukul 08.40 pm , dan entah kenapa aku menjadi sedikit merasa resah dengan keadaan Momm di rumah .

" Blue , ada apa? Wajah mu sedikit berubah." kata Jessie .

Aku menggeleng seraya memberikan senyum agar Jessie tidak terlalu memikirkan pikiran ku yang tidak jelas ini .

" Boleh aku pinjam telepon mu?." kata ku .

" Pakailah , anggap ini rumah mu Blue."

Aku tersenyum dan berlari kecil kearah meja kecil yang ada di ruang tengah . Jemari ku mulai menekan beberapa digit angka nomor telepon rumah ku dan mulai terdengar suara nada sambung.

" Maaf kami sedang tidak berada di rumah . Kau bisa tinggalkan Fax atau hubungi nanti. "

Aku memutus sambungan dan mulai menekan kan beberapa digit nomor telepon seluler milik Momm .

" Hello , ini Thereza . Aku sedang sibuk . Kau bisa tinggalkan pesan setelah nada 'Bip'."

' Bip'

" Momm , aku harap kau baik-baik saja . Aku mencintai mu Momm.." kata ku dan langsung meletakan kembali gagang telepon ketempatnya semula.

Aku berjalan kembali ke dapur. Bergabung bersama Jessie yang masih menyiapkan sandwich tuna yang aka ia pamerkan pada ku .

" Bagaimana?." tanya Jessie . Aku hanya menggeleng .

" Tenanglah Blue , mungkin Thereza sibuk hari ini ." kata Jessie menenangkan .

" Ya mungkin saja."

Aku meraih gelas berisi Jus apel di campur dengan jeruk yang sudah ku diamkan cukup lama.

" Blue , menurut mu siapa guru sastra kita setelah Mr.Rich kita itu pergi?." ujar Jessie .

BLUESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang