" Astaga !." pekik Blue .
Abraham yang sedang sibuk dengan masakannya mulai mematikan kompornya dan menuangkan makanan itu ke dalam piring .
" Sedang apa kau disini?."
Blue meletak kan stik baseball nya di samping lemari piring , berjalan kearah meja makan dan duduk disana .
" Jika Thomas tidak meminta ku untuk mengasuh mu seharian penuh ini . Aku juga tidak akan ada disini." Ujar Abraham setelah selesai menaruh hidangannya diatas nampan besi .
Blue mendengus napas pendek , memutar bola matanya . Ia sangat malas menatap manusia gila yang sangat ia benci .
" Makan lah !." titah Abraham .
" Tukang perintah !." ujar Blue setengah berbisik .
Abraham memutar bola matanya dan meletakan piring sepenuh spaghetti itu dihadapan Blue . Kemudian , mengambil gadget dari saku celananya - Mencoba menghubungi seseorang.
Sementara Blue hanya menatap laki-laki itu malas , bahkan ia sangat membenci laki-laki itu.
" Thomas , aku sudah melakukan tugas mu." Ujar Abraham dengan orang yang ia sambung dengan teleponnya .
Kemudian ia memutus sambungan teleponnya , memasukan kembali Gadgetnya di saku celana .
" Aku pulang." pamit Abraham yang langsung mengambil jas nya di sandaran Kursi .
" Aku tidak perduli." balas Blue pedas .
Abraham tersenyum miring , dan langsung berbalik keluar dari rumah Blue .
Sementara , Blue hanya menatap Abraham yang melenggang keluar dari rumahnya tanpa berbalik lagi kearahnya.
Krieeet...
Bruk.
Suara pintu telah tertutup dengan keras , dan menelan punggung Abraham . Blue menyandarkan tubuhnya di kursi , dan memutar-mutar Spaghetti itu dengan pandangan kosong .
Π
Abraham Pov.
Aku melajukan mobilku keluar dari rumah gadis sombong itu . Ralat , dia bukan gadis tapi sebuah makhluk tanpa hati yang di tiupkan nyawa oleh tuhan . Dia sangat membuat otak ku penuh dengan tekanan .
Astaga kenapa Thomas mengirim ku untuk mengasuh gadis itu . Kenapa juga dia harus perlu asuhan? Umur dia bahkan 18 tahun atau 19 tahun , dia sudah bisa mengurus dirinya sendiri . Buat apa juga , Thomas menyuruh ku untuk mengurus anak itu .
Tugas ku mengurus dua pekerjaan sekaligus saja sudah membuat kepala ku ingin pecah .
( Suara dering telepon )
Tangan ku dengan cepat menggeser icon hijau di layar Gadget ku.
" Halo."
" Mr.Abe . Kau sudah di tunggu Mr.Thomas di ruangan anda."
Aku memijat pangkal hidung ku untuk beberapa detik.
" Baik , aku akan kesana dalam waktu 3 menit."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUES
Teen FictionInilah kehidupan ku . Dimulai dari dibuang oleh ayah ku , Ibuku menghilang , dan bertemu dengan guru tampan tapi sangat menakutkan . Guru yang sangat menakutkan , mengintimidasi dan punya gaya menjijikan itu justru yang sangat membuat ku mengenal h...