Aku bangun pagi-pagi sekali kali ini . Karna suara lengkingan Louisa sangat mengganggu pagi ku ini . Tugas yang di berikan Mr.Abe sangat membuat ku harus ekstra memeras otak . Mungkin , jika Louisa atau Jessie yang di beri hukuman seperti ini mereka tak akan melakukan hal itu pastinya .
" Iya Lou !." kata ku .
" Suara mu jelek , dan napas mu sangat bau Blue !." ejek Louisa .
Aku langsung terbangun , tapi masih duduk di tengah ranjang dengan bantal yang masih ku peluk erat .
" Ayolaah... Aku tak ingin bolos hari ini." Rengek Louisa .
Aku mencoba membuka mata ku yang masih terasa berat .
" Hmm... Aku akan menyusul . Beri aku 3 menit untuk bersiap." ujar ku.
Meskipun aku tak yakin akan turun tepat 3 menit .
" Baik . Jika kau tidak turun dalam 3 menit . Aku akan menyeret mu meskipun kau masih memakai piyama jelek mu itu." Tandas Louisa yang beranjak dari kasur ku dan pergi .
3 menit kemudian-Ku rasa
Aku turun dari kamar ku menuju ruang makan untuk menemui Louisa . Sembari menguncir rambut ku , aku menghentikan langkah ku saat melihat Louisa tengah makan di meja makan yang besar itu seorang diri . Louisa mulai menyadari kehadiran ku , dan tersenyum .
" Kenapa kau berdiri disitu? Ayoo kesini.." Rajuk Louisa . Aku mengangguk dan bergabung di meja makan bersama Louisa.
" Ayo makan ini."
Louisa langsung mengambilkan piring , beserta makanan untuk sarapan - Asparagus , Bacon , telur mata sapi , roti gandum dan sausnya juga .
" Kemana Daddy?." tanya ku di sela-sela keheningan .
" Dia sedang pergi ke Peru , dan pulang beberapa hari." Jelas Louisa .
Aku hanya mengangguk sembari ber oh ria . Ayah ku ke peru dan itu juga tak akan berdampak apa pun pada ku.
" Tunggu... Aku mau berikan kau sesuatu." ujar Louisa.
Ia beranjak dari meja makan , berlari menuju kamar nya di lantai dua .
Tak berapa lama kemudian , ia kembali dan menyembunyikan sesuatu di balik tubuhnya . Dan aku juga penasaran apa yang akan dia berikan .
" Ini..."
Louisa memberikan sebuah kotak yang Bermerk gadget termahal yang kotaknya masih tersegel , tanpa di bungkus kertas apa pun.
" Ini untuk ku?."
Aku memastikan jika hadiah termahal ini benar-benar untuk ku .
" Menurut mu? Aku menitipkan hadiah ini pada mu untuk diberikan pada Mattys? ."
Louisa menghela napas sebelum melanjutkan pembicaraannya .
" Ini untuk mu Blue. Ini hasil jerih payah ku sendiri . Lagi pula , uang sebanyak itu juga untuk apa ku pakai sendiri . Lebih baik aku bagi dengan mu."
" Tapi Lou , ini terlalu mahal . Aku tak pantas mendapat kan ini." kata ku seraya mendorong kembali kotak itu pada Louisa.
" Tidak Blue , ini untuk mu . Aku tulus memberikannya pada mu ." kata Louisa dengan senyuman tulus.
Aku terharu dengan perlakuaan Louisa kali ini . Dia sangat amat menyayangi ku , meskipun kami bertemu belum genap beberapa bulan .
Tak terasa air mata ku menetes di ujung mata ku dan aku buru-buru menghapusnya dengan punggung tangan ku .
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUES
Teen FictionInilah kehidupan ku . Dimulai dari dibuang oleh ayah ku , Ibuku menghilang , dan bertemu dengan guru tampan tapi sangat menakutkan . Guru yang sangat menakutkan , mengintimidasi dan punya gaya menjijikan itu justru yang sangat membuat ku mengenal h...