Your eyes
Sejak tadi pagi Abraham hanya terdiam memandang kosong makanan yang di sediakan di depan matanya . Ia masih terpikir bagaimana tegasnya perkataan gadis bermata biru yang tadi pagi baru saja ia panggil ke ruangannya .
Ia merasakan sebuah tarikkan dari bola mata milik gadis itu - seakan sebuah setruman listrik yang bisa menggairah hidup Abraham sendiri . Bola mata gafis itu seakan terus merasuk kedalam dirinya , dan pikirannya masih terbayang bagaimana tegas wajah gadis itu saat mengatakan pendapat tentang Abraham . Dan sepertinya itu bukan , sebuah pendapat tapi lebih seperti sebuah perkataan yang selama ini gadis itu tahan ." Abe !." seru seseorang yang membuat Abraham terperanjat .
" Kau?!." sahut Abraham dengan penuh penekanan .
Thomas meletak kan kantung belanja berwarna cokelat di atas meja kecil di hadapan Abraham .
" Apa yang kau pikirkan ,Bung?." ujar Thomas .
Abraham menggeleng dan meraih apel yang keluar dari kantung belanja lalu menggigitnya . Abraham menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa empuk berbulunya itu.
" Baiklah , aku kesini untuk mengantar kan ini . Kau menyuruh Becca tapi ia sedang ada urusan. Jadi , ia meminta bantuan ku." jelas Thomas .
Sedang kan yang diajak bicara hanya terdiam dan terfokus pada gigitan apel nya saja . Thomas menggeleng pelan , masalahnya Abraham tidak pernah seperti ini jika bukan karna masalah yang sedang ia pikirkan . Abraham adalah sosok yang sangat introvert , ia tak akan mengatakan masalahnya pada orang lain selain orang kepercayaannya . Dan orang itu Thomas .
Thomas selalu bisa memaksa Abraham untuk membuka mulut dan membuat Abraham melimpahkan setiap masalahnya pada Thomas .
" Kenapa kau memilih untuk tidur di Apartemen ku? Bukan kah Celine menunggu mu di rumah?." ujar Thomas mencoba memancing Abraham untuk bicara.
Abraham menoleh kearah Thomas beberapa saat , dan menelan cacahan apel di mulutnya itu .
" Celine ku siapkan pengasuh , namanya Amy . Dia hanya tau jika aku sedang di Seattle bukan di London." Jelas Abraham .
Thomas mengangguk menandakan ia bisa menerka apa yang sedang Abrahan pikirkan . Ia pun menarik kesimpulan dari perkataan Abraham : Abe sedang ada masalah di keluarganya .
Thomas tidak heran , karna Keluarga Collin's selalu menciptakan masalah di dalam keluarganya sendiri . Terutama ayah Abraham , Thomas sudah bisa membayangkan apa yang Ayahnya lakukan sampai Abraham memilih mengistirahatkan tubuhnya di apartemen miliknya yang sangat berbeda dengan Istana milik Keluarga Collin's.
(suara dering telepon)
" Oww... Permisi aku angkat telepon dulu."
Thomas langsung beranjak dari sofa empuk dan menjauh sejauh mungkin dari jangkauan Abraham . Bola matanya melirik , caller id di gadget nya . Disana tertulis nama 'Jessie' , membuat Thomas memutar bola matanya malas dan menggeser icon hijau di layar gadgetnya .
" Halo.."
" Dimana kau Thom? Apa kau bersama Blue?."
" Tidak...tidak . Aku sedang bersama sahabat ku di apartemennya."
" Oh God ! Blue hilang sejak pulang sekolah tadi . Aku dan Louisa sudah mencarinya ke berbagai sudut sekolah tapi sama sekali tak menemukan dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUES
Teen FictionInilah kehidupan ku . Dimulai dari dibuang oleh ayah ku , Ibuku menghilang , dan bertemu dengan guru tampan tapi sangat menakutkan . Guru yang sangat menakutkan , mengintimidasi dan punya gaya menjijikan itu justru yang sangat membuat ku mengenal h...