X.

5 1 0
                                    

Suara dentuman musik sangat keras. Membuat Louisa terus meminta seorang pelayan menambahkan minuman di gelasnya yang sudah berkali-kali kosong .

Dia mabuk.

Beberapa pelayan sudah berkali-kali mengingatkan gadis itu agar menghentikan aktifitasnya ini atau ia akan sangat mabuk dan tak bisa kembali ke rumah . Tapi , gadis ini hanya mengoceh tidak jelas dan memaki pelayan yang berani menceramahinya .

Louisa tau jika minuman ini akan membuatnya tak sadarkan diri , tapi masa bodoh . Louisa bahkan tidak memperdulikannya .

"  Halo gadis manis? Mau ku temani minum?."  ujar salah satu lelaki hidung belang yang mencoba memanfaatkan Louisa yang sedang mabuk parah seperti ini.

" ENYAH LAH KAU !."   Hadrik Louisa seraya menghentak tangan laki-laki itu agar segera pergi dari hadapannya .

Tapi cengkraman laki-laki itu justru semakin kencang , membuat Louisa kesulitan untuk melepaskan tangannya .

" Lepaskan !." 

Laki-laki itu justru tidak memperdulikan teriakan Louisa. Laki-laki itu justru mendekat kan wajahnya kearah wajah Louisa , mencoba mencumbu nya paksa. Louisa mengelak sebisa mungkin. Lampu remang-remang ini membuat penglihatan Louisa tidak berfungsi dengan baik di tambah efek alkohol sangat menguasai dirinya .

"  PERGI KAU ! DASAR BEDEBAH !." 

tiba-tiba suara berat itu muncul entah dari mana kemudian menyingkirkan Laki-laki itu dari hadapan Louisa. Tanpa perkelahian seperti di film-film , Laki-laki berkemeja putih Flanel itu mengusir laki-laki hidung belang itu dari Louisa .

Louisa mencoba memfokuskan pandangannya kepada laki-laki yang sosok nya tidak asing di ingatannya.

" Dean? Kau kah itu?."  ujar Louisa

" Ayo , Ku antar kau pulang."   Ujar Abraham seraya menopang tubuh Louisa , membantunya untuk berdiri.

" Kau sungguh disini? Oh Tuhan ! Aku beruntung bertemu dengan mu."  Ujar Louisa.

Abraham hanya tersenyum masih memegang pinggul Louisa agar bisa menopang nya hingga keluar dari Bar yang sangat rentan dengan kondisinya seperti ini .

" Sekarang kau disini... Aku rasa..."

" Kenapa?." tanya Abraham.

" Kepala ku berputar."

Tiba-tiba saja Louisa jatuh pingsan , untung saja Abraham dengan cepat menangkap tubuh Louisa dan membopong tubuh semampai itu keluar dari Bar .  Abraham berjalan ke Mobilnya yang terparkir tak jauh dari pintu Bar .

Ia memasuk kan Louisa kedalam mobilnya , dan memasangkan sabuk pengaman di tubuh gadis sampul itu .

"  Astaga ! Ku bawa kemana gadis ini."  oceh Abraham pada dirinya sendiri .

Sempat terpikir jika ia akan membawa gadis ini ke rumah Blue . Tapi , ia mengurungkan niatnya itu . Jadi ,ia berpikir untuk membawa gadis itu ke Hotel yang sekarang ia tempati untuk sementara . Lagi pula , ini sudah jam 12 . Abraham tau , Keluarga Rumanov akan menuduh nya menculik anak perempuan keluarga kaya ini dan menidurinya . Dan Abraham tidak ingin itu terjadi .

Apa lagi jika ia harus menikah dengan paksaan keluarga Rumanov . Itu tak pernah terbayangkan oleh Abraham.

......

Sudah kurang lebih 12 jam Abraham menunggu Louisa sadar . Sejak itu pula , ia setia duduk di depan Laptopnya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan katornya yang sudah ia tinggalkan hari ini .  Matanya terus mengawasi Louisa yang masih terlelap di ranjang Abraham.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLUESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang