Abraham's Pov .
Aku berjalan menyusuri lorong kantor ku seraya membuka beberapa berkas yang harus di siapkan .
Persetan dengan Thomas Henry yang di kabarkan akan telat menghadiri acara ini , sampai membuat ku harus repot-repot menyiapkan jet pribadi menuju L.A .
" Selamat datang Sir..." sambut Becca tapi dengan cepat aku membungkam mulutnya hanya dengan memberikan tangan ku di udara . Ia berjalan beriringan dengan ku di tangannya membawa beberapa berkas yang di limpahkan Thomas pada ku hari ini.
Becca membantu membuka kan pintu ruangan kerja ku . Aku duduk di kursi kulit hitam yang memiliki hidrolik .
" Mana berkas yang lain?." kata ku .
Becca terlihat kerepotan mencarikan ku sebuah map berkas untuk pertemuan dengan Klien penting ini .
" Ini sir..."
Suara deringan telepon milik Becca terdengar dan aku mengibaskan tangan ku untuk menyuruhnya Pergi dari pandangan ku . Karna kemungkinan otak ku bisa mendadak meledak saat harus terganggu dengan obrolan Becca.
" Aku akan telepon mu nanti." Ujar becca seraya mematikan sambungan teleponnya secara sepihak .
" Becca ! Kau harus hubungi Thomas secepatnya . Bilang padanya jika perusahaan ini akan ku pindah alihkan jabatan jika dia telat." bentak ku.
" Tapi Mr.Dean..."
" Aku tak ingin dengar apa pun . Kau boleh pergi." Sela ku cepat .
" Baik permisi Sir." Pamit Becca seraya membawa beberapa berkas yang ku berikan .
Aku memijit kening ku . Rasanya kepala ku ingin pecah - Aku tak bisa mengurus dua profesi yang berbeda jenis dalam satu waktu . Ini rumit .
Aku kembali mempelajari berkas yang akan di presentasi kan di depan para investor muda yang sudah mempunyai nama besar di dunia bisnis . Sementara , Aku? .
Aku hanya di tugaskan untuk menggantikan ayah ku selama dia terbaring di rumah sakit . Setelah itu , aku mungkin akan kembali menjalani bisnis kecil-kecilan ku lagi .
Lelah .
Yang jelas aku masih belum sanggup menjalani 2 profesi dalam 1 waktu seperti ini .
Tok
Tok" Masuk !." sahut ku dari dalam .
" Hei Abe ! Maaf aku..."
" Kau tau? Jika kesibukan ku hari ini sangat penuh . Aku rela meninggalkan kewajiban ku untuk menggantikan Richard di sekolah lama nya ." Sela ku cepat .
" Baik...baik maafkan aku ." ujar Thomas .
" Dengar , Kau harus menang kan hati para investor itu. Aku tidak ingin ada kecacatan apa pun." kata ku .
Thomas mengangguk , tapi pandangan matanya masih terfokus pada lembaran berkas yang ada di tangannya .
" Baik ! Aku sudah dapatkan celahnya untuk memenangkan ini ." ujar Thomas yang langsung pergi dari ruangan ku .
" Kau jangan lupa , kita ada pesta di kediaman Kyle nanti malam di portland." Sambung Thomas sebelum meninggal kan ruangan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUES
Teen FictionInilah kehidupan ku . Dimulai dari dibuang oleh ayah ku , Ibuku menghilang , dan bertemu dengan guru tampan tapi sangat menakutkan . Guru yang sangat menakutkan , mengintimidasi dan punya gaya menjijikan itu justru yang sangat membuat ku mengenal h...