that boy with a black t-shirt and a cigarette

46 3 0
                                    

pulang sekolah seperti biasa. melangkah keluar dari lingkungan sekolah pada pukul 5 sore.

tugas kelompok yang bisa disebut satu orang yang mengerjakan dan yang lain melempar candaan membuat ku pulang kerumah dengan telat lagi.

udah biasa. pulang jam 7 malem juga biasa...

"na!!" teriak seseorang dari belakangku.

aku tak menoleh, membuat orang itu kembali memanggilku.

"ufa!!!!"

ini yang aku kesal. dia manggil namaku setengah-setengah. kebiasaan dari dulu. namaku naufa. dan orang itu biasanya memanggilku setengah-setengah kalau aku tak menyahut.

"na!"

"ufa!!"

"ah budek."

bodo amat.

aku masih tetap berjalan menuju tempat motorku terparkir. tidak ku dengarkan panggilan orang idiot itu. palingan dia pengen nebeng pulang.

"awww–" erangku.

tiba-tiba saja sebuah batu kecil mencium kepala belakangku disaat aku baru memasuki tempat parkiran sekolahku.

aku menoleh, melihat seorang laki-laki yang tingginya melebihi tinggi badanku sedang menunjukan gigi-giginya yang tidak putih seperti artis-artis yang ada di televisi.

dia kebanyakan minum kopi makanya giginya kuning najis gitu.

saat aku ingin kembali berjalan ketempat motorku berada, satu buah kerikil mencium pantat ku.

"MAKANYA TUNGGUIN DONG!!"

biadab. manusia biadab.

"apasih?!" tanyaku nyolot, "gausah teriak-teriak! ini udah deket!"

memang jarak laki-laki itu disaat ia memanggilku terbilang lumayan dekat. dan sewaktu dia sudah ada disampingku, aku jenggut rambutnya dan ku tarik-tarik bajunya.

"makanya kalo dipanggil nengok."

"bodo." jawabku pada akhirnya sambil berjalan menuju motor maticku berwarna putih susu.

laki-laki itu tetap berjalan dibelakangku seperti aku adalah induk itik dan dia anaknya.

aku malas menyebut namanya. biarkan aku menyebutnya "laki-laki itu". udah terlanjur gondok sama dia. dasar laki-laki gak tau adab. kerjaannya nyusahin orang.

kalo kalian bilang aku adalah perempuan paling beruntung bisa bercanda gurau bersama bocah itu—ah panggilannya berubah jadi bocah itu—tapi menurutku, aku sama sekali tidak beruntung. aku malah ingin dia menjauh dari hidupku.

"say tungguin dong. gue nebeng ya say sampe rumah. lo yang bawa aja ya say gue ngantuk mau tidur ganteng dibelakang,"

serah lu setan.

aku mengambil kunci motorku di dalam tas sekolahku. dan setelahnya, ku masukan kunci itu dan menghidupkan mesin motor.

aku melangkah mundur setelah mengenakan helm. membiarkan laki-laki yang berada disampingku mengambil alih motorku.

dia menoleh kearahku, "kan gue bilang gue mau bogan."

aku mengendikkan bahuku tak peduli.

laki-laki itu menjitak jidatku lalu sesudahnya ia naik keatas motorku. setelahnya, aku yang naik dibelakang dia.

"goblok lu na. gue belom siap. liat dong dibelakang ada motor lain."

memang masih banyak motor yang terparkir acak-acakan diarea parkiran sekolahku. padahal jam sudah meunjukan pukul 5 sore.

besok ada acara peringatan ulang tahun sekolahku, jadi para siswa menpersiapkan segalanya untuk besok.

besok banyak perlombaan antar kelas. mulai dari olahraga sampai kesenian. dan banyak juga hadiahnya.

tapi aku tadi tidak mengerjakan hal-hal untuk besok. aku mengerjakan tugas kelompokku yang sudah telat 1 minggu dan harus dikumpulkan besok pagi sebelum bel sekolah berdering menandakan kegiatan sekolah dimulai.

kelompokku jadi kena amukan pak setya karna telat 1 minggu. itu semua karna laki-laki dihadapanku yang sedang berusaha mengeluarkan motorku dari parkiran. kalau saja dia dan temannya itu tidak terlambat disaat waktu persentasi tugas pak setya, kami sekelompok tidak harus diberi hukuman dan diberi tugas kelompok yang lebih banyak.

lupakan masalah tugas.

aku sudah keluar dari halaman sekolah. motor matic ku berjalan dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi.

"na, bagas tuh." ujarnya.

aku menoleh kesamping kananku. dan menemukan sebuah kafe bernama de cafe. posisi kafe itu ada di seberang jalan yang ku lewati.

dan aku menemukan bagas yang sedang mengobrol dengan temannya. bagas berada di halaman luar kafe, jadi aku dapat dengan mudah menemukannya.

aku fokus memperhatikan laki-laki yang mengenakan baju kaos hitam polos sambil menghembuskan asap dari mulutnya sehingga aku sama sekali tak menyadari bahwa motorku berlaju dengan pelan.

"out of the seven billion people in this world, there's only you. almost a million words that i could say but none of them will do. so many years that i have lived but it feels like i've just begun. out of the seven billion people, baby, youre the only one."

aku bahkan tidak menyadari bahwa orang yang membawa motorku sedang menyanyikan lagu dari the cab. saat ia menekannya bait terakhir, aku tersadar, dan aku langsung memukul bahunya. dan dia berusaha menyanyikan lagu lain.

"come feel my heart—aawwwww,"

belum sempat dia menyelesaikan lagunya, aku kembali memukul bahunya. gemas mendengar dia menyindirku dengan lirik-lirik lagu.

"kenalan dong makany—aaawwww!!"

"diem sih, vin!"

"sakit lolot."

"bodo. cepetan sih bawa motornya."

"kenalan, na—aawww sakit! doyan banget mukul sama nyubit sih!"

"buruan bawa motornya!"

setelahnya, dia benar-benar meninggikan kecepatan motornya dengan tiba-tiba. membuatku kembali mencubit pinggang dan memukul bahunya berkali-kali. dan membuat dia lagi-lagi menyerukan kata sakit dan aw.

aku bukan perempuan yang ada didalam cerita-cerita fiksi remaja yang bertebaran di wattpad atau novel yang akan mengambil fotonya atau menyapanya.

aku naufa. dan aku hanya diam memperhatikan laki-laki yang mengenakan kaos hitam dan menghembuskan asap rokok itu.

aku naufa.

dan dia bagas.

sampai kapan pun kami tak akan pernah berada dalam satu tempat dan satu percakapan.



•••••

you can ask me if there is something that you dont understand.

bagasWhere stories live. Discover now