aku merogoh kolong meja ku, mencari ponselku yang bergetar. ketika sudah ditangan, kulihat nama kakakku beserta isi pesannya.
ardana ✈️: kok kamu keliatannya nyalahin reputasi olif ya vin?
chat bang dana masuk ke ponsel ku, yang sebenarnya diperuntukan untuk revin. jam 3 pagi revin ngechat bang dana, meminta masukan akan permasalahan tentang perasaannya.
dan bang dana baru membalas pesan revin disaat bu agis, guru bahasa indonesia, yang mengajar di jam-jam terakhir.
aku menoel lengan revin yang sedang fokus memperhatikan bu agis. beliau guru favorit revin katanya. menurut dia, bu agis guru bahasa indonesia yang nggak bikin ngantuk.
belum sempat berpindah tangan, ponselku bergetar kembali.
ardana ✈️: kalo suka yaudah nyatain. kalo enggak ya gak usah. jangan dibawa ribet.
revin mengambil ponselku dengan tenang. kemudian membacanya. selesai membaca, revin menatapku dengan wajah yang dibuat-buat sedih.
semalam revin uring-uringan memikirkan hubungannya dengan olif yang sudah berjalan dua bulan dalam masa pendekatan. dan katanya, revin mau gentle; nembak olif.
tapi revin bingung. reputasi olif terkenal merah–it means bad–. revin jadi takut ikutan masuk ke dunia merah olif.
cowok itu nggak tidur semalaman. membuat aku juga urung memejamkan mata disaat melihat revin duduk di sofa kecil kamarku sambil berceloteh ria tentang olif dan dia. aku nggak tega membiarkan revin berbicara dengan tembok.
saking gemasnya melihat sifat plin-plan revin, aku memutuskan untuk menonton film keluaran terbaru yang sebelumnya sudah revin download secara ilegal. pada akhirnya revin ikutan berbaring dikasur sebelahku dan menonton filmnya, tidak lagi membicarakan hubungannya.
setelah film selesai, aku menyuruh revin untuk meminta pendapat ke bang dana. kira-kira isi chatnya seperti ini; bang dan, gue mau nembak olif. tapi olif kan dikenal sama orang-orang itu "begitu", bang. gue takut gue dipandang "begitu" juga. reputasi gue nanti ikutan "begitu".
olif itu memang cewek yang terkenal dengan ... aku nggak tega nyebutnya. karna sesama perempuan, pasti hatinya tergores jika mendengar sebutan biadab itu.
hanya karna reputasi olif, revin jadi enggan memutuskan kemana hubungan mereka kedepannya.
"gue nanti dipandang 'begitu' lagi sama anak-anak sekolah gara-gara pacaran sama olif." itu jawaban revin saat aku tanya kenapa ia bingung memutuskan.
ponsel di tangan revin bergetar, revin menunduk cepat. begitu pula dengan aku.
ardana ✈️: kalo kamu beneran naruh rasa, ya kamu gausah dengerin omongan orang. jangan salahin reputasi olif dong! salahin diri sendiri, kenapa bisa suka dan deket sama cewek yg 'gitu', padahal ujung-ujungnya kamu gak kasih kepastian.
ardana ✈️: i know you like her. she's kinda cute. not the face, but her 'true colours'. and that's why you like her.
ardana ✈️: dont be such a jerk. cukup kurang ajar ke naufa aja kamu!nah! abang ku itu memang mengerti aku! akhirnya bang dan mengakui ke brengsek-an revin kepadaku.
revin hendak mengetikkan sesuatu, tapi kakakku itu mengirimi pesan lagi.
ardana ✈️: abang lagi tugas. mau lanjut lagi nih. kamu selesaiin masalah kamu, vin! begitu juga naufa!
setelah membacanya, revin sontak menengok kearahku. menatap aku dengan alis saling bertautan.
YOU ARE READING
bagas
Jugendliteraturdear bagas, aku naufa. aku seorang perempuan yang lahir pada tahun 1997 dibulan oktober. aku seorang siswi tingkat akhir di salah satu sekolah menengah atas negeri dikota ku. dan ini yang harus kamu tahu, aku naufa. dan aku adalah satu dari puluhan...