Lee Chaemin masuk kedalam rumahnya dengan mabuk dan menggandeng wanita dengan pakaian mini disampingnya. Mereka masuk dengan tanpa dosa.
Dengan mirisnya wanita paruh baya berdiri dengan anggunnya diambang pintu melihat pria yang masih sah sebagai suaminya itu mencumbu wanita lain didepan matanya bahkan membawanya dengan senang hati kerumah mereka.
Ia sungguh menyesali apa yang telah suaminya lakukan. Shin jinka, wanita paruh baya yang dengan relanya melihat suaminya bercumbu dengan wanita lain.
" aku ingin mengakhiri ini ... Aku lelah, kau tahu aku mencintaimu dengan tulus tapi apa yang aku dapat. Sebuah penghianatan, kejam sekali. Kau fikir aku boneka yang tak bernyawa ... Senang sekali melakukan itu bukan"
Akhirnya air mata itu jatuh dengan sia-sia. Menangisi yang seharusnya ditertawakan. Siapa yang ia tangisi, pria tua bangka yang berlaga seperti masih lajang. Yang bergonta-ganti wanita semaunya. Tak ingatkah ia kalau sudah bau tanah.
Ia memang punya segalanya bahkan seorang wanita pun tak bisa menolak hartanya tapi dirasa cukup waras untuk menolak dengan mentah-mentah pria beristri.
Apa terlalu kejam membiarkan wanita anggun ini dipermainkan oleh pria yang tak tahu malu. Atau adat istiadatlah yang kejam. Menyeruhnya untuk patuh pada suami apapun keadaanya. Tapi apa keadaan seperti ini masih berlakukah aturan kuno itu.
" aku mempertahankan ini untuk anak kita. Tapi kau yang menghancurkannya menjadi kepingan koral yang tak berharga. Segilanya aku, aku tidak akan mencoba untuk berbuat demikian tapi kau. Pria yang dijodohkan padaku dulu. Harusnya aku bahagia"
Tak lagi bisa dibendung. Tubuhnya bergetak bukan main ditambah isakkan yang tertahan membuatnya serasa sesak.
" aku lelah ... Ak aku benar-benar lelah Chaemin"
*"*
" pagi nek" sapa jessica sambil mencium kake dan neneknya secara bergantian. Lalu kemudian duduk dikursi makan. Boa selalu saja membuat variasi menu sarapan berbeda-beda. Itulah yang membuat mereka betah makan pagi dirumah.
" waw aku yakin ini pasti sangat lezat. Benarkan kek ?"
" yups ... Oh ya sayang, bagaimana kencanmu dengan jinki. Apa berjalan baik ?" tanya yunho pada jessica mengalihkan pembicaraan.
" apakah sebuah ajakan makan malam mendadak itu disebut dengan kencan ?"
" oh ayolah sayang ... Jinki menyukaimu dan ia sudah berusaha penuh untuk mengambil perhatianmu. Apa kau tak merasakan apapun ?"
" aku rasa tidak Tuan Yunho" balas jessica. Merasa sudah hilang selera makan jessica pun bangkit dari duduknya dan keluar dari rumah. Ia memang ada kelas hari ini walaupun dimulah siang nanti. Tapi sepertinya jika ia tidak keluar sekarang akan ada banyak pertanyaan yang keluar dari mulut tua itu.
" aigoo gadis itu kenapa keras sekali" ujar yunho saat melihat kepergian cucu kesayangannya itu.
" sudahlah mungkin mereka memang tidak cocok. Biar nanti aku beri jinki pengertian. Oh ia jinho bilang, eunha cucu kita akan datang pekan ini. Liburan musim panas yeobo"
" ah aku senang mendengarnya. Aku harap jessica bisa lebih akrab dengan sepupunya sendiri"
" aku harap juga begitu"
Sementara didepan gerbang lee jinki tengah menunggu seorang gadis disana. Ia berharap-harap cemas dengan kedatangan kerumah bibi kwon. Ia takut cucunya menolak ajakkannya.
" eh jinki ... Sedang apa ?" tiba-tiba saja gadis itu sudah berada dihadapannya. Bagaimana bisa gadis itu masih terlihat anghun hanya dengan jens dan sweter putih lengan panjang dengan tatanan rambut diikat menjulang keatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day [ Lee Donghae X Jung Jessica ]
RomanceJessica yang mempercayai kehidupan tanpa lelaki membuatnya menutup ruang lingkup bagi siapapun pria yang mendekatinya. Tapi suatu malah ia datang dengan baik memperkenalkan diri tanpa permisi jessica hiraukan begitu saja. Tapi takdir seolah memperma...