#9 Wedding

352 28 7
                                    

Sebuah ucapan janji suci kini telah terucap oleh dua pasang mempelai paruh baya yang saling mencintai. Disaksikan juga oleh para undangan yang sengaja telah diundang kesebuah gereja yang telah disulap sedemikian rupa dengan WO Profesional tentunya.

Semua para undanganmu merasa puas. Bahkan halaman belakang gereja juga sudah terlihat mendominasi warna putih yang diyakini warna suci. Tapi rasa puas tak terjadi pada dua jiwa yang terlihat tak senang sepanjang acara.

Mereka saling terdiam walau terkadang tak sengaja bertatapan. Tapi dari tatapan mereka tersirat sebuah ucapan yang tak dapat tersampaikan. Mereka hanya terdiam dalam acara meriah seperti ini.

Jung jinho dan istri serta anaknya pun juga ada dikorea untuk melihat saudara mereka menikah untuk pertama kalinya walau tidak pertama untuk mempelai pria tapi tetap saja itu tak berlaku bagi keluarga wanita.

Walau mereka sudah mempunyai masing-masing anak dan bahkan anak-anak mereka mempunyai rasa yang sama. Seolah tak membuat mereka peka terhadap perasaan anak-anak mereka. Karena yang ada hanya kebahagian mereka yang terhitung sementara.

Dan kini jinka yang juga datang kesana tengah berjalan menghampiri jessica dengan balutan dress putih yang begitu menawan duduk ditepi gedung. Wanita paruh baya itu pun duduk disamping jessica yang menyerahkan segelas air berwarna merah kepada wanita itu.

" terima kasih bibi ..." Ucap jessica setelah menerima segelas air tersebut lalu meminumnya sampai habis.

" sudah lebih baik ?" Tanya jinka. Ya dia adalah orang yang peka ke dua setelah kwon boa terhadap perasaan jessica.

" kenapa kamu tidak menyapa anakku hhmm ?" Jessica menatap lesu wanita paruh baya yang terlihat begitu anggun dengan balutan dress biru dongkernya.

" ah ia aku lupa kalau sekarang aku mempunyai pria yang akan aku panggil oppa" jinka tersenyum miris melihat jessica yang kembali tertunduk.

Jinka sangat mengerti apa yang sekarang wanita manis ini rasakan. Bahkan dua hari sebelum hari ini terjadi ia tak tega melihat anaknya yang begitu terpuruk karena kelakuan mantan suaminya yang juga adalah ayah dari anaknya.

" dia cuma kakak tiri kamu sayang. Kalian bisa melanjutkan perasaan kalian masing-masing. Bibi akan mendukung kalian" jessica menggeleng dengan tawa dinginnya lalu menatap jinka dengan penuh kerapuhan.

" perasaan apa yang bibi maksud. Aku sama sekali tidak memiliki perasaan, hati aku sudah mati ... Sejak wanita itu menoreh luka yang cukup dalam. Hah aku sudah mati, hati aku mati bi ..." setetes air mata kini lolos begitu saja dari mata jessica.

Wanita itu menunduk tak lagi mampu melanjutkan kata-katanya lagi. Tangan rapuh itu hanya bisa mengusap penuh sayang pada punggung jessica yang mulai bergetar. Jessica menangis, akhirnya setelah lama wanita itu kembali menangis.

Tanpa mereka sadari pria dengan tuxedo yang begitu tampan tengah berdiri menatap merek berdua dengan mata lirihnya. Hatinya sama, begitu sakit mengingat dirinya telah menjadi kakak tiri dari wanita yang ia sadar telah membuatnya jatuh cinta.

Tapi ini takdirnya. Yang bisa berusaha sekeras mungkin tapi hanya dengan hasil nol.

" dia mencintaimu sayang. Anak bibi mencintaimu ..." Jessica menatap jinka tak percaya. Setelah beberapa menit tenang dan mengusap habis air matanya wanita itu kembali membuka suara.

" aku eommanya. Walau dia tak mengatakan apapun tapi bibi begitu peka dengan perasaannya. Sejak kecil sampai sebesar ini donghae hidup bersama bibi dan itu membuat bibi paham akan apapun yang menyangkut dia termasuk perasaannya" jessica diam tanpa mau menyela ucapan jinka.

" sejak bibi tau di putus di steffany. Dia bukan lagi donghae yang suka keluar malam bersama teman-temannya. Dia berubah setelah bertemu cintanya, bibi tahu setelah anak itu bilang kalau dia akan makan malam denganmu. Dan kamu tahu kenapa dia langsung keluar saat melihat kamu disana sebagai anak calon istri ?" Jessica menggeleng sebagai respon.

Just One Day  [ Lee Donghae X Jung Jessica ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang