#8 truth

270 29 1
                                    


Tepat pukul 2 siang di sebuah cafe classic wanita tua dengan pakaian mahalnya masuk kedalam cafe tersebut lalu menghampiri pria dengan masih menggunakan tuxedo hitam yang tengan duduk di dekat kaca besar memisahkan antara cafe dengan jalan raya.

Wanita itu tersenyum dengan anggun melihat pria itu. Pria yang ia yakini bisa mengubah arah pandang cucunya tentang apa itu cinta.

Karena ia sadar akan tatapan yang cucunya berikan saat bersama pria itu. Seperti seseorang yang tengah membutuhkan pertolongan untuk dikeluarkan dari masa gelapnya.

Ia yakin sekeras apapun cucunya mencoba untuk menghindari fakta itu, akan semakin kuat juga kenyataan itu terkuak. Kenyataan bahkan mereka memang saling mencintai.

" kau terlihat tampan dengan tuxedo ini donghae" pria gang merasa namanya disebut pun mengalihkan pandangannya dari jalan raya itu pada sesosok wanita tua tengah tersenyum melihatnya.

Donghae berdiri lalu mempersilakan kwon boa untuk duduk bersebrangan dengannya. Kemudian pria itu pun kembali duduk ditempatnya tadi.

" aku sudah memesankan coffe latte untukmu nek" wanita yang disebut itu tersenyum lantas mengangguk dan meneguk pesanan yang ia pesan sebelumnya.

" kau terlihat lebih baik hari ini donghae"

" seperti yang terlihat, mungkin jauh lebih baik dari kemarin ... Hhmm bagaimana dengan jessica ?"

" sama sepertimu, dia sudah lebih baik hari ini dan kembali kekampus"

Suasa kembali hening tak tersentuh. Mereka masih dalam pemikirannya masing-masing. Ia tak menyangka kalau jessica akan sama sepertinya. Ya terpuruk.

Ia bahkan tak mengerti situasi apa kemarin malam. Yang ia tahu hanyalah wanita yang akan menikah dengan ayahnya itu mengenalkan jessica sebagai anaknya.

Apa mungkin yang menyebabkan jessica menjadi dingin tak tersentuh adalah karena perceraian kedua orang tuanya. Karena mungkin saja itu terjadi mengingat ayahnya akan mengikat wanita itu.

Tapi ia tak pernah melihat nyonya eunso saat ia berkunjung ke rumah jessica waktu itu.

Kwon boa mengerti situasi kebingungan yang donghae rasakan sekarang. Maka ia akan menjelaskan ini sejelas-jelasnya.

" kau ingin mengetahui tentang cucuku bukan ?" Kepala donghae pun kembali terangkat. Ia menatap wanita tua itu penuh harapan.

" jika itu tak mengurangi rasa hormat dan terlalu keingin tahuanku. Bolehkah aku mengetahuinya" boa tersenyum lantas mengangguk  yakin kalau pria inilah yang dikirimkan tuhan untuk menjaga cucunya.

.
.
.

" hy jessi, ada apakah gerangan gadisku ini terlihat begitu senang hhmm ?" Clara, gadis itu sambil mengambil tempat duduk disebelah jessica.

Kini jessica tengah berada didalam ruang kelasnya. Setelah ia keluar dari ruangan dosennya dengan senyum yang mengembang. Tak tahukah clara kalau jessica lega hari ini.

" kau tahu ? Dosen botak yang tak tahu malu itu sudah menandatangani skripsi milikku. Dan itu artinya aku sudah terlepas darinya"

" ahh itu ternyata. Jadi tinggal nunggu sidang dong ?" Balas clara dengan raut sedihnya.

Ya walaupun ia juga hanya beberapa minggu lagi dikorea dan kembali kenegara asalnya Mexico. Yang artinya mereka akan segera berpisah. Clara menatap jessica dengan lirih, karena wanita itu adalah sahabat terbaiknya selama dikorea ini. Tapi clara rela melepas itu semua untuk masa depan mereka masing-masing.

" yup ... Bagaimana dengan dirimu clara ?"

" seperti yang kamu tahu jess. Aku tinggal mengurus dokumen-dokumen untuk kepulanganku dan seterusnya sudah selesai" balas clara diakhiri senyum miringnya.

Just One Day  [ Lee Donghae X Jung Jessica ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang