#5 Cinta dan benci

323 28 0
                                    

Senyuman manis itu terus saja terukir diwajah tegas milik pria yang tengah duduk dikursi hitam besar kejayaannya. Ia tak bisa membohongi dirinya yang begitu cerah hari ini. Dengan wajah yang begitu sumringah ia mengingat kembali saat dirinya memeluk tubuh mungil jessica.

Gadis yang sudah menjadi pusatnya. Seperti jantung, ia bahkan sudah merasakan begitu kuatnya getaran itu saat ia hanya menatap gadis itu. Ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan gadis itu dengan caranya.

Jika ia fikir ini sulit. Tentu saja, ia adalah wanita yang begitu istimewa dan berbeda dari kebanyakkan wanita dipandangannya.

" annyeonghaseo ... Tuan ada yang bisa saya bantu ?" asistent tampannya. Park chanyeol masuk kedalam ruangan besar presedirnya karena tadi donghae memanggilnya.

" uhm kau sudah datang ... Silakan duduk" ucapnya mempersilakan pria tinggi itu duduk dihadapannya.

" aku mau kau menyiapkan sebuah dinner makan malam untuk besok malam. Aku fikir kau sering berkencan jadi aku mempercayai urusan ini pada mu tuan park" pria yang disebut itu tersenyum. Ia mengerti semuanya.

" berkencan ? Ku fikir setelah steffany kau sudah muak dengan seorang yeoja" donghae membalasnya dengan senyuman sinisnya.

" ya aku fikir juga begitu tapi setelah bertemu dengan yeoja ini ... Aku ingin cepat-cepat menikahinya"

" aku mendukungmu hyung ..."

Park chaeyeol bukan hanya seorang tangan kanan dan sepupunya. Tapi pria itu juga seorang yang bisa menjaga rahasianya selama ini. Donghae tak pernah terbuka pada sembarang orang selain dia dan chanyeol tahu semua tentang pria itu. Dan ia bersyukur karena mendengar kakak sepupunya ini ingin menikah.

Semoga wanita itu yang terbaik untukmu hyung. Batin chanyeol.

Jessica duduk pada satu meja bundar dan dua tempat duduk yang kebetulan sudah disediakkan untuk mereka berdua. Ya, jung jessica dan jung eunso kini tengah duduk disana dengan wajah mereka yang begitu tegang.

Ia menyumpahi neneknya yang membohonginya. Kwon boa berpesan padanya saat ia berangkat kekampus tadi pagi. Untuk menemui teman neneknya dicafe ini dan saat ia kemari malah bertemu wanita yang belum siap untuk ia temui.

Eunso berterima kasih pada tuhan yang memberinya seorang gadis cantik dan anggun dihadapannya. Ia tahu dengan pertemuan ini tak akan mengubah apapun tapi ia ingin menjelaskan sesuatu hal yang terjadi kenapa ia pergi begitu saja.

Eunso memegang tangan jessica yang berada diatas meja tapi dengan cepat gadis itu menepisnya dengan kasar. " tak perlu menyentuhku ... Aku akan mendengarkanmu jika kau menjebakku untuk membicarakan sesuatu"

" baiklah ... Eomma minta maaf se-"

Jessica kembali menyela ucapan wanita paruh baya dihadapannya. " kau bukan eomma ku. Jadi cukup dengan sebutan itu ... Muak mendengarnya"

Eunso yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas. Anaknya sungguh sudah membencinya. Dengan alasan apapun ia yakin kalau jessica tak akan memaafkannya dengan mudah.

" okay ... Aku ingin menjelaskan sesuatu ya walaupun itu tidak akan mengubah apapun. Tapi aku hanya ingin kamu tahu kalau saya eunso tidak pernah membencimu dalam hidupku"

" aku tahu, sikap yang selama ini aku tunjukkan hanya akan membuat darah dagingku sendiri membenciku tapi itu hanya pelampiasan yang salah ... Seharusnya aku lebih sabar sedikit tapi dengan bodohnya aku malah meninggalkanmu"

" dan sampai kapanpun aku tetap menyayangimu layaknya seperti eomma pada umumnya ... Jung jessica"

Air mata wanita paruh baya itu tak lagi bisa terbendung. Ia menunduk takut kalau anaknya hanya menganggapnya mencari perhatian. Padahal ia benar-benar menangis. Menyesali semua tindakkannya yang bodoh waktu itu.

Just One Day  [ Lee Donghae X Jung Jessica ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang