sepuluh

5.8K 878 58
                                    

Wonwoo jadi canggung sendiri semenjak kejadian menjilat Mingyu tadi. yamasa sih kan ya, si mingyu ini urat malunya masih nyambung apa engga coba?

"mbe game master yok" Mingyu melirik Wonwoo yang banyak diam di sampingnya.

Jadi setelah makan tadi, Mingyu membawa Wonwoo ke salah satu pusat perbelanjaan. Kan sayang kalau ketemu cuma duduk-duduk makan doang.

kapan lagi ketemu jww.

yekan?

"males ah" jawabnya.

"lha napa?"

"ga suka. bising"

"hmz sukanya yang sepi-sepi ya kamu"

"ngeres nyink otak lu"

"emang"

"ish"

"hehe yajadi sekarang maunya kemana?"

"gramed aja yak"

Wonwoo menatap mingyu. Wajahnya terangkat berhubung Mingyu lebih tinggi darinya. matanya wonwoo itu tajam, tapi saat ia meminta seperti ini terpancar kepolosan yang membuat Mingyu tak berdaya.

halah.

"ayok dha" Mingyu meraih tangan Wonwoo untuk ia genggam.

bomat lha ya.

Kim Mingyu kan orangnya suka sksd.

Tangannya Mingyu itu besar,  agak kasar dan hangat. bikin ena sih, tapi kan mereka baru aja ketemu yamasa sih udah kayak begini. Wonwoo berpikir untuk menarik tangannya, tapi genggaman Mingyu terlalu kuat, susah di lepas.

akhirnya ia pasrah-pasrah nikmatin juga sampai akhirnya mereka memasuki sebuah toko buku.

"lo suka baca?" tanya Mingyu.

Saat ini Mingyu mengekor di belakang Wonwoo yang sedang melihat novel-novel tebal.

"banget. gapercaya kan lo?"

"percaya"

"ih ko percaya si?"

"lo sering bikin status galo si. tipe-tipe manusia baperan gitu yekan?"

"xianyink"

"gua si ga suka baca"

"terus lo sukanya apa?"

"elo"

Wonwoo melirik Mingyu sekilas sebelum menaruh kembali novel yang ia genggam sebelumnya.

Kemudian ia berlalu dari hadapan Mingyu. Ia tak mau sampai pemuda bertaring itu melihat wajahnya yang pasti sedikit merona.

"goblin jilid dua nih si kambing" -jww

"lha john" Mingyu segera menyusul Wonwoo yang berjalan menuju pintu utama untuk kembali keluar.

...

Wonwoo segera melangkahkan kakinya menuju eskalator turun. Pemuda itu merutuki dirinya yang mudah sekali terbuai gombalan. Tapi ia juga jadi merasa posisinya sedang tidak aman.

Meskipun mingyu teman hoshi dan sekarang sudah jadi temannya juga ia tetap harus waspada. Sekarang kan sedang gencarnya penjahat berkedok teman, atau seolah dia orang baik-baik atau memang orang baik tapi jahat.

hmz.

rumit sekali pemikiran jww ini

pokoknya wonwoo merasa harus waspada sama mingyu. Kenapa? iya karena dia memikirkan kembali kejadian sebelumnya.

Dimana ia menjilat sisa mayonais di jarinya, lalu mengenggam tangannya, ia juga membayar pesanan Wonwoo begitu saja---khusus yang ini masih wajar aja si-

"gimana kalo ternyata si mingyu ini cabul? anj jangan-jangan si emon?!" batinya.

setelah kakinya menginjak lantai, pemuda kurus itu melangkahkan kakinya dengan cepat menuju pintu keluar.

"john"

Wonwoo terlonjak ketika Mingyu menepuk bahunya. Ia sedikit menjaga jarak dan membuat Mingyu menatapnya bingung.

"buru-buru amat si, katanya mau baca"

"gajadi"

"kenapa?"

"gu-gue ma-mau pulang. Iya pulang, gue.. banyak tugas"

"oh gitu"

Mingyu sebenernya mau percaya, tapi nada bicara wonwoo tidak meyakinkan. Jadi dia pura-pura percaya aja biar yang boong seneng.

Kan baper juga mingyu.

"iya haha. Ude ya" Wonwoo berbalik tapi tangannya di tahan Mingyu.

wonwoo dugeundugeun,









antara takut dan entahlah.

"gua anter".

Wonwoo inginya menolak, tapi Ia melihat raut wajah Mingyu yang terlihat sedikit.. kecewa?

mungkin.

akhirnya ia pun mengangguk dan berdoa semoga ia setidaknya membawa benda yang bisa ia pakai untuk berjaga-jaga.

"gue bawa apa aja ya di tas?" -jww

"si mbe kenapa si" -kmg










































penuh kerecehan gini ya hmz
maapin
salam pen pineapple apple pen

Burung BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang