delapan belas

4.5K 751 108
                                    

Wonwoo berjalan menyusuri koridor sampai ia berhenti di satu ruangan.

ruang club taekwondo, club yang diketuai seungcheol.

Wonwoo merasa harus menjelaskan perihal teman yang mengantarnya pulang kemarin, pasalnya seungcheol sama sekali tidak menghubunginya setelah ia pulang.

yakali aja seungcheol marah karena itu, soalnya kalo ia sibuk sama coc setidaknya ia pasti memberi wonwoo kabar.

Wonwoo menengok lewat jendela, di sana ada seungcheol, di atas matras hitam sedang melakukan teknik-teknik gulat dengan kaka pembina, namanya kak kyungsoo.

ia ingin masuk tapi takut mengganggu acara latihan pacarnya itu. Karena ia yakin kalau ia masuk, maka seungcheol akan curhat malam harinya, dimana ia diomeli kak kyungsoo karena jadi tidak fokus dan malah berakhir mojok  saat latihan.

katanya kalau wonwoo datang, seungcheol akan terburu-buru melakukannya, ingin cepat selesai.

Jadi wonwoo memutuskan untuk melihatnya lewat jendela saja, bersama adik-adik kelas yang kebetulan ngefans seungcheol.

tapi sepertinya memang ikatan batin mereka yang kuat atau nyatanya hanya kebetulan saja, seungcheol jatuh dengan posisi tengkurap menghadap ke jendela.

...

"kak kyungsoo ga marah?" tanya wonwoo.

jadi, seungcheol membawa wonwoo masuk dan duduk bersandar menghadap matras-matras yang masih tergeletak di lantai.

"ga, aku minta istirahat bentar" jawabnya.

wonwoo mengangguk saja, dan ia melihat beberapa anggota club yang curi-curi menatap ke arah mereka.

ada yang mesem ada yang gedek, jomblo liat orang pacaran begitu lah.

"bisa ga sih mereka di suruh keluar dulu, atau kita aja gitu cari tempat lain" ujar wonwoo.

"kak kyungsoo ga akan ngijinin" balas seungcheol.

wonwoo kini beralih menatap seungcheol yang juga menatapnya.

"akutu mau ngomong" ujar wonwoo.

"apa?"

"kamu kenapa ga hubungin aku kemarin?"

"aku lagi cape, maapin"

"bukan marah gara-gara.." wonwoo sengaja menggantung ucapannya, yakali aja seungcheol peka.

"cowo itu?"

kan bener, seungcheol ini seme yang cukup peka buat beberapa hal.

"i-iya kali aja, yakan?"

"dia temen kamu kan?"

wonwoo mengangguk samar, dan seungcheol megulas senyumnya--yang menurut wonwoo bukan senyum berfaeda--.

"sebenernya aku pengen percaya. tapi jujur, iya, aku marah,"

wonwoo diam, ia menunggu kalimat yang akan keluar dari mulut seungcheol selanjutnya.

"cowo mana yang ga marah liat pacarnya dianterin cowo lain?"

wonwoo masih diam, enggan membalas ucapan seungcheol.

"lagi, kemarin kamu pulang telat, kemana?"

wonwoo hendak membuka mulutnya tapi ia urungkan, takut salah bicara.

"jangan-jangan ini bukan yang pertama?"

tiba-tiba wonwoo merasa sedang diintrogasi,

"kayaknya dia juga bukan temen biasa, yakan?,"









































"jadi.. sebenernya dia siapa, wonwoo?"











gangerti akutu. wks

Burung BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang