sembilan belas

4.4K 743 102
                                    

wonwoo menekan tombol remote secara acak, berulang-ulang--niatnya mencari tontonan seru tapi ga ketemu--dengan kasar.

ia bete, seungcheol marah padahal wonwoo sudah coba menjelaskan bahwa mereka hanya teman, teman main.

temen main ya? main di belakang aku?  itu yang dikatakan seungcheol tadi.

wonwoo terdiam sejenak lalu menggeleng, dan ketika wonwoo ingin bicara lagi, kak kyungsoo-perusak suasana- datang menarik seungcheol untuk kembali latihan.

jadi seungcheol kembali membuka mulutnya dan bilang,

mending kita gini dulu aja.

tadinya wonwoo ga paham, tapi begitu ia pulang ke rumah dan tiduran di sofa seperti sekarang, wonwoo mengerti,

seungcheol gamau mereka saling menghubungi untuk beberapa waktu ke depan.

seungcheol yang tadi terlihat sedikit berbeda, jauh lebih emosional.

padahal seungcheol bukan orang seperti itu, dia anak baik, gayanya selalu saik, luar dalem dia cantik. ga.

wonwoo pikir saat seungcheol bilang ia cape itu benar adanya. Bahwa dia benar-benar cape, yang entah apa penyebabnya.

seungcheol belum cerita apapun, karena ia sibuk dengan kegitan clubnya untuk turnamen.

ngomong-ngomong, seungcehol perwakilan sopa untuk turnamen taekwondo beberapa hari lagi, dan ia akan bertemu hoshi nanti.

hah wonwoo jadi kangen,

si goblin.

"belum tidur?"

wonwoo menoleh, itu mamanya-pakai piyama pink bunga-bunga- menghampiri wonwoo yang kini merubah posisinya menjadi duduk.

"belom ngantuk" balasnya.

Mamanya mengangguk saja dan merebut remote tv di tangan wonwoo.

sejenak suasana hening sebelum wonwoo memutuskan untuk bertanya, "ma?"

"apa?"

"mama gada niat nikah lagi gitu?"

mama cantiknya terdiam sejenak lalu membawa pandangannya pada wonwoo.

"kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"ya kan wonwoo pengen mama seneng, ga usah kerja lagi"

"mama seneng kok kan ada kamu. bentar lagi kamu naik kelas, terus lulus, kuliah, kerja, udah mama nikmatin hasilnya nanti"

"ish paan si, itu tu masih lama kali"

"buat mama waktu itu cepet, perasaan masih kemarinan mama gendong kamu sekarang mah pantesnya mama yang kamu gendong"

"kan jomblo sih, makanya cari pacar deh ma"

"yeu kamu ni sama orang tua, malu kali ibu-ibu pacaran"

"biarin dong, biar papa tau mama bisa move on"

kemudian hening.

mamanya-yang tadinya tertawa-kini diam. Ia menatap wonwoo dan mengelus surai legam milik putra sulungnya.

"iya kan ma? dia aja bisa seneng-seneng sama cewe lain, bahagiain anak orang"

memang, kedua orang tua wonwoo sudah bercerai sejak wonwoo duduk di bangku smp.

papanya sudah menikahi seorang single parent dan hidup dengan keluarga barunya.

sementara mamanya masih sendirian mengurus wonwoo, ia bekerja meskipun papanya tidak melupakan kewajiban untuk membiayai wonwoo.

"jangan gitu dia papa kamu" ujarnya "kamu udah ketemu papa lagi?"

"ga, males"





















"ketemu gih sana, minta uang"








beberapa bagian lagi udah.
doakan(:

Burung BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang