Prolog.

997 111 56
                                    

"Hai semua nama gue Elena Novalina, gue pindahan dari Jakarta. Gue harap kalian semua mau jadi temen baik gue, salken." Ucap anak baru yang ada di depan kelas dengan rambutnya dibiarkan terurai.

"Haii Elena, salam kenal juga." Ucap murid kelas XI IPA 4 serempak.

"Boleh gak gue minta PIN lo?"

"Nomor hp lo?"

"Fb lo?" semua pertanyaan itu berasal dari cowo-cowo yang ada di kelas tersebut yang tentu saja di tujukan kepada Elena.

Elena hanya tersenyum manis membuat lesung pipitnya terlihat.

"Elena, kamu duduk disana ya," Bu Cantika menunjuk kepada salah satu bangku kosong yang ada di urutan kedua dari belakang, Elena langsung menuju ke bangku tersebut, sekolah ini memang hanya menyediakan satu bangku di setiap meja, jadi disini tidak ada yang namanya 'teman sebangku'.

Elena berjalan menuju mejanya diiringi tatapan kagum siswa-siswi yang sedang melihatnya.

"Hari ini kita akan mulai pelajaran matematika buka halaman 40, disana kita akan mempelajari ----- " belum selesai Bu Cantika berbicara tiba-tiba omongannya terpotong, lalu ia segera mengalihkan pandangannya ke luar.

Suara gemuruh siswa-siswi di luar kelas membuat semua orang yang sedang ada di kelas XI IPA 4 menengok, tak terkecuali Elena.

Gedebruk, bruk.

Suara itu semakin terdengar ke kelas Elena, murid yang ada di luar pun menjerit histeris terutama siswa-siswinya.

Bu Cantika segera keluar dari kelas, dan diikuti para murid yang juga ingin melihat kejadian tersebut.

N/P : Pendek banget ya?
Namanya juga prolog hehe
Oh iya, btw kalo pada nyari cerita Regret, udah aku hapus dan diganti sm cerita ini. Tapi kalo yang gk nyariin gpp jg sih😖

Our TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang