[4] - Terror 2

421 69 10
                                    

Ervan datang dari arah kantin bersama dengan teman se-geng-nya.

"Kok motor lo kayak gini, Van?" tanya Marvin salah satu geng anak nakal. Ia memandangi motor Ervan dengan mulut ternganga lebar.

"Gile dah, seingat gue motor lo tadi pagi masih bersih, kok sekarang begini?" Dilez ikutan kebingungan melihat kondisi motor Ervan. Sedangkan Adhy cuma bisa melongo kaget.

Ervan menghembuskan nafasnya kasar dan segera membanting helmnya dengan penuh kemarahan. Tindakannya itu sukses membuat teman-teman segengnya melonjak kaget dan juga membuat Adhy melompat.

"Van, kenapa lo? Bikin kaget aja!" seru Adhy sambil mengelus dadanya.

Ervan tidak menanggapi Adhy. Ia cuma memandangi motornya sambil menggertakan gigi. Kondisi motornya sangat mengenaskan, penuh semut dimana-mana. Semut-semut itu mengerubungi motornya karena motornya sudah penuh dengan tumpahan sirup. Bahkan sekarang motornya sudah tidak terlihat bentuknya lagi karena tertutup semut-semut yang betah nangkring di sana.

"Gue tau ini ulah siapa. Pasti ini ulah cewek kurang kerjaan itu!" gerutu Ervan.

Marvin memandang Ervan heran,
"Siapa maksud lo? Lo ada masalah ya?"

Ervan mengalihkan pandangannya ke arah Marvin. Ia diam untuk beberapa saat dan kemudian berkata, "Cuma masalah kecil aja, Bro, dia cuma cewek aneh pindahan dari Jakarta."

"Lo yakin? Lo bisa ngandalin kita-kita kalo lo lagi ada masalah." kata Marvin, terlihat meragukan ucapan Ervan.

Ervan tersenyum dan menepuk pelan pundak Marvin. "Gue bisa nyelesain masalah ini sendiri kok. Ini cuma masalah kecil."

Ervan yakin semua itu adalah ulahnya Elena. Elena pasti membalasnya karena kejadian tadi pagi dan juga tikus itu. Ervan merasa sangat kesal karena sekarang motornya penuh semut dan terpaksa harus dibersihkan agar ia bisa mengendarai motornya tanpa gangguan semut-semut nakal itu.

Tapi sekesal apa pun Ervan, ia tidak akan menceritakan masalahnya ke Marvin. Ervan tau Marvin adalah orang yang susah di tebak. Ervan tidak bisa membayangkan apa yang Marvin lakukan ke Elena kalau ia tau Elena adalah dalang di balik semua ini.

"Hh, gue udah capek sih sama semua ini, apa gue damai aja ya?" gumam Ervan.

Di sudut lain parkiran sekolah, Elena dan Dira sedang ber- high five ria saat melihat Ervan menyeret motornya ke arah keran air. Wajah Ervan yang terlihat sangat kesal membuat Elena puas.
Ia memandang Dira dan mengacungkan botol sirup yang kosong sambil tertawa penuh kemenangan.

•••

Keesokan harinya, saat pelajaran berlangsung Elena merasa ada yang menendang kursinya dari belakang, awalnya Elena mengabaikannya tapi lama-kelamaan ia merasa sangat terganggu karena ia menjadi tidak fokus belajar.

Saat melihat kebelakang, Ervan mengulurkan tangannya dan berkata, "Damai?"

Pak Sugiyem adalah guru killer di sekolah ini, dan sialnya Elena tertangkap basah sedang menghadap ke belakang, lebih tepatnya ke Ervan.

"Elena, Ervan!" Pak Sugiyem melihat mereka berdua dengan tatapan seperti seorang monster.

"I--ii-iya pak?" Elena langsung menghadap depan, dan Ervan langsung menegakkan tubuhnya.

"Kalian bapak hukum karena mengobrol, Minggu depan kalian harus buat prakarya apa saja! Bapak tunggu dan nilai SBK kalian harus diatas 90! Mengerti?" Ujar Pak Sugiyem, sambil berkacak pinggang.

"Mm--mengerti pak." Mereka berdua mengangguk.

"Ya sudah, segini dulu pelajaran dari Bapak wasalamualaikum.wr.wb." Ucap Pak Sugiyem sambil membawa tumpukan buku-buku nya keluar kelas.

"Yeyy!!" tak lama kemudian bel istirahat berbunyi dan siswa-siswi bersorak ria.

"Tunggu!" tiba-tiba sebuah tangan menarik Elena untuk tetap duduk.

"Kenapa!?" ketus Elena.

"Gue mau kita damai," Elena langsung bangun dan menatap Ervan sinis.

"Lo gak bisa gitu dong! Kita belum fair setelah lo malu-maluin gue di depan temen-temen dan juga guru!"

"Jadi lo gak mau? Oke gapapa, tapi kalo lo mau ngelakuin hal yang gak jelas lainnya, gue udah gak sanggup ngebalesnya lagi." Lalu Ervan meninggalkan Elena dan berjalan keluar kelas.

Di luar kelas Ervan sudah ditunggu teman-teman nya, Adhy, Marvin dan juga Dilez, dan mereka melihat semua kejadian itu.

"Itu siapa Van? Gebetan lo yak? Tumben lo gak cerita ke gue," kata Dilez sambil terkekeh.

"Bukan." jawab Ervan singkat.

"Ohh, udah jadi pacarnya kali!" ledek Marvin yang sedang memegang ponselnya.

"Gue bilang bukan!"

"Calon istri?"

"Nope."

"Istri lo?"

"No! Pliss jangan nge lanjutin lagi, dia itu bukan siapa-siapa gue! Jelas?" muka Ervan sudah kelihatan sangat marah dan kesal.

Sudah sampai di kantin mereka sudah di sambut banyak siswi-siswi yang cari perhatian dengan geng famous itu, kadang salah satu dari Ervan cs mengedipkan mata sebelahnya. Kecuali, Ervan. Dia hanya membalasnya dengan senyuman hangat yang membuat para kaum hawa berteriak histeris.

Elena yang juga baru sampai di kantin bersama Dira hanya bisa menggeleng-geleng melihat ekspresi cewek-cewek disini.

Apa gue harus damai aja ya sama si cowo tengil itu? Lagian juga kan gue harus kerja kelompok sama dia karena hukuman tadi. Batin Elena.

Elena menghampiri tempat duduk yang katanya favorit si Ervan cs.

"Oke, mulai sekarang urusan kita selesai!"

Tak sedikit murid-murid yang melihat kejadian itu, dan sekarang meja Ervan sudah menjadi pusat perhatian semua orang.

Teman-teman se-gengnya yang merasa telah menjadi pusat perhatian, membuat Adhy menjadi melakukan hal yang aneh, "Halo semua! Ini dia pasangan baru di sekolah kita," ledek Adhy sambil merangkul Ervan dan Elena di tangan kanan dan kiri nya.

"Apa maksud lo!?" lagi-lagi Ervan dan Elena melontarkan kata-kata yang sama persis.

Siswa-siswi lainnya hanya saling berbisik iri. Tapi tentu saja Ervan dan Elena tidak terima semua ini.

Lalu Elena pergi ke kelasnya dan melepas rangkulan Adhy, wajahnya kesal, emosinya meluap.
Gosip tentang Ervan dengan dirinya akan menjadi mimpi paling buruk yang akan di alaminya, seumur hidup!

A/N
Gimana ceritanya sejauh ini?
Masih seru kah?
Menurut kalian siapa nih yang bakalan deket sama Elena? Calvin atau Ervan hayo?
Btw, jgn jadi pembaca gelap ya. Votemmentnya berharga banget
Keep enjoy❤

Our TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang