Friends of Different Nature

12.7K 680 74
                                    

Friends Of Different Nature

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/Lee Jihoon/ Seventeen member's

Lenght: Drabble-Oneshoot

Genre: Horror story

Rating: T (PG-15)

.

.

.

Malam itu, dengan wajah lelahnya, Jihoon melangkah santai dari koridor asrama. Asrama khusus laki-laki.

Tempat yang beberapa bulan ini ia singgahi, semenjak ia diterima bekerja di salah satu kantor redaksi. Lelaki ini membenarkan letak tas ranselnya yang melorot ke lengan. Benda berbahan kain tersebut cukup berat sekarang, berisi banyak tumpukan kertas berkas yang harus ia telaah ulang.

"Hujan?"

Jihoon menghela napas sebelum akhirnya memutar kunci dan masuk kedalam rumah. Ia sempat mendengar suara ricuh tetangga sebelah, mereka berbondong memungut pakaian yang dikeringkan di pelataran, beberapa di antaranya sibuk berlarian memindahkan sepeda yang terletak tak benar.

Jihoon meletakkan tasnya di ranjang, melepas kedua sepatunya, lalu ia singkirkan di kolong seperti biasa. Berdiri kemudian, Jihoon mendekati sebuah meja kecil dengan gantungan kaca di atasnya. "Aku sedang tidak ingin bermain, hari ini aku lelah."

Entah ia bicara pada siapa. Yang pasti, timbre rendah Jihoon terdengar sayup, kalah dengan sapuan hujan di luar sana.

Jihoon menanggalkan pakaian yang ia kenakan. Lantas bergerak mematahkan leher ke kiri-kanan, lalu beranjak ke kamar mandi. Membasuh kulitnya yang terasa lengket. Membiarkan guyuran air dingin membasahi kepalanya yang serasa hampir pecah. Berjubelan dengan berbagai macam perkara.

"Oh, shit!" Jihoon mengumpat kala mengingat bagaimana sikap pimpinan berkepala pitak di tempat kerjanya yang semena-mena. Sosok yang pandai bermuka dua, juga hobi melimpahkan kesalahan pada bawahan, dan berakhir Jihoon yang harus rela dikambing hitamkan.

Jihoon kesal pada diri sendiri yang beberapa waktu lalu mau-mau saja dipaksa meminta maaf pada pimpinan mereka. Memohon ampun atas kesalahan yang sama sekali tidak ia lakukan. Beruntunglah pria tambun berkaca mata itu memaklumi, tak membawa jauh masalah teknis yang menurutnya hanya perlu diperbaiki. Berakhir dengan Jihoon yang berjibaku dengan tumpukan arsip berita yang akan diterbitkan esok lusa.

"Kuharap kau cepat-cepat dipecat. Dasar pitak!"

Hingga bermenit kemudian, ia selesai dan kembali ke kamar. Bathrobe kebesaran dengan buntalan handuk diatas kepala. Berjalan begitu saja, membuka lemari, dan berganti pakaian.

Cahaya kamar yang temaram membuat Jihoon tidak menyadari satu hal—tas miliknya yang terletak di atas ranjang terbuka, beberapa kertas berhamburan, dan beberapa yang lain menghilang.

"Ya Tuhan!"

Barulah ia memekik ketika sudah berbusana santai dan menekan saklar lampu. Lelaki pendek ini ternganga lebar. Mengamati satu-persatu kertas yang belum selesai ia garap tercecer di lantai. Rahangnya mengeras. Rapatan giginya bergemeletuk, "Aku tidak ingin bermain, aku lelah hari ini."

Suara halilintar di luar sana sesekali terdengar, dan Jihoon tak acuh.

Dengan decakan sebal ia menggerutu. Memunguti kertas lusuh yang harus selesai esok pagi. "Young, Young, Young... Kwon Soonyoung, di mana kau sembunyikan kertasku? Ini aku, Lee Jihoon... aku akan datang mencarimu dalam hitungan pertama, 1—2—3—kau di mana?"

SoonHoon Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang