Mut Each Other

4.4K 313 96
                                    

-Mut Each Other-

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/Lee Jihoon/Seventeen’s members.

Lenght: 2 shoot (may be?)

Genre: Drama, Romance, School Life.

Rating: T (PG-15)

^Happy Reading^

.

.

Dia tahu bagaimana cara bertegur sapa, rungunya masih berguna dengan baik. Jihoon hanya sosok pemalu, bukan orang tuli maupun bisu! Jika hal di atas diberi makna sama rata, tentu Jihoon tak kan terima.

Jihoon mandengar jelas apa yang baru saja Soonyoung katakan, dia mendengar baik ledakan tawa mengejek yang teman-teman Soonyoung tujukan padanya. Pemuda berbadan pendek itu masih diam saja selagi Soonyoung membeberkan secuil kisah tentang seseorang yang memberinya cokelat warna-warni di senja minggu, seseorang yang berkata tertarik padanya, seseorang yang terlihat berantakan dengan celana biru kepanjangan yang tergulung separuh.

Hanya dengan menyimak dongeng Soonyoung saja, enam pemuda lain yang berada di sekitar sana sudah menarik kesimpulan, sosok yang Soonyoung ceritakan sangat-sangat menggelikan. Ya, mohon berikan predikat manusia terbodoh sejagad raya itu pada Jihoon—dia pantas mendapatkan gelar berharga itu, dialah sosok yang Soonyoung ceritakan, dialah si ‘celana panjang’ yang kini menjadi bulan-bulanan teman Soonyoung. Jihoon dicela habis-habisan.

Jihoon masih tenang, ia masih terlihat biasa saja meskipun makhluk berpipi tembam yang beberapa menit lalu sibuk menguak kebodohannya kini tumbang ke bawah, Soonyoung bersetubuh dengan dinginnya keramik sekolah. Satu tonjokan di pipi kiri masih belum membuat hatinya puas, Jihoon menambahkan tonjokan lagi di pipi kanan hingga Soonyoung terkapar, seperti sekarang.

“Apa yang kau lakukan, pendek!”

“Maaf, tanganku bergerak sendiri.”

Merasa tak memiliki hak turut campur, teman-teman Soonyoung melipir mundur. Mereka bergidik ngeri hanya dengan melihat kilat membunuh di mata Jihoon. Ini petaka—Jihoon yang banyak dibicarakan sebagai jelmaan kura-kura nyatanya salah. Siapa sangka makhluk yang kerap menyembunyikan kepala saat berpapasan dengan banyak orang itu justru memiliki taring tajam.

Soonyoung sudah berdiri kini, hampir-hampir saja ia hilang kendali dan membalas perlakuan Jihoon namun gagal. “Setelah mengaku menyukaiku, sekarang kau memukulku? Berani sekali, sialan!”

“Yang berkata menyukaimu siapa? Aku hanya tertarik dengan skill tarimu, bedebah!”

“YA! Kurcaci ini benar-benar.”

“Belajar sastra dengan benar sana! Cih, perbedaan tertarik dengan suka saja tak tahu.”

Sudut bibir Soonyoung tertarik miring, “Lalu kenapa kau memberiku cokelat? Kenapa kau berlarian sambil meneriaki namaku? Jika bukan karena suka lantas apalagi? Jangan mengelak, ck!”

“Lihat betapa bodohnya siswa ini?! Untuk cokelat itu, aku tak hanya memberikannya padamu—temanku yang lain juga mendapatkannya. Ah, ini pasti karena selalu dikejar-kejar penggemar, kau jadi besar kepala hanya dengan cokelat yang kuberikan. Aku tak menyukaimu, camkan itu baik-baik. Menemuimu pun itu perintah guru Song. Kau... terlalu haus perhatian dan sombong! Hanya dengan cokelat murahan saja kau sudah melambung sejauh ini. Ironi, kasihan sekali Kwon Soonyoung?!”

SoonHoon Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang