Mentari terbenam di ufuk barat, sangat indah jika menikmatinya bersama orang yang kita sayang. Orang-orang lalu lalang pulang kerumahnya masing-masing dengan membawa semua beban atau kebahagiaan kepada orang yang di rumah dan berharap melihat mereka bisa menghilangkan stres setelah bekerja seharian."Kakak Niel ada kak Vina diluar katanya mau ketemu kakak." seru Nita didepan pintu Daniel. Tetapi Daniel lebih memilih mengacuhkan Nita dan masih fokus terhadap pelajaran nya.
"Ishh.. bang Niel nah.. jangan dingin gitu nah. Kalau nggak mau ketemu bilang, nggak usah ikut-ikutan nyuekin Nita. Nggak suka nah.." ucap Nita kesal dengan sifat kakaknya yang dingin kayak batu es di kutub Utara.
Nita menghentakkan kaki nya sembari berjalan menuju tempat tidur Daniel yang terlihat sangat rapi tersebut.
"Ehm! jangan duduk disitu. Dan bilang ke Vina aku sibuk." ucap Daniel datar tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Sok bersih amat deh.. kamar tuh kalau nggak rapi nggak enak kayak ada kurangnya gitu!" ucap Nita asal dan berjalan keluar kamar Daniel.
Lagi-lagi Daniel masih fokus terhadap pelajaran nya karena sebentar lagi dia akan dihadapkan oleh UN.
itu membuat nya sangat giat belajar karena Daniel akan mengambil jurusan kedokteran yang bakal menggantikan Papanya sebenarnya itu adalah permintaan Papanya.
"Niel, jeda dulu belajarnya papa mau ngomong sesuatu," Papanya pun bergerak menuju tempat tidur Daniel.
"Hm. Pa di balkon saja," tegur Daniel yang melihat papanya hendak duduk di tempat tidur Daniel.
"Maaf bang papa lupa.." papanya pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menuju balkon, Daniel mengikutinya dari belakang.
"Ada apa?"
"Gini bang, papa mau bilang kamu lulus nanti kuliahnya ke luar negeri sambil nemenin nenek kamu yang disana.." jelas papanya Daniel sembari menatap serius Daniel yang menatap ayahnya datar.
"Lalu?? "
"Ya, kamu bakal kuliah kedokteran di california sana. Sekalian temenin nenek kamu kasian dia cuman sendirian," mohon Papa Daniel.
"Oke. Aku belajar dulu." jawab Daniel singkat dan kembali ke meja belajarnya.
"Huuuhh.. kirain susah banget ngebujuk daniel. Tumben tuh anak nggak keras kepala." Ucap Papa Daniel lega dan melenggang pergi meninggalkan Daniel yang masih fokus dengan belajarnya.
Setelah perginya papa Daniel, Daniel pun terlihat tidak konsen belajar dia memikirkan sesuatu.
Aku bakal pergi jauh meninggalkan Anya kuharap dia terus bahagia
Daniel memegang hp nya sambil memikirkan sesuatu, lalu tak perlu waktu lama dia mencari kontak seseorang.
Daniel.L : belajar.
Ting!
Anya : udh tdi, barusan istirahat emangnya kamu belajar tanpa ngenal lelah
Anya : hahahah😛Daniel.L : y
Anya : istirahat sanaa
Daniel.L : sip.
Daniel kehabisan kata-kata untuk mencari bahan obrolan, dia mendengus pelan dan meletakkan kembali hp nya di meja. Namun tak berselang lama notif berbunyi di hp bewarna matte black itu.
Anya : eh, kamu lagi ngapain? Belajar juga?
Anya : jangan terlalu keras elah, bisa2 meledak otakmu.Daniel tersenyum tipis. Sangat bahagia jika kita mendapat notif dari orang yang kita suka bukan? Begitu juga dengan Daniel saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Remember Me (COMPLETED)
Teen FictionWarning!!!! Terdapat kata-kata kasar didalam cerita ini, gue harap kalian bijak dalam menanggapi nya:) dan menganggap hal itu hanya sebuah lelucon dan tidak direalisasikan dikehidupan nyata. Hidup penuh dengan hal hal yang tidak terduga banyak hal y...