Setiap air mata yang jatuh dari pelupuk mata seorang wanita, maka percayalah hati nya benar benar tersakiti. Mereka tidak bersedih karena cinta melainkan karena pikiran nya sendiri.Hidup adalah bertahan. Makan untuk hidup. Jika tujuan hidup mu mencari kebahagiaan maka kamu tidak akan menemukan nya, karena pada dasarnya..
Kebahagiaan itu diciptakan untuk dirasakan. Bukan, dicari untuk ditemukan. Kamu mau mencari kebahagiaan dimana?
Kamu hanya perlu menciptakan itu bersama orang yang mengasihi mu.
Percayalah, itu point penting dalam jangka panjang.Seorang perempuan dengan wajah yang masih pucat dan terdapat lingkaran hitam di sekitar matanya yang duduk di kursi roda dengan kaki dan kepala yang masih diperban menatap keluar jendela, dia terlihat seperti memikirkan sesuatu.
Bunyi pintu terbuka di kamarnya, tak lama seorang wanita paruh baya menghampiri perempuan tersebut.
"Dek, minum obatnya dulu yah.." ucap Tarissa, hatinya sangat terpukul melihat keadaan putri bungsunya.
"Letakkan saja Bunda di meja, nanti aku minum." Sahut Anya tanpa menoleh ke arah bundanya.
"Dengar nak, jangan terlalu sedih dalam keterpurukan mu. Kau harus bangkit dari Keterpurukan itu," ucap bunda tarissa sembari mengelus-elus rambut anak bungsunya tersebut.
"Iya bunda." Jawab Anya singkat. Dia masih ingat dengan kejadian dua bulan yang lalu.
*****
Flashback mode On~
"Anya!!!! Bangun!!!" Teriak seseorang mendekat kearah Anya yang terlihat sangat khawatir.
"Tolong!!! Tolong!!! Bantu aku!!!" Teriak pria itu lagi meminta pertolongan kepada warga yang terlihat mendekat dan membantu nya.
Anya mengenal suara itu hanya saja kepalanya begitu berat untuk mendengar jelas suara pria itu, tapi suara itu sangat tidak asing untuknya.
"Anya kamu harus bertahan Anya. Kamu harus bertahan!" Kekeuh pria itu lagi sembari mengangkat Anya dan memasukkannya ke mobil milik salah satu warga yang sudah disiapkan.
******
Sesampainya dirumah sakit Anya pun di masukkan ke ruang UGD.
Pria itu terlihat sangat khawatir, bagaimana tidak, luka yang di derita Anya sangat parah. Bahkan baju kemeja putihnya dipenuhi oleh darah, dia duduk dengan gelisah tidak tahu harus berbuat apa, dia tidak bisa berpikir.Tubuhnya bergetar ketakutan. Dia takut terjadi apa-apa terhadap Anya.
Suara pintu terbuka dan terlihat seorang Dokter menghampiri nya.
"Permisi tuan, Anda siapanya nyonya Anya ?" Tanya dokter itu.
"Engh.. saya.. saya pacarnya dok" jawab pria itu sekenanya, dia tidak bisa berpikir jernih. apa yang dia takutkan kini terjadi.
"Oke. Atas nama siapa?" Tanya dokter itu lagi.
"Zanny Driano." sahut pria itu.
"Maaf pak, kami harus meminta persetujuan bapak. Kami harus mengoperasi saudari Anya karena luka nya sangat parah. Kami harus segera bertindak." jelas dokter tersebut, Zanny melirik sekilas ke nametag nya : dr. Nurlina tertera disana.
"Oke dok. Lakukan yang terbaik buat pacar saya." jawab Zanny tanpa ragu.
"Baiklah pak. Silahkan urus segala macamnya dengan suster Maria." sahut dokter Lina sembari menunjuk suster yang tersenyum hangat ke arah Zanny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Remember Me (COMPLETED)
Teen FictionWarning!!!! Terdapat kata-kata kasar didalam cerita ini, gue harap kalian bijak dalam menanggapi nya:) dan menganggap hal itu hanya sebuah lelucon dan tidak direalisasikan dikehidupan nyata. Hidup penuh dengan hal hal yang tidak terduga banyak hal y...