Nathan mengetuk-ngetuk pintu dengan tergesa-gesa berharap orang yang didalam segera membukanya."Ada apa kamu kesini?" Tanya perempuan yang menopang kedua tangan di dada dan menatap Nathan angkuh.
Nathan memutar bola mata malas, jika saja tidak ada peraturan atau hukuman tentang pembunuhan secara sengaja maka saat itu juga Nathan akan membunuh perempuan ini lalu meminum darahnya.
Wow, gue serem juga..
"Gue pengen secepatnya Anya tau tentang hal itu. lo pasti ngerti apa yang gue maksud," Tutur Nathan sarkartis, dia muak melihat wajah perempuan itu, rasanya ingin dia jadikan sambal mie Abang adek.
Eh, entar nggak enak mie nya..
"Oh. Gue rasa lo mulai takut. Tenang aja, atur tempat dan kapan lo mau ngebongkar semuanya," jawab perempuan itu dengan santainya sambil memainkan bibirnya.
"You not hot bitch!" Gumam Nathan yang masih dapat didengar oleh perempuan itu.
"Shut up your fuckin mouth dude! Aku masih bisa mendengar nya." Erang perempuan itu dan menatap tajam Nathan.
"Yeah, bitch. Oh iya itu dulu ngelihat lo lama-lama buat gue mau muntah. Nggak nyangka ya, gue kerjasama dengan perempuan kayak lo. Menjijikkan memang, tapi apa boleh buat." Seru Nathan dan bergegas pergi.
Hih, mau muntah beneran gue. Kok dia makin menjijikkan sih..
Baru saja perempuan itu hendak berteriak mengucapkan sumpah serapahnya Nathan berbalik dan mengucapkan satu hal lagi. "Oh iya jangan lupa kasih tau teman lo satunya itu. Entar gue chat kapan kita ngebongkar semuanya. Bye bitch!"
Wanita itu melongo menatap kepergian Nathan.
"Bastard. Damn it!!!! Gini-gini juga lo pernah gue bahagiain." Teriak perempuan itu namun tidak didengar oleh Nathan karena dia sudah melesat pergi dengan motor kesayangan nya.
"Gue lakuin ini semua demi dapat perhatian lo Nathan, sayangnya lo udah buta cinta sama Anya. Tapi gue nggak akan nyerah," ujar perempuan itu menatap kepergian Nathan yang semakin menjauh.
******
Nathan sudah berada didepan rumah Anya dia memencet-mencet bel rumah Anya namun tidak ada yang membukakan pintunya.
Dia kebasahan karena saat perjalanan menuju tempat Anya hujan deras mengguyur yang diiringi dengan Guntur dan kilat yang sangat mengerikan.
Nathan terus memencet-mencet bel berharap ada yang mendengar dan tak lama bunda Anya membukakan pintu untuknya.
"Eh Nathan, maaf nggak denger. Anya nya ada di atas," sahut bunda Anya seperti tahu siapa yang Nathan cari.
"Hehehe iya Tante, tau aja. permisi." seru Nathan cengengesan dan bergegas menuju kamar Anya dengan membawakan bubur yang sudah dia siapkan didapur Anya terlebih dahulu.
Tarissa mendengus geli menatap Nathan, anak itu ada saja yang dilakukannya.
Dibukanya pintu tersebut dan dia terkejut melihat siapa yang bersama Anya. Seseorang yang sangat ingin dia musnahkan di muka bumi ini. Daniel.
Dia melihat Daniel berpelukan dengan Anya dan apa yang lebih membuat nya marah mereka berdua sudah jadian. Disaat dia ingin jujur dengan Anya dia malah kalah cepat dengan pria sialan ini.
Nathan masih mampu menahan amarahnya, namun ketika dia melihat Daniel membopong Anya ke tempat tidur dan menemani Anya yang tengah tidur itu membuatnya ingin meluapkan segala emosinya sekarang juga. Ditambah lagi, tangan Anya dan Daniel yang saling bertaut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Remember Me (COMPLETED)
Teen FictionWarning!!!! Terdapat kata-kata kasar didalam cerita ini, gue harap kalian bijak dalam menanggapi nya:) dan menganggap hal itu hanya sebuah lelucon dan tidak direalisasikan dikehidupan nyata. Hidup penuh dengan hal hal yang tidak terduga banyak hal y...