PART 4. HOME

2.7K 322 24
                                    

Apa yang ada dipikiranmu?
Apa ini semua sudah benar?
Apa aku bagimu?
Apa arti semua ini untukmu?

Suzy berulang kali mengulang pertanyaan itu dalam benaknya. Dihadapan semua orang ia berdiri bersebalahan dengan Sehun. Ia tersenyum namun pandangannya kosong. Setiap kali ia menyambut tamu undangan ia hanya bisa mengulang kata,  "terimakasih" - menjabat tangan - lalu tersenyum. Hanya hal itu saja yang ia lakukan berulang kali. Hingga acara pernikahannya selesai.

Suzy merasa asing dengan semua ruangan di apartemen Sehun. Ia tak pernah menginjakkan kakinya di apartemen atau penthouse bergaya minimalis ini.
Ia menggeret kopernya sedangkan kotak-kotak berisi barang-barangnya sudah lebih dulu datang. Ia berhenti ditengah ruangan. Sehun yang berjalan dibelakangnya, membawa kotak besar berisi kado pernikahan dari kerabat, ia menutup pintu dengan sikunya lalu menaruh kotak itu diatas meja tamu.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Sehun sebari melewati Suzy yang masih berdiri. Dia masuk kedalam kamar.
Suzy menaruh kopernya dipinggir ruangan, ia memilih untuk duduk sebari menyalakan TV. Matanya melihat sekeliling, tembok berwarna dominan abu-putih-hitam. Lukisan pemandangan. Dan beberapa ornamen mobil-mobil mini klasik khas laki-laki. Ia tak melihat sentuhan perempuan di apartemen ini.
Asik melihat sekeliling, Suzy tak menyadari Sehun yang berdiri dibelakangnya.
"Kau tidur saja, aku harus ke kantor" Suzy menoleh kebelakang reflek, jaraknya yang dekat membuat badannya mundur otomatis.
"Oh" hanya jawaban singkat itu yang Suzy ucapkan. Sehun berlalu dan keluar dari Apartemen.
Suzy menghembuskan napas berat karna nervous. Ia masuk kedalam kamar sebari membawa kopernya.

Krek.

Bunyi putaran handle pintu memenuhi ruangan yang hening. Berbeda dengan konsep penthouse yang minimalis. Suzy tahu dengan cepat bahwa kamar ini penuh dengan sentuhan wanita.

Tembok yang dicat setengah biru muda dan putih. Kasur king size berwarna putih dengan bed cover berwarna serupa namun dengan corak abstrak berwarna biru. Yang menyita pandangan Suzy adalah bantal mini sepasang, berwarna merah muda dan biru yang ditaruh di sofa dekat TV.

Suzy menaruh pakaiannya di lemari yang sudah dikosongkan. Ia menaruh barang-barangnua dengan hati-hati, ia takut ada barang yang seharusnya tidak ia lihat atau temukan.

Setelah mandi dan berganti piyama, Suzy bersandar dikasur, ia duduk dan terdiam. Seperti tersesat Suzy tak tahu apa yang harus ia lakukan. Akhirnya ia mencoba tertidur dibalik selimut namun sebelumnya ia meminum pil tidur. Rutinitasnya sejak 6 tahun lalu.

....

Suzy menarik semua kaki dan tangannya tanpa sadar. Ia membuka matanya perlahan, dan yang ia lihat hanya dirinya diatas kasur yang cukup besar. Setelah bangun tidur Suzy memiliki kebiasaan melakukan beberapa gerakan Yoga dasar di atas kasur. Untung saja Sehun tidak ada, ia samasekali tak sadar kalau ia sudah pindah rumah dan langsung melakukan beberapa gerakan Yoga.

Apa yang dia lakukan? 

Suzy menghampiri Sehun yang tertidur di sofa ruang tengah lengkap dengan jas dan sepatu. Mencoba untuk melepas sepatu dan jasnya, Sehun lebih dulu terbangun.

"Kau-mabuk?" tanya Suzy sebari memberikan segelas air putih. Sehun meneguk air yang ia terima, lalu masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan apapun.

"Aku pesankan hangover soup ya" teriak Suzy sebari tersenyum. Merasa membodohi diri, Suzy mencoba melewati hari-harinya dengan senyuman.

Sehun melihat Suzy yang sibuk disudut dapur, menyajikan hangover soup yang ia janjikan. Setelah membersihkan diri ia duduk di kursi meja makan. Matanya mengikuti kemana Suzy berjalan. Ia merasa asing dengan kehadiran Suzy di apartemennya.
"Apa butuh yang lain?" tanya Suzy sebari menaruh gelas berisi jus. Sehun menggelengkan kepalanya, ia pun ikut duduk berhadapan, mulai memakan salad yang ia buat.
Sehun menyuap beberapa kali soup yang Suzy sajikan.
Mereka sarapan dalam diam, tanpa ada yang berani memulai percakapan.

ROYAL FAMILY'S ROMANCEWhere stories live. Discover now