Setelah transit di amsterdam dan menunggu 11 jam untuk penerbangan menuju iceland. Akhirnya setelah 3 jam penerbangan, Suzy dan Sehun sampai juga di bandara internasional iceland.
"Apa kau sudah booking penginapan?" tanya Sehun sebari memberikan uang pada petugas. Ia membeli tiket bus menuju pusat kota, reykjavik.
Suzy melihat ponselnya dengan serius, saking seriusnya ia harus memegang erat ujung belakang jaket Sehun agar dapat menuntunnya ke dalam bus.
"Aku sudah memesan kamar di reykjavik residence. Lokasinya dekat gereja" ujar Suzy. Ia menaruh ponselnya kedalam kantung jaketnya, dan mulai bernapas lega. Saat bus berangkat ia melihat keluar jendela, sepanjang jalan ia melihat salju yang menutupi jalanan.Iceland memang dingin, brrrr. Sehun daritadi hanya melihat ponselnya. Apa ia menyimpan video yadong disana? Sampai matanya tidak bisa beralih dari ponselnya itu. Dasar.
...
Reykjavik adalah ibukota dan kota terbesar di Iceland. Gereja yang ada ditengah kota adalah landmark dari kota ini.
Suzy menuntun perjalanan menuju penginapan. Sehun dibelakang mengikuti dengan perasaan khawatir tersesat. Sesekali ia menoleh kekanan dan kiri takut-takut Suzy membawanya ke jalan yang salah.
"Itu dia penginapannya!" teriak suzy sebari menunjuk rumah yang cukup besar berwarna broken white."Yes, i was booking room for two person via online. This's my number" ujar Suzy sebari menunjuk bukti pemesanan diponselnya.
Setelah membayar untuk 7 hari, mereka pun pergi ker kamar yang ia pesan.
Sehun melihat setiap sudut ruangan dengan teliti, ruang TV, meja makan, dapur, dan tempat tidur. Cukup memuaskan. Setelah berkeliling, Sehun langsung menjatuhkan dirinya dikasur untuk tidur, ia benar-benar sedang jet-lag. Sedangkan Suzy unpack barang-barangnya kedalam lemari.
"Apa kau mau juga?!" teriak Suzy dari dapur. Setelah selesai unpack rasanya ia ingin menikmati ramyun di negeri orang.
Sehun hanya berbaring dikasur, memandangi atap kamar. Mencium bau ramyun, ia bergegas meninggalkan tempat tidur.
"Waaaah" Sehun membuka mulutnya lebar melihat kuah ramyun dan asap yang mengepul dari panci kecil. Tanpa rasa bersalah, ia langsung mengambil sumpit yang Suzy pegang lalu memakan ramyun itu sendirian."Unbelievable, heol" gumam Suzy saat sumpit yang ia pegang sudah berpindah tangan dalam sekejap.
"Aku bisa mendengar apa yang kau ucapkan" ujar Sehun yang masih memakan ramyun seperti sedang meminumnya.
Akhirnya Suzy berdiri lalu kembali ke dapur untuk memasak ramyun untuknya.
"Aish saat aku tanya tidak menjawab tapi saat sudah matang kau datang, dasar" ujar Suzy dalam hati sebari mendorong kepala Sehun kesal.
Sehun melotot saat kepalanya didorong, namun ia langsung kembali memakan ramyunnya.Suzy memakan ramyun yang kedua dengan lahap, sedangkan Sehun menonton TV, TV dengan bahasa setempat.
"Tidak ada yang menarik" ujar Sehun yang melempar remote TV ke samping tempat duduknya.
Tak ada kerjaan, sehun hanya duduk sebari memanjangkan kakinya dan memainkan permainan diponselnya."Tidurlah, besok akan jadi hari yang melelahkan" ujar Suzy sebari mencuci peralatan makannya. Sehun berjalan mendekati kulkas, mengambil air putih. Ia berdiri disebelah Suzy, hal tersebut membuat Suzy menghentikan cucian piringnya karna nervous.
"Apa kau tak tau dapur ini sempit" keluh Suzy yang kembali melanjutkan cuci piringnya. Ia mencoba menyembunyikan rasa nervousnya.
Sifat iseng Sehun kumat, bukannya pergi dari lorong dapur yang sempit, ia malah melangkah maju, membuat Suzy mundur selangkah demi selangkah sampai dirinya tak bisa bergerak karna tembok dibelakangnya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Suzy dengan suara bergetar, ia tak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah saat Sehun menatapnya intens.
Sehun berdiri sangat dekat, melihat Suzy yang cemas membuatnya senang dalam hati. Saat hendak berbalik badan dan pergi tiba-tiba lampu penginapan mati total.
"Eomma!!" Suzy seketika menjerit saat semua ruangan gelap karna padam listrik.
Saat mendengar teriakan Suzy, Sehun tak bisa bergerak, ia mematung karna Suzy yang memeluk dirinya erat.Apa yang dia lakukan?
Suzy mendekap Sehun erat. Ia benar-benar tak tahan dengan gelap setelah kejadian 6 tahun lalu. Gelap membuatnya ingat bagimana ia menemukan ibunya tergantung dan mengakhiri hidup.
"Jangan tingalkan aku" ujar Suzy yang semakin mendekap erat Sehun.
Sehun yang tadinya ingin melepaskan pelukan Suzy karna tak nyaman, kembali mengurungkan niatnya.
"Apa kita akan tetap berdiri seperti ini sampai listrik menyala?" tanya Sehun.
Suzy menganggukan kepalanya.
"Apa kau gila?" Sehun tak percaya dengan respon Suzy, mungkin saja listrik akan menyala pagi nanti. Bagaimana mungkin ia harus berdiri terus. Bahkan upacara saat wajib militer dahulu tidak selama itu."Taruh kaki kananmu diatas kaki kananku, dan lakukan hal yang sama untuk kaki kiri" ujar Sehun. Tak mengerti, Suzy hanya melakukan apa yang Sehun suruh.
Setelah berpegangan erat agar tak jatuh, Sehun melangkahkan kakinya.
"Sekarang kita akan pindah ke kamar, aku ngantuk ingin istirahat" keluh Sehun yang berjalan dengan mambawa beban Suzy dikakinya.
Suzy masih memejamkan matanya, ia tak bisa membuka kedua matanya karna gelap.
Sesampainya ditempat tidur, Sehun tak percaya karna Suzy yang tidur sangat dekat disebelahnya dan masih memeluknya.
"Apa kita harus tidur seperti ini?" tanya Sehun yang merentangkan tangan kirinya.
"Aku benar-benar takut gelap, aku tidak akan memperkosamu kok, tenang saja" jawab Suzy sebari menaruh kepalanya diatas tangan kiri Sehun.
"Waaahh ucapanmu, tidak kusangka kau berpikir seperti itu" jawab Sehun.
Saat Sehun hanya bisa melihat atap kamar dan tak bisa tidur. Suzy malah tertidur pulas kearahnya dan memeluknya seperti memeluk guling....
Suzy terbangun, ia tak melihat Sehun dikamar saat ia turun dari kasur dan mengintip dari pintu. Ia melihat Sehun yang sedang berkutat dengan laptopnya di meja makan.
"Obat tidurku?" Suzy terdiam saat sadar kalau kemarin malam ia tidur tanpa meminum obat tidur.
Setelah sekian lama, aku merasakan tidur nyenyak tanpa obat tidur. Dan itu semua karna mu. Gomawo :)
"Mau makan apa?" tanya Suzy dengan riang sebari keluar dari kamar.
TBC
YOU ARE READING
ROYAL FAMILY'S ROMANCE
FanfictionBukan cerita cinderella ataupun drama boys before flowers. Dimana pemeran utama dengan dua background yang sangat berbeda saling jatuh cinta. ROYAL FAMILY'S ROMANCE. Adalah kisah hidup orang kaya dan terhormat di Korea Selatan. Apakah hidup mereka...