Suzy menuangkan pastanya ke piring lalu memberikan sedikit parutan keju diatasnya. Setelah selesai memasak pasta untuk makan siang, ia menyajikannya di meja makan.
"Aku bayar konsultasi kemarin dengan sepiring pasta ya" ujar Suzy sebari menatap Li yang sedang mencoba pastanya.
Li menghentikan gerak tangannya saat mendengar ucapan Suzy. Ia tetap memakan pasta itu namun sebari menggelengkan kepala tak setuju.
"Bisa bangkrut aku" jawab Li sebari mengunyah dan kembali sibuk menyuap pasta kedalam mulutnya.
"Kau bahkan tidak datang ke pernikahanku waktu itu. Dan aku masih harus membayar jasa konsultasimu" ujar Suzy sebari memakan pastanya.
Li mengelus rambut Suzy sebari tersenyum. Namun ia langsung menyentil dahi Suzy tiba-tiba.
"Hua!" teriak Suzy shock. Tulang kepalanya seperti retak setelah sentilan itu.Li Yi Feng atau sering dipanggil Li oleh Suzy, adalah psikiater sekaligus teman Suzy sejak kuliah di Paris. Li adalah campuran China dan Korea, ia sudah tinggal di Paris sejak SMA. Saat itu ia sedang melakukan tugas relawan di Afrika ketika Suzy menikah.
....
Li memegang telapak tangan Suzy untuk mengetahui denyut nadinya. Sedangkan Suzy berbaring di sofa sebari menutup mata. Mencium lilin aroma terapi membuatnya tenang.
"Tidurlah, dan bayangkan kau ada di Padang rumput yang luas"
Keadaan ruangan hening, hanya terdengar hembusan napas yang terasa menggema.
Saat ini Suzy sedang menjalani pengobatan kepanikan yang ia alami dengan metode hipnotis. Sejak kembali ke Paris, ia mencoba untuk menjadi lebih sehat.
"Bukalah pintu dihadapanmu perlahan, jangan takut!" ujar Li yang melihat wajah Suzy mulai panik.
"Ingatlah apa yang kau liat, bayangkan kembali Padang rumput luas itu"
Suzy mengambil napas dalam-dalam dalam tidurnya.
Li menyudahi hipnotisnya untuk hari ini.
Setelah 1 jam, Suzy terbangun dengan banyak keringat diwajah dan tubuhnya. Li memberikannya sapu tangan dan segelas air putih.
"Thankyou" ujar Suzy lalu meneguk segelas air putih.....
Setelah terapi kemarin, Suzy memilih untuk tidak pergi kemana-mana. Sekarang ia sedang duduk dilantai, sibuk dengan sketchbook dan puluhan pensil warna yang berserakan dilantai.
"Bagaimana dengan produksi produk awal?" tanya Suzy yang berkomunikasi dengan pihak pabrik melalui skype.
Saat ini Suzy sedang sibuk mempersiapkan launching brand fashionnya. Beautylook. Karna sekarang ia berdomisili di Paris sedangkan brand akan diluncurkan di Korea ia lebih sering berkomunikasi via skype atau facetime dengan sesama rekan bisnis.
"Oke. Jadi untuk produk 12c jangan dulu diproduksi. Ada tambahan item, desainnya akan saya kirimkan nanti siang"
"Oke, sekian dulu ya. Thankyou" ujar Suzy menyudahi percakapannya.Ting! Ting! Ting!
"Siapa yang bertamu pagi-pagi sih" gerutu Suzy sebari berdiri dan mengikat rambutnya. Ia membuka pintu apartemennya.
Krek~
Hanya suara bukaan pintu. Lalu tak ada suara apapun. Hening.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Suzy dengan suara datar ketika melihat Sehun berdiri di depan pintu yang ia buka.
"Aku akan menginap disini selama di Paris" jawab Sehun enteng. Ia menarik kopernya, masuk kedalam apartemen. Suzy belum melakukan penolakan, ia masih berdiri mematung karna masih bingung.
"Tunggu.. Tunggu.. STOP!" teriak Suzy yang buru-buru lari dan berdiri di hadapan Sehun.
Sehun menghentikan langkahnya.
"Apa tak ada hotel? Banyak hotel dipusat kota. Huaa~ aku tidak percaya ini" gumam Suzy kesal, ia menarik koper Sehun kembali kedepan pintu. Sedangkan Sehun masih tak beranjak sedikit pun.
Saat Suzy berusaha mengusir Sehun dari apartemennya, tiba-tiba bel apartemennya kembali berbunyi.
"Jangan kemana-mana tetap disitu" ujar Suzy yang menyuruh Sehun duduk di sofa saat ia akan membuka pintu.
"Aku harus mengusirnya" gerutu Suzy dalam hati.
YOU ARE READING
ROYAL FAMILY'S ROMANCE
FanfictionBukan cerita cinderella ataupun drama boys before flowers. Dimana pemeran utama dengan dua background yang sangat berbeda saling jatuh cinta. ROYAL FAMILY'S ROMANCE. Adalah kisah hidup orang kaya dan terhormat di Korea Selatan. Apakah hidup mereka...