Chandra mengira sosok Kirana tak akan mudah bergaul namun Sepertinya Chandra harus menarik kata-katanya karena di depannya kini berdiri tiga wanita yang merupakan istri para rekan kerjanya. Mereka berkata bahwa mereka ingin jalan-jalan bersama istrinya ke pusat perbelanjaaan.
"Ran, dicariin tuh sama ibu-ibu" panggil Chandra sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Kirana masih duduk di meja rias sambil memoleskan make up di wajahnya. "Suruh duduk aja dulu, gue belum selesai make up nih"
Chandra mendekati Kirana dan menarik gadis itu hingga berdiri. Ia menatap Kirana dari ujung rambut hingga kaki.
"Ganti baju kamu!" perintah Chandra tegas. Kirana yakin nada suara itu juga sering di pakai Chandra saat memerintah bawahannya.
"Gak mau! emang apa yang salah sih?" omel Kirana. Ia tak setuju pakaiannya di komentari. Toh, saat ia di Jakarta pakaian seperti ini sering ia pakai.
"Saya gak suka!" ucap Chandra.
"Bodo! Yang jelas gue suka. Harusnya lo tuh bangga punya istri cantik dan sexy kek gue. Lo mau nyuruh gue pake mukenah ke Mall?"
Chandra tetap tidak setuju. Kirana sekarang adalah istri TNI . Ia tak akan membiarkan istrinya itu keluar dengan gaya seperti itu. Celana jeans pendek yang hanya menutupi setengah pahanya, kaos hitam pendek, dan diberi sentuhan kemeja kotak-kotak merah yang ia lingkarkan di pinggangnya.
Kirana lebih seperti anak ABG dan dengan gaya itu akan banyak pria hidung belang yang menatapnya. Chandra tidak setuju! bagaimanapun Kirana itu istrinya dan ia tak sudi berbagi pemandangan itu dengan pria lain.
"Bodo! gue tetap bakalan pergi dengan gaya gini" Kirana mengambil clutch miliknya dan berjalan melewati Chandra.
"Kirana! saya bilang ganti baju kamu!" Chandra menahan gadis itu. Ia memegang pergelangan tangan Kirana.
"Aw!" pekik Kirana heboh.
Chandra segera melepas pergelangan tangan Kirana dan hendak memeriksa apakah ia menyakiti Kirana namun Kirana dengan liciknya segera berlari keluar menemui ketiga istri-istri prajurit yang menunggunya di ruang tamu.
Chandra berjalan tepat di belakang Kirana. Ia mendengus kesal karena merasa ditipu oleh Kirana. Ia tidak mungkin memarahi Kirana dihadapan istri-istri rekan kerjanya. Dan sepertinya Kirana mengerti itu hingga ia membuat taktik licik itu.
"Mbak suaminya gak disalamin dulu" sela Mbak Dian, istri Sersan Gilang.
Kirana mendekati Chandra. Kemudian ia mencium pipi kanan Chandra dengan cepat. "Gue pergi dulu hubby" salam Kirana sambil terkekeh melihat Chandra yang mematung.
"Rasain! " gumam Kirana dalam hati. Ia puas melihat wajah Chandra yang mendadak memerah. Baru di cium pipi saja begitu apalagi dicium bibir? Kirana yakin Chandra sudah pingsan di tempatnya.
"Ayo guys kita pergi" ucap Kirana yang segera mengembalikan Chandra ke pikiran sehatnya.
***
"Kita nungguin apa sih? panas banget nih" keluh Kirana. Sudah 10 menit mereka berdiri di pinggir jalanan dengan matahari yabg bersinar terang tepat di atas kepala mereka.
"Pete-pete Mbak" jawab Mbak Sasa.
"Apaan tuh?"
"Angkot Mbak. Kalau disini disebut pete-pete" jelas Mbak Aisyah.
Tak berapa lama muncul sebuah mobil biru dengan angka 07 di kaca depannya. Di dalamnya tampak beberapa orang berdesak-desakan.
Kirana mundur sedikit demi sedikit. Lebih tepatnya menjauhi. Ia memandang ngeri angkot di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra & Kirana
RomanceKirana memiliki segalanya. Kecantikan, harta, sahabat, kasih sayang kedua orang tuanya, dan pacar tampan yang menyayanginya. Tapi semua berubah 180° saat kedua orang tuanya menyeretnya dalam sebuah perjodohan dengan seorang anggota TNI yang kaku ber...