Video Game

1.7K 108 7
                                    

Junhui × Minghao

[ Jadi, apa Minghao benar-benar marah pada Jun? ]

.
.
.
.
.

"Jun-ge curang!" Jun tertawa dan melempar joystick miliknya sembarang arah ketika Minghao memberinya pukulan secara bertubi-tubi.

"Aku kalah lagi! Jun-ge curaaaang!" Jun mulai gemas dengan kelakuan Minghao dan ia mengambil kedua tangan lelaki yang lebih muda.

"Hey hey, mungkin kau saja yang payah." Jun mengangkat salah satu alisnya, Minghao semakin memajukan bibirnya. Merasa kesal karena Jun selalu menjadi pemenang dalam game yang mereka mainkan.

"Aku tidak payah!" Minghao menjawab, mencoba melepaskan genggaman Jun dan memasang ekspresi kesal sebisa mungkin.

"Aku kalah karena gege—ugh!" Minghao menggantung ucapannya, membuat lelaki yang lebih tua menatapnya. Minghao yang merasa wajahnya memerah segera mengalihkan tatapannya.

Jung melepaskan genggamannya pada tangan Minghao dan mengambil joystick yang tadi ia lempar. Mengatur beberapa hal pada game yang ada dan memberikan joystick miliknya pada Minghao yang masih dalam mode marah.

"Mau ku ajari?" Jun memberi tawaran. Minghao diam dan tetap tidak mau melihat wajah Jun.

"Minghao-ya~" Jun memanggilnya, tetapi Minghao tidak menggubrisnya. Ia memilih memperhatikan hal lain di sekitarnya. Tidak untuk Jun.

"Aigoo, aku berjanji kau akan menang kali ini." Jun mencubit hidung mancung Minghao. Lelaki yang lebih muda tetap diam, menggumamkan kata "Kau pasti bohong" padanya.

Minghao benar-benar kesal dengan gege nya yang satu ini. Mereka sudah bermain beberapa kali dan Jun selalu keluar sebagai pemenang. Dan Minghao tidak menyukai cara Jun mengalahkannya.

"Hey Minghao-sayang. Aku janji tidak akan mengganggumu lagi." Jun menusuk-nusuk pipi Minghao lembut dan dibalas dengan tatapan yang serius—Jun bersumpah, tatapan ini sangat lucu dan ia bisa pingsan sekarang juga.

"Gege berjanji tidak akan menggangguku?"

"Aku berjanji." Jun mengangguk mantap, menatap wajah Minghao yang tidak merubah ekspresinya.

"Gege berjanji tidak akan tertawa jika mobil balapku menabrak pagar?"

"Yep."

"Gege berjanji tidak akan menggunakan trik?"

"Tentu saja."

"Gege berjanji tidak akan menyenggolku?"

"Iya, aku berjanji."

"Gege berjanji tidak akan—tidak akan—" Wajah Minghao kembali memerah mengingat yang satu ini, Jun mengangkat sebelah alisnya, menunggu minghao melanjutkan ucapannya.

"Gegeberjanjitidakakanmenciumkuketikaakumendekatigarisfinish?" Minghao berucap dengan sangat-sangat cepat. Tapi Jun tetap saja Jun, ia berhasil menangkap semua perkataan Minghao dan tersenyum playful setelahnya.

"Janji tidak ya~" Ia menggoyang-goyangkan joysticknya dihadapan wajah Minghao yang masih memerah.

"Cepat berjanji!" Minghao mengambil joystick milik Jun dan berucap dengan nada yang menggemaskan.

"Tapi aku tidak bisa tidak mencium pipimu yang gembul itu." Jun menjawab, Minghao mengerang keras.

"Tapi gege berjanji aku akan memenangkan game ini!"

"Tapi aku tidak berjanji akan berhenti mencium-mu~" Jun mencubit pipi tembam Minghao, merasa tidak tahan melihat lelaki yang lebih muda melakukan aegyo—tanpa sadar.

"Ugh! Dasar gege menyebalkan!" Minghao memberinya satu pukulan cukup keras dan berjalan meninggalkan Jun—sembari menghentak-hentakkan kaki kurusnya. Jun tertawa keras, ia bangkit dan mencoba mengejar kekasihnya.

Apa Minghao benar-benar marah padanya?

Our Little MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang