Accident 21+

8K 461 6
                                    

JIHYUN POV.

Mengapa setiap aku masuk kedalam kantornya selalu terkejut !

Tatapanku membulat pada Taehyung yang kini duduk dengan manis di sofa ruangan kerjanya, ia menatapku dan menggerakan kedua bola matanya pertanda aku harus duduk di sampingnya.

Aku lekas tersenyum seraya berjalan mendekatinya.

"Annyeonghaseyo, Eommonim, Abeonim." Sapaku seraya membungkuk.

"Aigoo, uri adeul, ayo sini..." Balas ibu mertuaku seraya menarik tanganku.

Shit selalu saja seperti ini, aku bukan bayi yang harus dibimbing untuk duduk.

"...Aigoo, Yeobbo, lihatlah uri adeul, kau semakin cantik Jihyunie."

Shit, sekarang dia ingin semakin akrab denganku ? baiklah, READY ACTION.

"Ah, eomma." Jawabku dengan manis.

Sejenak kulihat wajah Byuntae sialan itu, dia membelalakan matanya seakan menahan jijik akan ulahku sialan.

"Kau membawa makan siang untuk suamimu ?"

OH MY GOD !

"A-a-ah N-ne eomma, geundae, aku tidak membawa banyak mak..."

"Gwenchanha, sebaiknya kita makan diluar saja." Sangkal BYUNTAE sialan itu.

"Apa yang kau lakukan ? istrimu datang kemari untuk membawakanmu makan siang ? tetapi kau ingin makan siang diluar ? aigoo kau sama saja seperti ayahmu." Ucap ibu mertuaku.

"Sudahlah yeobbo, jangan mempermasalahkan soal makanan, katakan saja tujuan kita sebenarnya, lihatlah disini ada Jihyun juga." Ucap Ayah mertuaku.

Huh ? tujuan sebenarnya ? what the hell.

Ibu mertuaku menggenggam kedua tanganku seraya mengusapnya, Tuhan mengapa aku sangat nyaman ? ah benar juga, Eomma tak pernah memperlakukanku seperti ini, aku sedikit tersentuh.

LOL!

"Jihyun'ah, kau jangan menunda kehamilanmu...."

MWO ?! menunda kehamilan ? aku lekas melirik kearah Byuntae yang kini memalingkan wajahnya.

"...Gwenchanha, jika kau hamil, Taehyung akan menemanimu dirumah."

"Lalu wakilnya ?" Sangkal Byuntae, tch.

"Jangan lagi itu menjadi alasan, aku sudah mengalihkan pekerjaanmu pada Park Jimin."

Saesanghae, keuntungan besar untukku.

"Baiklah, aku tak akan menunda kehamilanku." Aku menjawab.

Dan lagi Ibu mertuaku menatapku seraya menggenggam kedua tanganku, aku tersenyum kearahnya, mengapa aku merasa ini perasaan tulus ? atau hanya aku yang memang belum pernah diperlakukan seperti ini ?

"Aigoo, gaja yeobbeo."Ucap Ayah mertuaku seraya bangkit.

Tak lama ibu mertuaku ikut bangkit, tapi aku masih menggenggam tangannya hingga ia menyadari sesuatu.

"Aigoo, uri adeul, na khatgae."Ucapnya seraya perlahan melepaskan genggemanku setelah mengusap lembut rambutku.

Mereka berlalu, kini aku melihat kedua punggung yang menjauh.

Aku menundukan kepalaku, waeyo ? mengapa aku ingin bersama mereka lebih lama ?

Ah sudahlah apa yang aku pikirkan.

Aku lekas berbalik

"KHAMCHAGIA !..."Kejutku saat melihat dia tepat berada di hadapanku dengan sorotan mata yang tajam.

LETS NOT FALLING IN LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang