NOBLESSE 10 -The Truth, Erasing Memory-

678 46 4
                                    

"Shark ?! Apa yang kau lakukan padanya Crans ?!!" pekik Teo terkejut melihat apa yang terjadi pada Shark.

"Hahaha.. kau tau ? sebenarnya kalian diciptakan untuk ini .. kalian dirancang untuk bias kuambil kekuatannya ketika aku menghadapi musuh yang lebih kuat dariku .."

"Nah, sekarang Tao, minum pil D mu, agar aku juga dapat menghisap kekuatanmu" Shark memerintah Tao dengan sorot mata mengancam.

Dengan segera Tao mengambil Pil D nya. 'hah.. begini kah akhir hidupku ? kami disuruh memilih senjata masing masing, tetapi ternyata itu semua hanyalah tipuan ? Pada akhirnya kami akan dikorbankan untuk mendukung yang lebih kuat' Tao menghela napas panjang menyadari apa yang dipikirkannya.

"HYUNGGG !!!!!" "Apa yang akan kau lakukan ???" Ikhan berteriak kearah Tao "Apa yang akan kau lakukan ? kau akan mematuhi perintahnya begitu saja ? dia memintamu untuk mati hyung .. tidak .. jangan lakukan itu !!"

"Kau tidak mengerti, ini adalah takdirku" Tao meminum pil D nya dan berjalan mendekati Crans.

"Bagus Tao, kau membuat keputusan yang tepat"

Setelah berada pada jarak 1 meter didepan Crans, Tao segera menyerangnya dengan senjatanya, cambuk kabel dengan kekuatan listrik bertegangan tinggi.

"Apa yang kau lakukan Tao ?! Kau berusaha menghianati ku ?!!" teriak Crans marah.

"Sebenarnya kau deluan yang menghianati kami Crans .. dan ya, kau menyuruhku mati sedangkan anak anak itu tetap memintaku untuk hidup, kau pikir aku kan mengikuti keputusanmu ? Lucu sekali Crans"

"Kurang ajar !! Beraninya kau Tao !!" Crans langsung menggenggam kabel listrik yang melilit lengannya, menariknya dan melemparnya sehingga sang empunya pun ikut tertarik dan terlempar.

"Kau ?! mencoba melawanku ?! Kau ingin mati, HAH ?!"

"Rai .. Kumohon .. tolong lah dia .. dia tidak jahat Rai .. dia juga berusaha melindungi kami"

"Kenapa kalian memohon ?" Rai memandang satu persatu teman temannya, Shinwoo yang terbaring lemah, Regis dan M-21 yang terluka parah dan tidak sadarkan diri, Sui dan Yuna yang menangis histeris melihat teman temannya, ikhan yang terlihat shok dengan apa yang terjadi, dan ... Rai tidak bias menahan dirinya untuk tidak mengernyit heran 'dia pingsan ?' gumamnya tak percaya melihat Yeonni pingsan dengan bahu yang berlumuran darah. ' ah ... apakah yang kurasakan selama ini salah ?' tanyanya kepada dirinya sendiri.

Tiba tiba saja tetesan tetesan air berwana merah, bukan bukan air biasa, itu ... darah, yang kemudian berkumpul mengelilingi Crans, mengurungnya dalam suatu pusaran darah.

"Tidakkk !!!! Apa yang terjadi !!!!"

"Tidak mungkin .. siapa dia ? Ini... hanya bisa dilakukan oleh sang penguasa absolute dari darah .. apa dia, Lord ?" Regis - yang baru saja sadar dari pingsannya, memandang Rai, kemudian beralih ke Crans yang lenyap ditelan oleh pusaran darah itu.

"Master.."

"Frankenstein, bawa mereka.. mereka perlu diobati"

"Baik Master"

"Hei kau, bawa teman rambut panjangmu itu ikut bersama kami.. dia perlu diobati.. dia ada diatas atap"

Sementara Frankenstein mengatur cara bagaimana membawa mereka semua, Rai berjalan mendekat kearah Yeonni.

"Aneh sekali... kau itu manusia kan ? tapi kenapa aku merasa kau bukan manusia ? aura mu terlalu familiar buatku.." gumam Rai, dia menyentuh rambut Yeonni lembut "Apa benar warna rambutmu hitam sepenuhnya ? tidak ada warna merah ? dan matamu .. apa benar warnanya hitam ? aku berharap jika warnanya scarlet .. jika kuperhatikan dari dekat, kau terlihat sedikit lebih mirip dengannya"

A Little Heart Of A NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang