Kringgg...
Suara bel pulang yang menggema terdengar begitu merdu di telinga siswa-siswi Sma Ye Ran .
"Ohh.. Akhirnya" kata Shinwoo sambil meregangkan tubuh nya yang terasa kaku.
"Rai.. kami kerumah mu ya.. Pak kepsek pasti kangen ma kami karna kami udah jarang main ke rumah mu "
"Hmm.. " Rai bergumam seraya mengangguk singkat."Yeah.. sudah diputuskan ! Hari ini kita akan main ke rumah pak kepsek! Kalian berdua! Ayo ikut !! " kata Shinwoo sambil menunjuk kearah anak kembar itu Aeris&Ares..
"A- A.. kami ?? Apa boleh ? "
"Tentu saja.. "
"Aku off deh ya kali ini, ada urusan.. mereka berdua aja perwakilan ku, oke.. "
"Ah.. Yeonni ga seru.. kau kan baru sekali ke rumah pak kepsek.. "
"Biarkan saja dia.. dia selalu sibuk.. "
"Hehe.. " Yeonni terkekeh kecil mendengar gerutuan Ares "Oke, aku pergi.. Baik-baik kalian berdua disana ya.. jangan nakal " ucap Yeonni sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Ares.
"Apaan sih.. "
☆☆☆☆☆
"Hmm.. apa yg akan kita mainkan nanti ya ? Ikhan ada rekomendasi yg bagus, gak ?" Shinwoo bertanya sambil sesekali berbalik melihat teman-teman nya yang berjalan di belakang nya.
"Hmm.. bagaimana kalo kita main game yang baru dirilis itu ?"
"Hmm.." Shinwoo meletakkan tangan di dagunya -berpose seperti sedang berpikir "Ide bagus.. " serunya tiba-tiba.
Sementara Shinwoo dan Ikhan asyik berbincang di depan, Regis terlihat sedikit gelisah. Dia menyikut pelan tangan Seira dan segera me mind-link Seira."Um, Seira, bukankah mereka Noble yang waktu itu ? "
"Sepertinya iya, tapi.. kenapa mereka bersikap seakan tidak mengenal kita ? " Seira menghela napas pelan "Ah.. ntah lah.. "Regis yang masih penasaran terus-menerus melihat kearah anak kembar itu.
"Apa ? Apa ada sesuatu di wajahku ? " Ares kemudian tersenyum miring, "Bocah.." lanjut nya dengan alis terangkat dan senyum mengejek yg menghiasi bibir indah nya.
"A- Ap.. pa ? Sialan kau " Regis mengumpat dan hendak melesat kearah Ares, namun ditahan oleh Seira.
"Hentikan Regis,.. " Seira memperingatkan Regis dengan datar, "Tidak disini.. "
"Whoah.. aku mendengar nada ancaman disana, aku tak.. " ut, belum sempat Ares menyelesaikan kalimat nya, tekanan udara disekitar mereka menguat,
"Ares.. " Suara yang sarat akan nada memperingatkan itu membuat Ares bungkam, kakaknya akan marah kalau ini diteruskan dan membuat kakaknya marah adalah hal nomor dua yang paling tidak diinginkan Ares.
"Baiklah.. baiklah... hentikan itu kak, itu cukup menakutkan.. "
"Hah.. " Aeris menghela napasnya dan menarik kekuatannya.
"K.. kau mengeluarkan kekuatan ditengah jalan seperti ini ? Kau gila ?" Sembur Regis dengan nada suara pelan -berbisik, jika dari sudut pendengaran manusia, namun terdengar sangat jelas bagi mereka -salahkan saja telinga mereka yang kelewat peka itu..
"Tenang saja.. mereka tidak merasakannya.. "
"Hei.. kalian lama sekali jalannya.. Ayo cepetan.. nanti pak kepsek sama Rai nunggu kelamaan di sana" Teriak Shinwoo yang ternyata berjalan sudah agak jauh dari mereka,dan soal Rai, dia tidak ikut rombongan itu karna katanya ada urusan dulu dengan pak kepsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Heart Of A Noblesse
FantasyDunia manusia semakin kacau. Para manusia serakah mencoba berbagai cara untuk menjadi yang terkuat, berusaha menguasai dunia. Dengan berbekal teknologi tinggi dari penemuan para pendahulu mereka dan bantuan dari para DEMON, mereka melakukan eksperim...